Kanker Paru-Otak: Suatu Penyembuhan Yang Tidak Mungkin. 2: Satu Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan

Sejak tanggal 28 Agustus 2011 Ibu Suri mulai menjalani e-terapi di Pusat CA Care  Penang setiap hari, termasuk Hari Raya dan Hari Kemerdekaan. Satu hal yang dapat saya katakan adalah, Ini suatu imbalan yang tak ternilai melihat bagaimana Ibu Suri mendapat manfaat dari apa yang kita lakukan disini.  Yah mengembirakan adalah bercanda dengannya dan melihat senyumannya yang membuat kita juga ikut tesenyum-senyum. Sungguh suatu pengalaman yang membangkitkan semangat.

Saat Bahagia di CA Care

  • Saat Ibu Suri tidak merasa sakit dia berbahagia. Dia bisa bercerita dan bernyanyi.
  • Dia bisa bereaksi pada lingkungan disekitarnya dan bisa  menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, d.l.l.
  • Sebelum e-terapi dia merasa selalu kedinginan dan tidak tahan pendingin AC dalam ruangan. Sesudah beberapa hari menjalani e-terapi Ibu Suri merasa lebih baik. Tidak perlu berpakaian tebal atau pakai topi untuk menutupi kepalanya.
  • Setiap hari terlihat kekuatannya bertambah.
  • Setiap pagi suaminya menceritakan tetang mimpi-mimpi  Ibu Suri dengan kami. Suatu malam dia bermimpi makan buah tertentu. Dia tidak bisa ingat namanya. Ibu Suri minta adik perampuannya untuk, menyebutkan semua nama buah buahan. Ahirnya sebuah nama didapat : Duku. Dan betul, itu adalah buah yang di makan Ibu Suri didalam mimpinya. Suatu malam Ibu Suri mimpi ada orang yang mau jual mobil mercedes benz padanya. Ibu Suri tidak sampai beli mobilnya sebab dia di bangunkan oleh suaminya. Kemudian pada malam berikutnya Ibu Suri mimpi membeli cincin bermata berlian yang sangat mahal.

Berikut adalah wawancara dengan suaminya pada 5 September 2011 setelah menjalani delapan siklus e-terapi.

Kalian datang menemui kami di CA Care pada hari minggu 28 Augustus 2011. Anda telah membayar US Dollar 1000 untuk tiap tiket pesawat terbang. Dan kalian berangkat bertiga. Itu suatu biaya yang besar. Kenapa anda rela mengeluarkan begitu banyak uang pada hal biasanya harga tiket pesawat terbang berharga kurang lebih hanya USD150?
Suami: Sebab Isteri saya sangat berarti bagi saya. Dia mengalami kesakitan yang parah dan saya tidak tau harus berbuat apa untuk menolong dia. Maka dari itu saya langsung berangkat untuk bertemu anda.

Seperti yang sudah saya katakan pada anda malam itu, saya tidak bisa menjamin suatu hasil yang baik, tapi saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk membantu dia. Tapi di dalam hati saya, saya merasa bisa berhasil.

Suami : Ya, kita setuju untuk mencoba.

Pada hari Minggu malam (28 Augustus 2011) kami mulai memberikan e-terapi. Sekarang hari Senin tanggal 5 September 2011 berarti Ibu Suri telah menjalani delapan siklus e-terapi. Apakah Anda melihat ada perbedaan pada Ibu Suri?

Suami : Wah, perbaikan yang luar biasa. Saya lihat hasil yang terbaik pagi ini. Pagi ini dia bisa menggoyangkan kaki-kakinya. Inilah yang biasa dia perbuat saat dia sehat, tapi setelah dia terkena kanker dia tidak bisa berbuat seperti itu.

Jadi anda benar-benar melihat perbaikan? 

Suami : Banyak perbaikan. Saya belum pernah lihat perbaikan yang begitu besar. Lihat, baru sekarang ini dia bisa berdiri sendiri, sesuatu yang tidak bisa dia lakukan sebelumnya.

Jadi anda merasa puas dengan hasil ini?

Suami : Sangat puas sekali. Sangat,sangat puas.

Saat kalian datang kepada kami pertama kali pada hari minggu yang lalu, Ibu Suri mengalami beberapa masalah. Apakah masalah masalah itu ?

Suami ; Pertama dia sakit pusing sekali di kepalanya. Dia seorang yang tahan rasa sakit. Tapi saya bisa lihat dia menderita karena rasa sakit ini. Sakitnya itu luar biasa nyerinya.

Apakah sekarang rasa sakitnya sudah berkurang ?

Suami : Tidak sakit lagi. Hilang semua.

Berkenaan dengan kemampuan gerakan Ibu Suri, saat kalian tiba disini, apakah dia bisa jalan?

Suami : Wah, saat kita tiba disini hari sabtu yang lalu, kita perlu pakai kursi roda. Saat kita di depan pintu pesawat terbang, dia pindah ke kursi roda yang lebih sempit biar dia bisa lewat jalan dalam pesawat.

Bagaimana sekarang?

Suami : Sekarang dia bisa jalan.

Berarti anda yakin dia bertambah baik?

Suami : Ya, sekarang dia bisa minum ramuan herbal lima kali sehari tanpa masalah atau protes.

Bagaimana respon mental nya ? Bisakah dia menanggapi apa yang Anda katakan kepadanya?

Suami : Ya, jika ia duduk tenang, dia mulai ingat banyak hal.

Sebelum ini, apakah dia bisa menanggapi pertanyaan Anda?

Suami : Tergantung. Kemarin dia sangat, sangat marah dengan kakaknya. Dia tidak diperbolehkan untuk makan “wan tan mee.” Jadi dia menolak untuk berbicara dengannya dan tidak akan menjawabnya. Tapi pada waktu biasa, dia bisa bercerita, menyanyi dan menjawab pertanyaan kami

Apakah dia sadar dan peka terhadap keadaan disekitarnya sekarang ini?

Suami : Ya. (Catatan: beberapa hari pertama di pusat CA Care kami, dia tidak tahan udara dingin AC-ruangan Dia harus memakai sweater dan topi untuk menutupi kepalanya Setelah beberapa hari kemudian dia tidak membutuhkan ini lagi..).

Apakah Anda bahagia dan puas walau harus melalui semua kesulitan untuk datang ke sini?

Suami : Luar biasa puas. saya mau sampaikan sejujurnya. Ketika dokter onkologisnya di Singapura “ sudah menyerah” dan tidak mau memberi kemo lagi pada dia, saya bilang pada semua anak anak saya: “Kita akan memberikannya ramuan herbal dan berharap dia tidak akan menderita sakit. Kalau dia harus meninggal , biarkanlah dia pergi dengan damai tanpa merasakan sakit”. Rasa sakit itu mengerikan. Tetapi sesudah dua bulan minum ramuan herbal anda dia mulai sembuh – sungguh suatu penyembuhan yang luar biasa. Ini mujizat. Dan ini tangan Tuhan. Saya sama sekali tidak menduga ini. Saya menderita selama dua setengah tahun selama dia menjalani pengobatan medis.  Pada  9 September 2011 (4 hari lagi) dia sudah minum ramuan herbal anda selama 4 bulan.

Bagus sekali (mendesah) saya betul-bertul merasa bahagia dapat melihat dia bertambah baik setiap hari.

Suami : Ya, saya sangat sangat senang sekali.

Baca lebih lanjut: 

Bagian 1: Harapan Setelah Sesuatu Bencana

Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan

Bagian 3: Renungan dan Pengakuan Oleh Suaminya

Bagian 4: Apa Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pemenang


Kanker Paru-Otak: Suatu Penyembuhan Yang Tidak Mungkin. 1. Harapan Setelah Suatu Bencana – empat puluh siklus kemoterapi, Iressa, Tarceva dan Sutent Tidak bisa menyembuhkannya.

Ibu Suri (bukan nama sebenar) adalah seorang wanita berumur 61 tahun dari Indonesia. Keluarga Ibu Suri mencari pertolongan kepada kami pada tgl. 8 Mei 2011. Ibu Suri di antar dengan menggunakan kursi roda pada saat datang di Pusat CA Care karena tidak bisa berjalan sendiri. Ibu Suri tidak bisa bicara, Dia juga tidak mampu menunjukkan ekspresi mukanya dan kelihatan tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitarnya. Menurut suaminya kelakuan Ibu Suri seperti anak anak. Dengarlah suaminya menceritakan kisah sedih mengenai isterinya.

Ibu Suri di diagnose terkena kanker paru paru dari jenis non-small cell carcinoma pada tahun 2008.

Ibu Suri menjalani 22 kali radiasi di Singapura tanpa kemoterapi. Ia diberi obat makan Iressa selama kurang lebih 1 tahun. Lidah Ibu Suri jadi beku, sebab itulah maka Ibu Suri berhenti menjalani pengobatan tersebut. Kemudian dokter memberi Ibu Suri obat Tarceva. Ibu Suri minum Tarceva selama kurang lebih 2 tahun.

Sesudah kurang lebih satu tahun kemudian kankernya menyebar ke otak. Ibu Suri kemudian menjalani lagi kemoterapi betrikutnya di Singapura. Ibu Suri dijadwalkan menjalani kemoterapi sebagai berikut :

1. Satu siklus kemo di bagi pada 3 suntikan, di lakukan 1 kali seminggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 18 kali.

2. Satu siklus kemo setiap 2 minggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 12 kali.

3. Satu siklus kemo setiap bulan selama 6 bulan, jadi 6 kali di suntik.

4. Satu siklus kemo setiap 2 bulan, tetapi di suntik 3 kali.

5. Satu siklus kemo setiap 3 bulan tetapi di suntik 1 kali.
Jumlah keseluruhan Ibu Suri menjalani 40 kali suntikkan kemoterapi.

Tiga bulan sesudah menjalani semua pengobatan ini, MRI yang dilakukan memperlihatkan adanya tambahan tumor di otak Ibu Suri.

MRI yang di lakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2011 menunjukkan, ” adanya tambahan 2 nodul kecil yang berukuran kurang dari 10 mm, bertempat dibagian sisi kanan otaknya, ini bisa diartikan dengan penyebaran kanker di otak.”

Datang di CaCare pada 5 Mei 2011.

Suami Ibu Suri bercerita, ” Kita tahu bahwa kemoterapi tidak berhasil pada Ibu Suri. Kita memutuskan untuk mencari pertolongan dari CA Care. Silahkan coba dan tolong bantu kita. Saat ini dokter onkologi meresepkan obat Sutent. Ibu Suri telah minum obat Sutent selama 1 bulan. (Catatan: Sesudah bertemu dengan kami, keluarga memutuskan untuk menghentikan pengobatan Sutent).

Ibu Suri mengalami beberapa masalah yang serius sebagai berikut:

  • Sakit pusing yang hebat.
  •  Muntah muntah
  •  Saat tangannya Ibu Suri di satukan, tangannya saling melawan dan saling merenggut.

Saya sarankan kepada keluarga Ibu Suri:

  • Berdasarkan laporan medis Ibu Suri, saya benar-benar tidak tau apa yang bisa saya perbuat untuk membantu Ibu Suri. Kita mencoba saja.
  • Saya tidak akan menyesatkan atau menipu kalian, membuat kalian percaya bahwa ada penyembuhan disini.
  • Kalau Ibu Suri tidak bisa minum teh ramuan ramuan yang saya berikan padanya, tidak perlu membawa  Ibu Suri kesini lagi .Tidak ada yang dapat saya perbuat. Tapi kalau Ibu Suri bisa minum teh teh ramuan saya,Maka Ibu Suri akan mendapat manfaat dari itu.
  • Pada perkiraan masa depan kesehatan Ibu Suri, tolong jangan berharap terlalu banyak dan terlalu jauh. Keluarga Ibu Suri sudah mengeluarkan ribuan dolar Singapura, dan mereka disana tidak bisa menyembuhkan Ibu Suri. Jangan mengira saya dapat menyembuhkan Saya bukan pesulap. Tapi saya akan berusaha dan membantu sebisa saya.

Sesudah Dua Bulan Minum Herbal CA Care

Pada tanggal 17 Juli 2011, keluarga membawa Ibu Suri untuk bertemu kami lagi. Lihatlah video berikut dan lihatlah sendiri penyembuhan sesudah di obati dengan ramuan kami selama dua bulan.

 

 

Kesehatan Suri membaik luar biasa sesudah minum ramuan selama 2 bulan.

Sebelum di obati dengan ramuan, penglihatan Ibu Suri kabur dan Ibu Suri tidak bisa mengenal orang di sekitarnya. Tapi sekarang sudah membaik. Sekarang Ibu Suri bisa mengenal lagi orang-orang di sekitarnya.

  1. Sebelumnya  Ibu Suri sama se kali tidak bisa nonton tv. sekarang Ibu Suri bisa mengerti apa yang terjadi dan bisa tertawa saat nonton program program tertentu.
  2. Sebelumnya Ibu Suri tidak bisa memahami pembicaraan kita dan seperti lupa pada sekitarnya.
    Sekarang Ibu Suri bisa paham dan bisa bicara pada kami. Ibu Suri mengerti apa yang terjadi di sekitarnya. Adik perampuannya bercerita “Dia bisa menegur orang di sekitarnya.”
  3. Sekarang Ibu Suri sudah bisa mengingat kejadian dari masa lalu dan ia bisa bercerita yang terjadi mengenai foto foto yang lama. Suaminya bercerita “Saat Ibu Suri melihat foto foto lama kita, Ibu Suri tidak bisa berhenti bicara tentang foto foto itu.”. Tapi Ibu Suri tidak bisa mengingat apa yang baru saja terjadi.
  4.  Saat pagi kami mengajak Suri untuk berjalan-jalan. Ibu Suri bisa berjalan 8 putaran di lapangan basket. Memang Suri masih kurang kuat untuk berjalan sendiri. Tapi, sebelumnya Ibu Suri sama sekali tidak bisa berjalan.
  5.  Saat istirahat tidur Ibu Suri dapat bergerak miring ke kiri atau ke kanan. Sebelumnya Ibu Suri harus tidur datar dan lurus dan tidak bisa gerak ke samping.

Baca lebih lanjut: 

Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan

Bagian 3: Renungan dan Pengakuan Oleh Suaminya

Bagian 4: Apa Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pemenang

Kanker Payudara: Setelah Kemoterapi dan Radioterapi Kanker Menyebar ke Hati Nya

LP (H588) adalah seorang ibu berusia 34 tahun yang mempunyai dua orang anak. Selama kehamilan nya yang kedua ( sekitar bulan Juli 2009), ia merasakan adanya benjolan di payudara kirinya. Tetapi dia mengabaikannya. Kemudian dia melahirkan pada tanggal 5 September 2009. Dia menyusui bayinya selama satu bulan. Air susu yang dihasilkan dari payudara kirinya hanya sedikit. Dokter berpikir hal itu disebabkan karena infeksi dan kemudian diberikan antibiotik. Tetapi benjolannya malah menjadi lebih menonjol. Ginekolog nya mengusulkan untuk pengangkatan benjolan tersebut.

LP dirujuk ke ahli bedah payudara. Kemudian pada tanggal 26 Oktober 2009 dilakukan biopsi. Dari spesimen tersebut mengungkapkan cirri-ciri suatu ductal carcinoma yang invasif. Ditemukan juga suatu penyebaran kelenjar getah bening. Tumor itu berada kurang dari 1 mm dari margin bedah. Dari laporan Immunohistochemistry dari tumor itu, receptor estrogen dan progesteron nya negative, tapi sangat positif untuk C-erb-2 nya. Hasil pemeriksaan dengan DNA Probe Kit mengkonfirmasikan  HER-2/neu gene amplification. Operasi tersebut akan menghabiskan biaya RM 6.000.

Menurut gambaran di atas, dianjurkan untuk operasi mastektomi tetapi LP menolak. Dia, bagaimanapun, menyetujui opsi yang kedua yaitu operasi bedah untuk  pengangkatan tumor dengan margin lebih besar dan pengangkatan kelenjar getah bening nya. Sebuah laporan pada tanggal 12 November 2009 mengindikasikan bahwa semua margin bebas dari kanker. Sebanyak 26 kelenjar getah bening aksila yang tersisa bebas dari metastasis.

Pada saat yang sama, specimen yang didapat dari suatu pemeriksaan payudara kanan nya dengan tehnik hookwire ( adalah suatu tehnik yang digunakan untuk mengangkat atau membuang suatu area yang abnormal dari payudara yang dapat terlihat melalui USG atau Mammogram tetapi tidak dapat di raba secara klinis ), menunjukkan adanya apa yang disebut Lactating Adenoma ( tumor jinak biasanya dapat terjadi pada wanita muda yang sedang mengandung atau menyusui.)  Sebuah port-kemo dipasang di sisi kanan sebelah atas payudara nya. Seluruh prosedur operasi bedah tersebut menelan biaya sebesar RM 20.000.

CT- scan pada bagian dada, perut dan panggul pada tanggal 11 November 2009 menunjukkan Tidak Ada  metastasis pada bagian dada, perut  ataupun panggul. Bone scan tubuh secara lengkap pada tanggal 12 November 2009 menunjukkan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya metastasis pada tulang.

LP kemudian menjalani kemoterapi. Tiga siklus pertama menggunakan obat kemo FEC (5-FU, epirubicin dan cyclophosphamide). Tiga siklus pengobatan ini menelan biaya sebesar RM 12.000. Siklus yang keempat , kelima dan keenam terdiri dari Taxol ditambah Herceptin. Total biaya dari tiga siklus berikutnya ini adalah RM 46.000. Pengobatan kemo yang terahir  adalah  bulan Mei 2010.

Dari  bulan Juni 2010 sampai Agustus 2010, LP menjalani juga tiga puluh sesi radioterapi. Setelah itu kondisinya  ” baik “.

Sayangnya, hasil PET- CT scan pada seluruh tubuh yang dilakukan pada tanggal 29 Desember 2010, menunjukkan adanya metastasis hati soliter. Lesi yang nampak adalah sebesar  3,4 x 3,0 x 3,0 cm. Ada juga beberapa serapan non-spesifik yang berasal dari FDG ( flourodeoxyglucose ) di tulang belakang namun tidak ada kerusakan tulang terlihat pada CT.

LP diminta agar menjalani operasi untuk metastasis hatinya. Dia menolak. Dalam keputus – asaan nya, LP mengkonsumsi Tian Xian Liquid selama satu bulan. Kemudian dia dan suaminya pergi ke Kamboja untuk menjalani pengobatan menggunakan Marijuana Oil  (MO). Dia tinggal di Kamboja selama dua bulan.

Namun pada pemeriksaan melalui USG pada tanggal 11 Maret 2011 menunjukkan bahwa lesi pada lobus sebelah kanan hatinya membesar, dari 3 cm pada beberapa bulan yang lalu sekarang telah menjadi 7 cm. Selain itu, sebuah laporan radiologi menunjukkan : ” ditemukan sebuah lesi kecil yang berdekatan dengan ukuran 9 mm dan lesi yang lainnya di lobus sebelah kiri dengan ukuran 8,5 mm ”. Kesimpulan : liver metastasis telah meningkat baik dari segi ukuran maupun jumlahnya.

USG yang dilakukan pada tanggal 15 April 2011 menunjukkan adanya multiple liver metastasis dengan perkembangan penyakit yang pesat seperti deret ukur. Laporan radiologi mengatakan: ” lesi metastatik yang sebelumnya terlihat di lobus kanan telah membesar secara signifikan  dan  berukuran 12,3 x 7,5 cm menempati hampir setengah dari lobus kanan. Di lobus kiri ada setidaknya 4 -. 5 lesi, yang terbesar berukuran sekitar 1 cm ”

Gambar 1: USG dan PET scan menunjukkan tumor hati

LP kembali mengkonsumsi Tian Xian Liquid – kali ini adalah varietas Super dengan dosis tiga kali lipat dengan biaya sekitar RM 12.000 per bulan.  Tidak puas, LP dan suaminya datang untuk meminta pertolongan kami pada tanggal 21 April 2011.

Setelah mendengar ceritanya, kami lanjutkan untuk membaca meridian nya menggunakan AcuGraph 4. Kemudian kami memberi resep kepada LP :  Capsul A dan B, Liver 1 dan Liver 2, Breast M dan LL – Tea . Karena energi meridian dari Limpa nya rendah kami menyarankan LP untuk minum herbal  A-Sp-7 .

LP datang menjumpai kami lagi pada tanggal 23 Mei 2011, yaitu setelah satu bulan. Menurut LP, dia tidak merasakan adanya perubahan dalam dirinya setelah meminum ramuan. Di bawah ini adalah perbandingan pembacaan AcuGraph nya (Gambar 2 dan 3).

Gambar 2: Kunjungan pertama, 21 April 2011

Gambar 3: kunjungan Kedua, 23 Mei 2011

Ketika kunjungan pertama pada tanggal 21 April 2011, meridian nya menunjukkan kondisi yang disharmonis , seperti meridian  LU, PC, SI, SP, LR, KI dan meridian BL. Setelah minum herbal selama sebulan, pembacaan meridian nya menjadi sangat banyak perbaikannya. Hanya meridian SI, SP, KI dan ST yang menunjukkan kondisi disharmonis.

Comments Komentar

Ini sungguh kasus yang menyedihkan dan tragis. Sebelum kami mengajukan beberapa pertanyaan yang sulit dan tajam, marilah kita mendengarkan pembicaraan kami pada tanggal 21 April 2011.

Perjalanan Menuju Bencana

Seperti pada kebanyakan pasien-pasien, LP dan suaminya benar-benar percaya kepada ilmu kedokteran. Dokter  adalah ” seorang yang ahli ” dan apa yang mereka sarankan, LP dan suaminya mengikutinya tanpa ada rasa ragu sedikitpun. Setelah menjalani operasi pembedahan ,kemoterapi dan radioterapi, LP rupanya merasakan kondisi yang baik untuk sementara waktu. Dia kemudian kembali ke cara hidup lamanya – dan makan segala macam apa saja yang dia suka. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan dokter kepadanya – ” Makanlah apa saja dan apapun yang Anda suka !”  Dan sesuai dengan apa yang dikatakan suaminya : ” Kami hanya akan mendengarkan saran dokter. ”

Ketika LP diminta untuk menjalani operasi, dia tidak bertanya kepada dokter nya  apakah operasi ini akan menyembuhkan kanker payudara nya. Tidak ada alasan untuk mengajukan pertanyaan tersebut. Karena ia dan suaminya sudah menaruh kepercayaan penuh kepada para dokter – mereka akan melakukan hal yang benar dan dapat menyembuhkan LP !

Dapatkah kemo menyembuhkan kanker-nya ?  LP juga tidak menanyakan kepada dokter onkologi nya pertanyaan yang sangat penting tersebut. Suaminya berkata: “Kami diberi kesan dengan menjalani kemoterapi semua masalah tersebut akan dapat diselesaikan – dengan menggunakan obat kemo yang terbaik, dll.  Bahkan dokter mengatakan kepada LP bahwa dia akan menjadi lebih baik jika dia terus menjalani Herceptin selama dua tahun berikutnya ! Perhatikan, LP membayar sekitar 15.000 RM untuk  satu siklus Taxol dan Herceptin. Mungkin jika LP mampu menjalani pengobatan dengan Herceptin selama dua tahun lagi, dia akan melakukannya tanpa menyadari bahwa Herceptin tidak menyembuhkan apa-apa !

Mengajukan Pertanyaan-Pertanyaan Sulit

Saya bertanya kepada LP: ” Bagaimana kondisi kesehatan anda sebelum dan setelah perawatan? Mana yang lebih sehat ?  Suaminya menjawab: “Sebelum menjalani semua perawatan.”  LP berkata : “Dengan tumor yang membesar di hati saya, saya tidak merasa lebih baik sama sekali.” Dalam bahasa sederhana, dengan pergi ke rumah sakit dan menghabiskan semua uang dan menerima semua apa yang disebut  pengobatan ” yang terbukti secara ilmiah”, kesehatan LP menjadi lebih buruk dibandingkan jika dia tidak melakukan apa-apa. Itulah kesan yang saya dapat dari jawaban LP dan suaminya. Apakah ini bukan sebuah tragedy ?

Izinkan saya meninjau ulang laporan CT scan tanggal 11 November 2009.  Ini adalah CT scan yang dilakukan  LP sebelum  menjalani kemoterapi. Dikatakan: ” Kondisi hati nya meningkat secara homogen dengan adanya sebuah kista kecil yang berukuran kurang dari 5 mm diameternya. Kesan:.. Tidak ada metastasis di perut, dada atau  panggul”

Dari laporan ini, sepanjang pendapat para oncologis , kanker belum menyebar ke livernya atau bagian lain dari tubuh nya. Beberapa bulan setelah LP menjalani kemoterapi dan radioterapi, sebuah tumor berukuran 3 cm ditemukan di hatinya.  Apakah ada yang salah?  Apa yang menyebabkan bahwa tumor muncul begitu cepat ?

Saya mengusulkan dua kemungkinan – silahkan Anda yang memutuskan kemungkinan mana yang masuk akal.

  • CT scan yang dilakukan pada bulan November 2009 , entah bagaimana telah terjadi kesalahan , tidak tau dimana !  Scan tersebut tidak mendeteksi tumor yang berada dalam hati LP.
  • Atau, bisa saja orang yang menafsirkan CT scan tersebut tidak pandai atau sembrono ? Mungkinkah bahwa ” kista kecil yang berukuran kurang dari 5 mm” sebenarnya suatu metastasis?  Berarti, kanker sebenarnya sudah menyebar dan ini disalah artikan ?  Jika Anda tidak setuju dengan proposal ini, maka bagaimana dengan kemungkinan lain?
  • Mungkinkah bahwa pengobatan – FEC, Taxol dan Herceptin atau radioterapi – menjadi penyebab sel kanker muncul dalam hati LP ?  Artinya, pengobatan itu sendiri adalah yang menjadi penyebab kanker dihatinya.  LP telah membayar sejumlah besar uang untuk biaya pengobatan kemoterapi dan radiasi  dan  berakhir dengan suatu metastasis dihati nya.

Ada beberapa pertanyaan penting untuk ditanyakan :  Para Onkologis mengatakan kepada pasien-pasien bahwa setelah operasi, kemoterapi perlu untuk ” membersihkan ” semua sel-sel buruk yang tersisa dan tertinggal mengambang didalam aliran darah. Akibatnya  LP diberikan 5-FU, Epirubicin, Cyclophosphamide, Taxol dan Herceptin.  Jika sel kanker sudah berada di dalam hati, dengan jelas obat yang mahal ini tidak berguna sama sekali !

Jika sel-sel kanker belum berada di hati sebelum kemoterapi, apakah itu tidak berarti bahwa organ hati tersebut melemah atau rusak sampai pada suatu kondisi tertentu , dimana sel-sel kanker itu mampu membuat rumah baru di dalam hatinya?  Untuk pengobatan dengan radiasi, faktanya jelas. Ahli radiologi menggunakan  ” senjata dan kekuatan panas ” tapi mereka tujukan dengan ” membabi buta ”  pada payudara sementara sel-sel kanker mungkin sudah berada di dalam hati !  Target telah luput.

Ketika hasil PET-CT scan pada bulan Desember 2010 menunjukkan adanya lesi di hati berukuran  3,4 x 3,0 x 3,0 cm , dokter menyarankan untuk operasi pengangkatan – hanya operasi saja, tidak ada saran untuk kemoterapi. LP menolak.  Saya bertanya mengapa dia menolak untuk mengikuti saran dokter kali ini. Dia dan suaminya telah kehilangan kepercayaan pada dokter.

Sayangnya, LP dan suaminya sudah mempelajari suatu pelajaran pahit yang menyusahkan  – dan mungkin sedikit agak terlambat.

Sebuah pepatah Romawi mengatakan sebagai berikut : ” Hanya orang bodoh belajar dari pengalaman nya – orang bijak belajar dari pengalaman orang lain.”

Saya ingat apa yang dikatakan oleh teman baik saya, almarhum Mr Chew : ” Saya pergi menemui seorang oncologist. Saya melihat begitu banyak orang yang melakukan kemoterapi, dan begitu banyak orang melakukan radioterapi. Dalam pikiran saya, ini seharusnya merupakan cara yang benar. Jadi saya kembali lagi ke ahli onkologi tersebut dan memintanya untuk melakukan kemoterapi kepada saya. Belakangan , ketika saya mengalami kekambuhan dan tumornya tumbuh bertambah besar, saya kemudian menyadari bahwa saya telah berada di jalur yang salah. ”

Saya mengatakan kepada LP seperti berikut ini: “Jangan khawatir – kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu anda.  Anda bukan satu-satunya orang yang masuk terjebak dalam masalah. Banyak orang lain juga seperti anda. Jadi tenang sajalah. ”  Saya mengucapkan kata-kata ini karena saya mengerti bahwa sesuai kodratnya sebagai manusia kita semua berada di Bumi ini untuk mempelajari pengalaman-pengalaman tertentu. Dalam proses belajar ini , kita bisa melakukan kesalahan. Dan pada akhir dari semua itu, apakah kita melakukannya dengan benar atau salah, kita tetap akan mati.

Mencari Terapi Alternatif

CA Care dimulai pada tahun 1995 – kami telah berada sekitar selama enam belas tahun sekarang ini. Hampir semua orang yang datang mencari bantuan kami , secara medis dikatakan sudah tidak ada harapan lagi atau berada dalam situasi yang sama seperti LP – dimana perawatan medis telah gagal terhadap mereka. Pengalaman kami menunjukkan bahwa ada dua jenis kelompok orang.

Satu, yang putus asa tapi tulus,yang datang untuk mencari jalan lain untuk bisa keluar dari kesulitan mereka – seperti teman baik saya Chew yang disebutkan di atas atau dalam hal ini, LP. Setelah berbicara dengan dia dan suaminya , saya merasa dia adalah jenis pasien yang patut kami tolong.

Sayangnya, ada kelompok orang lain yang datang hanya untuk ” belanja peluru ajaib ” yang dapat meyembuhkan seketika. Terlepas dari fakta bahwa mereka telah menghabiskan beribu-ribu dolar untuk membayar tagihan medis mereka, mereka ingin penyembuhan sesuai dengan istilah mereka sendiri. Dari data statistik kami menunjukkan bahwa 70 persen dari mereka yang datang kepada kami termasuk dalam kategori ini. Kami merasa sangat sulit untuk membantu kelompok ini.

Apa yang kita ajarkan kepada pasien kami tentang diet telah berseberangan jalan secara langsung dengan apa yang telah dikatakan para onkologis kepada pasien mereka. Kami telah menulis banyak artikel tentang hal ini dan anda dapat membaca beberapa artikel kami dengan mengklik link ini: http://ejtcm.com/category/dietnutrition/

Dalam bukunya: Weather warfare – the military’s plan to draft Mother Nature , Jerry Smith menulis: “Dalam rangka untuk mengubah, ilmu pengetahuan (dan ilmuwan individu) Harus Mengakui Kekeliruan / Kesalahan – sesuatu yang bagi kebanyakan orang yang berpendidikan enggan melakukannya. Siapa yang mau mengakui bahwa mereka salah?  Seberapa sulitnya kah untuk  mengakui kesalahan jika kemajuan karir anda tergantung kepada sisi kebaikan anda ? Juga, posisi dalam komunitas ilmiah (dan pemberian bantuan dana ) tidak menjadikan seseorang menjadi orang yang tidak konvensionil. Resistensi yang melembaga terhadap teori-teori baru ini telah mengakibatkan secara rutin butuh waktu dari 50 sampai 100 tahun lagi untuk penemuan-penemuan baru , agar dapat merubah dari ejekan “omong kosong”  menjadi fakta-fakta yang dihormati. ”

Terlepas dari beribu-ribu penelitian yang menunjukkan bahwa diet memainkan peran penting dalam menyembuhkan kanker, tetapi para dokter tetap memberitahu pasien-pasien mereka untuk makan apapun yang mereka suka! Mungkin akan memakan waktu sekitar 50 hingga 100 tahun lebih lagi bagi komunitas medis untuk sepenuhnya menghargai fakta ini dan menerimanya. Untuk saat ini kita harus puas dengan suara-suara dari beberapa jiwa-jiwa pemberani yang berani untuk berbicara.

Russell Baylock, ahli bedah saraf dan asisten profesor klinik  di Universitas Kedokteran Mississippi menulis :

  • Selama empat tahun saya di sekolah kedokteran ,kita tidak memiliki satu kelas pun tentang ilmu gizi.
  • Bahkan, pemberian kepada para pasien dengan suplemen gizi menimbulkan ejekan dari rekan-rekan anda.
  • Para ahli onkologi MENYALAHKAN pasien-pasien nya dengan pemberian mereka advis tentang promosi nutrisi untuk kanker .

Dalam bukunya, Alive and well, Dr Philip Binzel Jr . menulis :

  • Operasi bedah tidak memberi manfaat  yang dapat mencegah penyebaran kanker.
  • Radiasi tidak memberi manfaat  yang dapat mencegah penyebaran penyakit.
  • Kemoterapi tidak memberi manfaat yang dapat mencegah penyebaran penyakit.
  • Satu-satunya hal yang diperkenalkan kepada manusia saat ini, yang akan mencegah penyebaran kanker dalam tubuh, adalah agar supaya mekanisme pertahanan tubuh dapat berfungsi secara normal. Begitulah cara terapi nutrisi bekerja – mengobati mekanisme pertahanan tubuh , bukannya tumor !

Kanker Tiroid & Efek Samping Histerektomi: Belum Pernah Merasa Sesehat Ini Setelah Tiga Hari Minum Herbal

Pengantar

Histerektomi: Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim, tidak termasuk pengangkatan indung telur dan tuba falopii (1). Stanley West memperingatkan bahwa “operasi dapat memiliki konsekuensi yang berkepanjangan pada masalah fisik, emosi dan seksual” (2).

Efek samping yang utama dari histerektomi adalah bahwa seorang wanita dapat memasuki masa menopause yang disebabkan oleh suatu operasi, walaupun ovariumnya masih tersisa utuh. Sejak suplai darah ke ovarium berkurang setelah operasi, efek samping yang lain dari histerektomi yaitu akan terjadi penurunan fungsi dari ovarium, termasuk produksi progesteron (1).

Efek samping Histerektomi bisa menampakkan diri sebagai: badan selalu merasa kepanasan, kelelahan, insomnia, depresi, masalah kencing, berat badan naik, sakit kepala, lekas marah dan kecemasan, jantung berdebar-debar, kekeringan vagina, sakit pada sendi, sering lupa, osteoporosis, rambut rontok, menurunnya aktivitas seks  dan rasa sakit ketika berhubungan seks, merasakan pusing dan gugup (1,2).

Tiroidektomi: Tiroidektomi adalah operasi pengangkatan semua, atau sebagian, dari kelenjar tiroid. Setelah menjalani operasi tiroidektomi pasien dapat mengalami sakit kepala ringan, sakit pada dada dan tidak enak badan (3). Pasien lain melaporkan detak jantung yang cepat, gugup, pembengkakan kelenjar tiroid, kurangnya stamina, lekas marah, kehilangan berat badan dan kulit kering (5, 6). Pasien mungkin memiliki suara serak bila saraf pengendali suara rusak selama operasi.

Jika kelenjar paratiroid  rusak karena kekeliruan, pasien akan menderita hipotiroidisme (4). Masalah ini dapat mengakibatkan hypocalcemia, yaitu kadar kalsium dalam darah menurun (6).

PRESENTASI KASUS

Tiya (M958) adalah-seorang wanita berusia 42 tahun dari Indonesia. Pada bulan November 2008 ia menjalani histerektomi akibat adanya fibroid. Sejak menjalani operasi tersebut kesehatannya tak pernah sama seperti dulu lagi. Sebelum ia menjalani histerektomi, Tiya merasakan adanya pembengkakan di leher, tapi dia mengabaikannya. Tidak sampai ahir bulan Januari 2011 dia datang ke rumah sakit swasta di Penang dan melakukan USG.  Scan menunjukkan lobus kanan tiroid nya membesar (44 x 37 x 30 x 27 mm) sedangkan lobus kiri normal (30 x 10 x 10 mm).

Selanjutnya, setengah dari tiroid kanannya menjalani operasi pengangkatan. Laporan Histopatologi nya menegaskan suatu Papillary Carcinoma.  Tiya tidak menjalani pengobatan lain nya setelah operasi pengangkatan. Dia kembali ke Indonesia dan mulai mengkonsumsi herbal / suplemen seperti Rebusan Daun Sirsak, Jus Kulit Manggis ( dlm kemasan botol ), Kunyit Putih dan Pil Alba Kurcuma.

Kemudian pada tanggal 19 April 2011, Tiya dan suaminya datang untuk memohon bantuan kami. Dia menjelaskan keluhan sebagai berikut ini:

  1. Sulit dan tidur terganggu.
  2. Kelesuan dan sakit kepala ringan
  3. Merasakan  tidak sehat sepanjang hari dan tidak ingin pergi bepergian kemana pun.
  4. Pusing dan mual.
  5. Ada gas didalam perut.
  6. Napas pendek ketika berbicara dan berjalan.

Pemeriksaan dengan AcuGraph pada tanggal 19 April 2011 menunjukkan kondisi meridian LU tinggi;  split pada grafik  PC , HT, TE, LR, KI dan meridian ST, sementara grafik  SP dan meridian BL rendah (Gambar 1).

Gambar 1. Pembacaan AcuGraph pada tanggal 19 April 2011

Kami meresepkan Tiya dengan : Kapsul A, deTox Tea, Thyroid Tea, Utero-Ovary Tea, Gastric P dan Stomach Function Tea. Karena ia mengalami kesulitan tidur, kami memutuskan untuk memperbaiki PC dan ketidak-seimbangan HT nya dengan memberinya resep An Shen Xin Bu.

Setelah tiga hari mengkonsumsi Herbal, Tiya dan suaminya kembali dan melaporkan mengenai kemajuan nya. Pada pembacaan AcuGraph Tiya menunjukkan perbaikan besar. Hanya meridian PC nya masih pada kondisi split dan TE masih rendah, tetapi sepuluh meridian sisanya sudah pada kondisi normal (Gambar 2).

Gambar 2: Pembacaan AcuGraph pada tanggal 22 April 2011 – setelah tiga hari mengkonsumsi Herbal.

Berikut adalah rekaman video dari pembicaraan kami pada hari itu.

Bagian 1: Masalah yang dialami Tiya.


Bagian 2: Belum pernah merasakan sesehat ini

Inti dari percakapan kami

  1. Dia mengkonsumsi yang diresepkan selama tiga hari dan dia merasa jauh lebih baik.
  2. Kapsul Gastric P ternyata sangat efektif. Dia hanya minum sekali saja dan merasakan lebih baik.
  3. Setelah minum Stomach Function Tea, ia sering buang angin ber-kali2 – baik untuk masalah perut kembung nya.
  4. Selama tiga tahun terakhir sejak histerektomi, dia mengalami insomnia.  Tidurnya tidak nyenyak dan sangat mudah terbangun dan dia merasakan  “melayang” sepanjang malam. Setelah dua hari minum herbal, tidurnya nyenyak dan terbangun dengan perasaan segar dan ber-energi. Ini merupakan perubahan yang jelas dia rasakan.
  5. Sebelum minum herbal, ia selalu terbangun di pagi hari dengan rasa sakit, merasa tidak sehat dan lesu. Dia tidak ingin pergi  ke mana-mana ( pembawaan nya malas/ lesu ). Sekarang, untuk pertama kalinya ia bisa meluangkan waktu empat jam perjalanan untuk mengunjungi teman-teman nya di Sintok. Tidak ada masalah. Sebelumnya ia merasakan tidak sehat, sakit kepala dan mual setiap hari. Perjalanan mengendarai mobil adalah sesuatu yang tidak bisa dia lakukan dalam waktu yang lama.
  6. Jika dia merasa tidak sehat, ia minum obat untuk mengobati sakit nya tetapi ini tidak membantunya. Dia juga minum obat untuk perutnya “yang mengandung gas”  dan ini juga tidak efektif.
  7. Dia tidak bisa duduk dan berbicara dengan orang dalam jangka waktu yang lama . Dia merasa sakit punggung. Dia dapat menjadi terengah-engah dengan mudah. Bahkan berbicara di telepon dengan teman-teman nya dan saudaranya, dia merasa sulit karena sesak napas dan tak bertenaga. Setelah minum herbal, masalah pernapasan nya membaik secara signifikan.

Diskusi

Dalam bukunya, The Hysterektomy Hoax, Dr Stanley West  menulis :

” Tidak ada yang tahu dengan pasti mengapa operasi pengangkatan rahim harus membawa pada … masalah ini, dan karena kita tidak memiliki jawaban medis – dan tidak ada bantuan yang bermanfaat  – untuk diberikan kepada pasien, keluhan mereka sering dianggap sebagai keluhan psikologis. Para mahasiswa kedokteran diajarkan bahwa wanita yang menghubungkan gejala yang dialaminya dengan histerektomi pasti seorang yang mengalami ganguan syaraf , histeris atau terobsesi dengan rahim mereka. Tapi, anda lihat, masalah ini sangat nyata dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan stabilitas mental seorang wanita “(2).

Reaksi kita terhadap masalah diatas adalah: jika kita tidak ingin “melihat” masalah atau mengakui keberadaannya, bagaimana kita berharap dapat menemukan solusi untuk itu?

Para praktisi alternative selalu tetap pada pendiriannya bahwa masalah-masalah tersebut bisa berada di berbagai tingkatan, tidak hanya terbatas pada apa yang dapat dilihat melalui scan atau di bawah mikroskop.

Tiya datang kepada kami bukan untuk membahas masalah ginekologi nya. Dia datang karena kanker tiroid-nya. Tapi dari hasil pembicaraan dan ketika kami “menggali” ke dalam riwayat medisnya, kami menemukan bahwa penyebab yang mendasari semua masalah nya selama tiga tahun terahir ini mungkin dari histerektomi tersebut. Dan dia sekarang menderita akibat efek samping dari operasi tersebut, dimana pengobatan modern, yang menurut Dr Stanley West, tidak akan mengakui sebagai penyebabnya. Memang sangat menyedihkan dan tragis.

Bagi mereka yang memerlukan untuk “melihat” sebelum mereka bisa percaya, AcuGraph menawarkan sebuah wawasan untuk mengatasi masalah nya. Ketika Tiya pertama kali datang mengunjungi kami, hasil pembacaan  AcuGraph nya menunjukkan ketidak- harmonisan dari Paru-paru, Perikardium, Jantung, Triple Energi, Hati, Ginjal, Kandung kemih dan meridian Lambung (Gambar 1).

Menurut Pengobatan Tradisional Cina ( TCM ) dari ketidak-harmonisan meridian Paru-paru dapat menyebabkan kesulitan dan sesak napas. Perikardium (PC) mempengaruhi kondisi mental dan emosional seseorang.

Ketidak-harmonisan dari Pericardium ( PC ) dapat mengakibatkan sesak dada, jantung berdebar, cepat marah dan agitasi.

Ketidak-harmonisan dari meridian Jantung dapat menyebabkan jantung berdebar, napas pendek atau dangkal, dada merasa sakit, pusing dan insomnia.

Ketidak-harmonisan dari Triple Energy dapat menimbulkan berbagai gangguan termasuk gangguan pernapasan dan kelelahan.

Masalah-masalah yang terkait dengan ketidak-harmonisan Hati  adalah termasuk gangguan haid, PMS ( sindrom sebelum mens ), vertigo, nyeri pada pangkal paha/selangkangan, sesak dada dan sakit kepala.

Ketidak-harmonisan meridian Ginjal dapat menyebabkan sakit punggung. Ketidak-harmonisan dari meridian Kandung Kemih juga bisa menyebabkan sakit kepala, punggung, selangkangan, dll.  Ketidak-harmonisan Pencernaan dapat menyebabkan perut kembung, sakit perut, dada sakit  dan muntah.

Ketidak-harmonisan dari Limpa dapat mengakibatkan masalah perut seperti sakit perut, perut kembung, muntah, lesu dan merasa malas.

Jadi, permasalahan yang dihadapi oleh Tiya saat ia pertama kali datang kelihatan  tampak jelas. Ketidak-harmonisan meridian nya telah menunjukkan semuanya.

Setelah tiga hari minum herbal, masalah nya “ajaib menguap” pergi. Pembacaan AcuGraph menunjukkan sebagian besar ketidak-harmonisan meridian nya telah diperbaiki. Dan dia merasa lebih baik.

Referensi

  1. http://www.safemenopausesolutions.com/hysterectomysideeffects.html
  1. Stanley West.2002. The Hysterectomy Hoax. Next Decade, New Jersey, USA.
  1. http://ehealthforum.com/health/side-effects-of-thyroidectomy-t189875.html
  2. http://www.simple-remedies.com/health-tips-4/thyroid-removal-surgery.html
  3. http://www.aphroditewomenshealth.com/forums/ubbthreads.php?ubb=showflat&Number=287531
  4. http://www.livestrong.com/article/172051-side-effects-after-the-thyroid-gland-has-been-taken-out/

Mengapa Pasien Menolak Menjalani Kemoterapi, Bagian 3

Lanjutan dari Bagian 1: Mengapa Pasien Menolak Menjalani Kemoterapi,https://cancercareindonesia.com/2011/05/01/mengapa-pasien-menolak-menjalani-kemoterapi-bagian-1/

Lanjutan dari Bagian 2: Mengapa Pasien Menolak Menjalani Kemoterapi, https://cancercareindonesia.com/2011/05/03/why-patients-refused-to-undergo-chemotherapy-part-2/

Kasus 9: Paman Meninggal Setelah Kemo Seorang wanita datang menemui kami atas nama ibunya yang didiagnosa menderita kanker. Dokter bedah mengatakan bahwa ibunya perlu menjalani kemoterapi. Tetapi pihak keluarga menolak untuk kemoterapi.

Mengapa keluarga menolak kemoterapi : Mengapa anda tidak ingin ibu anda menjalani kemoterapi ? Karena usianya beliau sudah 75 tahun. Saudara laki-lakinya, yaitu paman saya, menderita kanker paru-paru dan ia baru berumur 68 tahun. Dia meninggal – karena tidak tahan menjalani kemoterapi. Dia menjalani kemoterapi – dan setelah kemo pertama badannya menjadi sangat lemah. Kemudian pada saat kemo kedua, ia jatuh pingsan ( tak sadarkan diri ) dan kemudian meninggal. Ketika saat pertama kali kemo dan badannya sudah lemah – mengapa dia masih melanjutkan dengan yang kedua? Saya tidak tahu mengapa. Dalam waktu dua minggu – setelah kemo yang pertama dan kemo kedua – jangka waktunya hanya dua minggu dan dia meninggal. Maksud anda ? Kemo yang pertama adalah minggu pertama, dan kemo kedua adalah satu minggu kemudian. Jadi dalam jangka waktu dua minggu dia meninggal ?  Ya betul !


Kasus 10: Keponakan Meninggal Setelah Kemo
Wanita ini didiagnosa dengan Limfoma dan pengobatan yang ada baginya hanyalah kemoterapi. Tetapi dia menolak kemoterapi.

Kenapa ia menolak kemoterapi : Putri dari adik perempuan saya menderita kanker. Dia menjalani operasi bedah diikuti dengan prosedur kemoterapi. Dia meninggal. Adik saya memohon kepada saya: ” Kakak, tolong … tolong dengarkan aku. Jangan melakukan kemoterapi. Nanti kakak bisa meninggal.”    Keponakan saya menjalani dua atau tiga kali kemoterapi dan dia mengalami kerontokan rambut ( botak ). Kemudian ia meninggal. Adik saya melarang saya untuk menjalani kemo. Saya juga tidak ingin menjalani kemo. Suami saya dan anak-anak juga mengatakan kepada saya untuk tidak menjalani kemo.


Kasus 11: Teman saya Meninggal Setelah Empat Siklus Kemo
Anak muda ini berasal dari Indonesia. Dia didiagnosa menderita kanker usus dua tahun yang lalu. Ia diminta untuk menjalani kemoterapi. Ia menolak.
Mengapa dia menolak kemoterapi: Saya tidak mau dikemo ! Dokter di Medan telah meminta saya untuk menjalani kemoterapi sejak tahun 2009 (yaitu, dua tahun lalu). Saya menolak. Mengapa Anda menolak: Karena efek samping nya bisa merugikan saya ! Bagaimana Anda tahu efek samping nya buruk ? Dari teman-teman ! Salah satu teman saya menderita kanker usus besar dan yang lain menderita kanker payudara. Keduanya menjalani operasi. Kemudian mereka menjalani kemo. Teman yang mederita kanker payudara mengalami kejadian buruk. Dia meninggal. Dia menjalani empat siklus kemoterapi dan setelah itu dia meninggal (tidak pernah menyelesaikan perawatan lengkap ). Yang satu lagi dengan kanker usus besar setelah menjalani dua siklus kemoterapi. Lalu ia menyerah. Dan dia masih hidup sampai hari ini. Apa yang mungkin terjadi jika ia melanjutkan dengan kemoterapi?  Mungkin sekarang sudah mati (tertawa). Itulah sebabnya saya menolak untuk menjalani kemo. Teman saya masih hidup dan dia baik-baik saja saat ini. Sekarang sudah tiga tahun.

 

Kasus 12: Saya melihat dan saya tahu kemoterapi tidak menyembuhkan kanker Guat menderita kanker payudara selama bertahun-tahun. Dimulai dengan benjolan kecil di payudara nya. Ketika tumornya tumbuh menjadi lebih besar ( hampir setengah kilo!). Ia menyetujui untuk diambil tindakan operasi tetapi menolak untuk kemoterapi atau radioterapi. Dia berusaha untuk terus bertahan hidup dengan melakukan apa yang dia pikir baik untuknya. Dia mengkonsumsi herbal, suplemen, dll dan memiliki pandangan hidup yang sangat positif. Dia belajar untuk hidup berdampingan dengan kanker payudara-nya selama lebih dari sepuluh tahun. Kemudian, kanker menyebar ke paru-parunya dan dia akhirnya meninggal dunia. Kami mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan Guat. Dia berbagi pengalaman dan pandangannya tentang perawatan medis untuk kanker.

Mengapa dia menolak kemoterapi dan perawatan medis: Saya telah melihat banyak orang mengidap kanker. Setelah kemo mereka juga meninggal dalam waktu kurang dari dua tahun ! Saya telah melihat banyak kasus seperti itu. Mereka menderita saat menjalani kemo tetapi pada akhirnya toh mereka juga semua mati.  Jadi mengapa harus menderita ? Setelah menjalani operasi, menurut dokter nya untuk mencegah jangan sampai kambuh kembali saya diminta untuk menjalani radioterapi. Saya menolak. Biarkan kambuh kembali terlebih dahulu dan kemudian baru kita berurusan dengan itu semua. Saya menolak untuk melakukan kemo. Dengan asumsi setelah operasi saya akan mati dalam waktu dua tahun.  Tidak apa-apa, setidaknya saya tidak harus menderita. Jika saya melakukan kemo, tidak ada jaminan juga untuk sembuh.

Dari apa yang anda amati terhadap orang- orang yang telah menjalani kemoterapi atau radiasi, bukankah mereka mendapat  manfaat banyak dari perawatan tersebut? Mereka menderita begitu parah. Saya lebih suka tidak menderita dan memilih untuk mati lebih cepat tanpa kemo. Hal ini tidak masalah bagi saya. Saya tidak ingin menderita. Misalnya, dengan kemo saya akan bertahan hidup selama dua setengah tahun, dan bila tanpa kemo dua tahun. Saya akan memilih untuk menjalani hidup dua tahun dengan kualitas hidup yang baik.

Tetapi kan anda dapat memperpanjang hidup selama setengah tahun lagi. Ah .. tidak apa jika saya mati lebih cepat. Anda membuat semua keputusan ini sendiri atau apakah Anda dipengaruhi oleh orang lain ? Saya membuat keputusan saya sendiri berdasarkan pengamatan saya tentang apa yang terjadi kepada orang lain. Banyak orang telah menceritakan berbagai macam hal. Saya mendengarkan apa yang mereka ceritakan, tetapi pada akhirnya saya membuat keputusan sendiri. Sebagai contoh ketika saya mempunyai benjolan kecil di payudara, saya memutuskan untuk mengambil risiko dan menangani dengan cara yang saya pikir tepat untuk saya. Benjolan tersebut tumbuh membesar dan lebih besar. Saya tahu bahwa tidak ada harapan untuk mengecil. Jadi saya memutuskan untuk melakukan tindakan operasi. Tapi ketika dokter menyarankan untuk menjalani radioterapi untuk mencegah supaya jangan kambuh kembali, saya mengatakan tidak. Saya mengatakan kepadanya, jika nanti terjadi kekambuhan, kita akan menghadapinya ketika masalah tersebut terjadi, tidak sekarang. Bahkan dengan radiasi, saya telah melihat banyak kasus kambuh kembali. Saya kenal beberapa pasien yang menderita kanker.  Mereka menjalani kemoterapi – dan mereka semuanya meninggal, termasuk saudara jauh anda sendiri  – Anda ingat? Ketika anda menemui dokter, mereka meminta anda untuk menjalani kemo. Tetapi tidak ada jaminan bahwa kemoterapi dapat menyembuhkan. Biaya pengobatannya sebesar RM 30.000. Untuk pasien yang tidak punya, itu adalah uang yang besar sekali. Seorang dokter mengatakan hal ini kepada teman saya: ” Ini adalah ibu anda, kenapa anda tidak ingin ” menyelamatkan ” dia? Benar, bahkan kepada seekor anjing pun, kami juga ingin menyelamatkan hidupnya, apalagi bagi seorang ibu. Tetapi kalau biaya pengobatan begitu besar biayanya, kemana harus mencari uangnya ? Lebih buruknya lagi, tidak ada jaminan bahwa kemoterapi dapat menyembuhkan sama sekali. Sayangnya, banyak “orang awam” tidak tahu cara menanggapi ” ocehan “ dari dokter – dokter tersebut. Saya tidak marah, tapi saya pikir para dokter sebaiknya tidak boleh berbicara seperti itu !

Baca lebih lanjut apa yang mereka katakan tentang kemo …

  1. Pengobatan utuk membunuh kanker : Bagaimana racun kemoterapi membunuh kedua-dua nya baik sel-sel kanker maupun pasien kanker http://www.naturalnews.com/012727.html
  2. Dapatkah Anda percaya bahwa kemoterapi dapat menyembuhkan kanker Anda? http://www.ener-chi.com/trustchemo.htm
  3. Mempertanyakan tentang Kemoterapi : Bagaimana halnya kemoterapi tidak menyembuhkan kanker atau memperpanjang hidup. http://www.drheise.com/chemotherapy.htm
  4. Argumen terhadap kemoterapi. http://www.canceractive.com/cancer-active-page-link.aspx?n=255

Seorang pembaca mengirim kepada kami komentar ini: Keponakan saya meninggal pagi ini. Tidak, bukan karena kanker ! Karena dikemo !!!  Kemo nya bahkan tidak sampai lebih dari dua bulan!  Inilah sebabnya mengapa begitu banyak dokter holistik mengatakan pengobatan modern yang kita miliki ini , yang disebut GOLD – CLASS  CANCER  TREATMENT  dapat membunuh lebih cepat dari pada merokok. Baca lebih lanjut : http://twitpic.com/4wjd8f

Saya kenal seorang yang lain lagi , yang meninggal setelah satu setengah tahun kemo ( kanker lambung). Dia berumur belum 25 tahun. Dan satu nya lagi … mereka memberikan obat tidur sebagai gantinya. Dia adalah paman saya … Obat Tidur telah membunuhnya dalam empat hari (dia menderita kanker stadium lanjut di pankreas, hati dan paru-paru). DIMANAKAH  PERJUANGAN   MELAWAN  KANKER ? Jika buah tidak menyembuhkan, mereka mengatakan orang yang mempromosikan buah tersebut adalah seorang dukun ! Tapi ketika giliran kita membicarakan Obat Kanker dan Terapi nya, jika pengobatan tersebut tidak bekerja, dikatakan bahwa itu bukan praktek  perdukunan ! Apakah ada SESUATU YANG SALAH dengan industri medis kita ?  ANDA  KATAKAN  KEPADA  SAYA!

Catatan: Kami telah mendokumentasikan 12 kasus mengapa pasien menolak untuk melakukan kemoterapi – jadi, sudah cukup kah ?

“Bagi mereka yang percaya, bukti tidak diperlukan. Bagi mereka yang tidak percaya, bukti dimungkinkan. “

Mengapa Pasien Menolak Menjalani Kemoterapi, Bagian 2

Lanjutan dari Bagian 1: Mengapa Pasien Menolak Menjalani Kemoterapi, https://cancercareindonesia.com/2011/05/01/why-patients-refused-to-undergo-chemtherapy-part-1/

Kasus 5: Seorang Ibu meninggal setelah siklus kelima dari kemoterapi untuk limfoma

M604 adalah seorang pria berusia 33 tahun dari Jakarta, Indonesia. Dia didiagnosis dengan Hepatitis B pada tahun 2005 dan berobat secara medis. Setelah enam bulan berobat, ia kemudian menyerah.

Pada bulan September 2008, ia mengalami kesakitan dengan perut kembung. Pemeriksaan  HBV DNA- nya (real time PCR)  menunjukkan 450.468.000 copies / ml. Dia kemudian menjalani pengobatan selama tiga bulan.

Pada bulan Juni 2009, tes berikutnya  HBV DNA (real time PCR) adalah 321.264.000 copies / ml. ALT-nya pada tanggal 8 Juni 2009 adalah 71 (tinggi). Dokter menyarankan injeksi interferon mingguan untuk selama 48 minggu. Dengan total biaya berkisar sebesar RM 50.000. Ia menolak untuk perawatan medis lebih lanjut dan datang ke CA Care pada tanggal 19 Juli 2009.

Mengapa dia menolak injeksi interferon:

Ibunya berusia 55 tahun ketika  didiagnosis dengan limfoma. Dia menjalani lima siklus kemoterapi. Selain itu, dokter memberinya “suntikan Mahtera” ( interferon ) bersamaan dengan empat siklus pertama kemoterapi. Setelah siklus kelima kemoterapi, kondisinya “drop” atau memburuk. Dia merasakan sakit dibagian hatinya. Virus Hepatitis B yang selama ini terpendam telah muncul bergejolak. Sebelum pengobatan dengan kemo kondisinya normal. Ibunya  meninggal saat dirawat diruang ICU di rumah sakit. Total biaya pengeluaran untuk perawatannya berkisar  RM 55, 000.


Kasus 6: Adik perempuan-nya meninggal di Cina setelah satu siklus kemoterapi

Anak M620 datang menemui kami pada tanggal 23 Agustus 2009. Ayahnya, yang berusia 63-tahun dari Medan, Indonesia, mengalami kesulitan buang air besar. Dia juga merasakan sakit di punggungnya. Dokter di Medan mengatakan dia mengidap hipertensi dan dia diberi obat. Tetapi pengobatan tersebut tidak efektif. Dia kemudian pergi ke sebuah rumah sakit swasta di Penang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada pemeriksaan CT scan menunjukkan adanya nodul-nodul di paru-parunya dan diduga dia telah terkena kanker paru-paru. Beberapa kelenjar getah beningnya membesar. Ditemukan juga banyak nodul-nodul  dalam hatinya, mulai dari ukuran 2 sampai 20 mm, diduga  kumpulan dari  suatu metastasis. Dokter menyarankan untuk dibiopsi, tapi dia menolak. Dia diberi obat tetapi kesehatannya tidak menjadi lebih baik. Jumlah trombosit-nya rendah / menurun.

Mengapa dia menolak biopsi:

Menurut logika langkah berikutnya setelah biopsi adalah kemoterapi, itu yang tidak ingin ia lakukan. Oleh karena itu, melakukan biopsi tidak ada artinya dalam situasi seperti ini. Dia sungguh seorang yang bijaksana !

Mengapa dia menolak kemoterapi:

Inilah yang dikatakan anaknya. Bibi saya ( adik ayah) menderita kanker ovarium. Dia menjalani enam siklus kemoterapi. Tumornya tumbuh kembali setelah pengobatan. Lalu dia pergi ke Cina untuk pengobatan lebih lanjut.

Sebelum ia pergi ke Cina, ia telah menjalani kemo ? Ya, enam kali dilakukan di Penang. Tetapi itu tidak efektif.  Ayah saya menemani bibi saya pergi ke China. Di Cina ia hanya menerima satu kali kemoterapi dan dia meninggal.

 

Kasus 7: Ipar laki-laki meninggal setelah enam siklus kemoterapi

M 930 adalah seorang wanita berusia 47 tahun dari Indonesia. Dia mengalami perdarahan vagina pada bulan Desember 2010. Tetapi tidak merasakan sakit. Menstruasi nya normal. Dia berangkat ke Melaka dan melakukan biopsi. Menurut laporan histopatologi tanggal 17 Januari 2011 menunjukkan adanya moderately differentiated squamous cell carcinoma. Dokter nya menyarankan kemoterapi dan radioterapi. Dia diberitahu bahwa kebanyakan pasien memiliki hasil yang baik dari pengobatan tersebut ( apa pun artinya ! ).

Karena tidak yakin dan tidak puas, ia berangkat ke Singapura untuk mendapatkan pendapat kedua ( second opinion ). MRI  pada bagian pinggulnya menunjukkan adanya masa sebesar 7,5 x 7 x 7 cm menonjol turun dari mulut rahimnya. Keadaan ini meliputi sepertiga bagian bawah rahimnya dan juga meluas ke arah vagina. Dokter menawarkan pengobatan: tiga puluh lima kali radiasi dan kemoterapi. Kanker ini tidak bisa dioperasi. Dia diberitahu bahwa dengan perawatan ini dia akan memiliki 60% sampai 70%  penyembuhan. Kami bertanya – Sembuh ?  Ya, sembuh.

Dia tidak  merasa yakin dan menolak perawatan medis lebih lanjut. Hasil tes darah nya yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2011 menunjukkan CEA = 39.0  dan  CA 125 = 964,0.

Mengapa dia menolak kemoterapi dan radioterapi ?

Ketika ditanya – Mengapa anda tidak mau melakukan kemoterapi. Dia menjawab: Tidak, tidak, saya tidak mau. Kakak saya di Singapura benar-benar marah kepada saya karena tidak mau mengikuti saran dokter. Sejak kecil, saya selalu skeptis. Saya mempunyai teman-teman yang telah menjalani kemoterapi dan kondisi mereka baik untuk sementara, lalu setelah itu kondisi mereka “drop” dan  kemudian mereka pergi selamanya.

Kakak ipar suami saya  ( yaitu suami dari kakak perempuan nya) memiliki benjolan di lehernya. Setelah enam siklus kemoterapi, ia meninggal. Dia menjalani pengobatan di Penang. Seluruh badannya menjadi berwarna gelap. Dia mengalami botak dan kulit dibadannya mengelupas. Oh, saya telah melihat banyak kasus seperti ini dan saya sangat takut.

Kasus 8: Paman meninggal enam bulan setelah operasi dan kemoterapi untuk kanker prostat nya

M 935 adalah seorang wanita berusia 54 tahun dari Sumatera, Indonesia.  Pada bulan Juli 2010, dia mengalami kesulitan buang air besar. Dia datang ke Penang untuk berkonsultasi. CT scan pada  tanggal 22 Juli 2010 menunjukkan adanya  masa berukuran 4,94 cm x 2,63 cm yang berlokasi di proximal sigmoid colon dengan penyempitan yang parah dan ini identik dengan kanker. Petanda tumor nya mengalami peningkatan: CEA = 211  dan CA 125 = 91,5.

Dia kemudian menjalani operasi. Itu adalah moderately differentiated adenocarcinoma , Duke Stage C. Tumornya telah meluas ke kelenjar getah bening mesorectal. Tiga dari lima kelenjar getah bening sudah terkena. Dia diminta untuk menjalani kemoterapi. Namun, oncologist nya tidak dapat mengatakan apakah kemoterapi akan menyembuhkannya atau tidak. Tapi ia diberitahu bahwa kemoterapi dapat  memeriksa penyebaran kankernya. Dia dan suaminya tidak yakin dan menolak kemoterapi.

Kenapa ia menolak kemoterapi:

Sang suami berkata: ” Paman saya, yang berusia 75 tahun, meninggal setelah enam bulan pengobatan. Dia menderita kanker prostat. Kemudian menjalani operasi diikuti dengan kemoterapi. Lalu ia meninggal setelah enam bulan kemudian. Dia tidak tahan dengan  perawatan tersebut – tidak bisa makan, tidak bisa tidur dan setiap hari dia demam. Ini adalah suatu kehidupan yang sulit baginya.

Bagaimana Anda tahu semua ini ? Dia adalah paman saya – adik dari ayah saya. Dia tinggal hanya dua rumah jauhnya dari rumah saya. Hidupnya benar-benar susah. Uang hilang dan kemudian, kesakitan dan hidupnya menjadi susah.


Kutipan :

Jika kita tidak membunuh tumornya, kita membunuh pasiennya ~ William Moloney

Kemoterapi adalah suatu usaha untuk meracuni tubuh yang hanya mempercepat kematian dengan harapan membunuh kanker sebelum seluruh tubuhnya terbunuh. Kebanyakan upaya ini tidak berhasil ~ Dr John Lee, author of What Your Doctor May Not Tell You About Breast Cancer,

Kebanyakan penderita kanker di negara ini mati karena kemoterapi. Kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker payudara, usus besar atau kanker paru-paru. Fakta ini telah didokumentasikan selama lebih dari satu dekade. Namun  saat ini dokter masih menggunakan kemoterapi untuk menangani tumor.  ~ Alan Levin, professor of immunology, University of California Medical School, USA.

Dalam onkologi, bahkan memperpanjang hidup pasien selama tiga bulan sampai satu tahun dapat dianggap sebagai suatu prestasi. Mencapai keberhasilan atas suatu peyembuhkan adalah sama seperti halnya menarik tongkat jackpot. Tidak semua kanker dapat disembuhkan  ~ A renowned oncologist of Singapore, The Straits Times, Mind Your Body Supplement, Page 22, 29 November 2006.

Mengapa Pasien Menolak Menjalani Kemoterapi, Bagian 1

Operasi, kemoterapi, radioterapi dan obat yang baru saja  diperkenalkan yaitu “ targeted drugs “  adalah  “standar emas” dalam pengobatan kanker. Kemoterapi masih dianggap sebagai sesuatu yang di agungkan ibarat Sapi Keramat di dalam paddock. Yeong Sek Yee dan Khadijah Shaari telah menulis empat artikel review ekstensif mengenai kemoterapi. Oleh karena itu kami tidak akan mengulangi apa yang telah mereka tulis. Jika anda belum membaca artikel ini, berikut ini adalah link-nya :

1. Effectiveness or Ineffectivenes of Chemotherapy, Part 1: What Some Oncologists Say. http://ejtcm.com/2011/03/17/effectiveness-or-ineffectivenes-of-chemotherapy-part-1-what-some-oncologists-say-%E2%80%A6/

2. Effectiveness or Ineffectiveness of Chemotherapy, Part 2: What Some Oncologists Say. http://ejtcm.com/2011/03/17/effectiveness-or-ineffectivenes-of-chemotherapy-part-2-what-some-oncologists-say-%E2%80%A6/

3. Chemotherapy Effectiveness or Ineffectiveness, Part 3: What Other Medical Doctors Say. http://ejtcm.com/2011/03/20/chemotherapy-effectiveness-or-ineffectiveness-part-3-what-other-medical-doctors-say/

4. Chemotherapy Effectiveness or Ineffectiveness, Part 4: What Other Medical Doctors Say. http://ejtcm.com/2011/03/20/chemotherapy-effectiveness-or-ineffectiveness-part-4-what-other-medical-doctors-say/

Alasan mengapa kita memuat artikel ini adalah karena kami percaya bahwa hal ini merupakan tugas kami untuk memberitahu mereka yang ingin tahu tentang kebenaran. Mari kita luruskan bahwa kami TIDAK anti-kemo atau anti obat-modern. Kamipun tidak pro-kemo. Kami mengambil jalan tengah. Setuju terhadap  apa yang baik dan bermanfaat dan menolak apa yang tidak berguna dan berbahaya. Bila anda terkena kanker, ini bukan waktunya untuk mengikuti setiap “ideologi” dengan membabi buta.

Apakah anda akan melakukan kemo atau tidak,  itu adalah keputusan anda sepenuhnya. Ikuti apa yang dikatakan hati anda dan pilih jalan yang membawa kedamaian bagi diri anda sendiri. Sebab ini ANDA, dan anda sendiri, yang akan mendapatkan manfaat atau penderitaan dari apa pun yang anda lakukan. Apapun konsekuensinya, orang lain hanya bisa melihat saja – ketidak berdayaan atau kebahagiaan.

Renungkan dan perhatikanlah kutipan berikut ini :

  • Umat-Ku dihancurkan / dibunuh  karena kurangnya pengetahuan ~ Hosea 4:06
  • Kurangnya pengetahuan adalah penyebab dari penderitaan ~ Swami Krishnananda
  • Akar penyebab dari penyakit adalah ketidaktahuan akan pikiran dan tubuh kita ~ menurut Ayurveda
  • Penyebab utama dari setiap jenis penderitaan atau kesakitan, adalah kebodohan ~ Pengobatan Tibet
  • Hanya ada satu yang baik yaitu pengetahuan, dan satu yang jahat, yaitu kebodohan ~ Socrates
  • Jalan menuju kesehatan adalah jalan pengetahuan. Mengabaikan pengetahuan adalah penyakit ~ kebijakan Cina

Jika Anda telah membaca apa yang kami tulis, setidaknya anda dapat merasa nyaman dimana anda telah banyak mendapat masukkan dan tidak lagi bodoh. Anda juga akan merasa nyaman karena keputusan yang anda buat, apakah melakukan kemo atau tidak, itu berdasarkan pada berbagai pengetahuan / pertimbangan, dan Anda tidak lagi membuta dipimpin ke pembantaian!

Bagi beberapa orang merasa bahwa membaca itu adalah hal yang membosankan dan umumnya mereka tidak suka membaca. Untuk orang-orang seperti ini mungkin menonton video adalah lebih baik ?  Dalam artikel review yang telah disebutkan di atas, anda telah membaca apa yang dikatakan para ahli onkologi dan dokter-dokter  tentang kemoterapi. Sayangnya para pemain yang paling penting – dalam hal ini para pasien – tidak muncul / hilang !

Jadi untuk membuat gambaran yang lengkap, kami akan memperkenalkan anda dengan serangkaian artikel tentang  apa yang dikatakan oleh para pasien itu sendiri tentang kemoterapi,. Pada bagian ini tidak akan ada banyak kata-kata tulisan. Malahan sebaliknya, lebih baik anda mendengarkan para pasien itu sendiri berbicara !   Ini adalah artikel kami yang pertama pada seri ini.

Jadi, sekarang tidak ada alasan lagi untuk mengatakan bahwa anda tidak tahu !

PRESENTASI  KASUS

Kasus 1: Sepupu nya meninggal setelah kemo untuk kanker limfoma nya.

Gu ( M956 ) adalah seorang  pria berusia 59 dari Medan, Indonesia. Pada awal Maret 2010, ia mengalami batuk-batuk disertai darah dalam dahak nya. Dia juga menderita sesak nafas. CT-scan thorax pada 25 Maret 2010 menunjukkan adanya cairan di paru sebelah kanan, sehubungan dengan collapse (kempes) nya bagian kanan bawah dari paru-parunya. Gu kemudian menjalani penyedotan cairan dari lapisan pembungkus paru-parunya. Setelah pengeluaran cairan, ia merasa lebih baik. Gu dijadwalkan untuk pemeriksaan endoskopi untuk lebih mempertegas lebih lanjut masalahnya. Keluarganya diberitahu ini kemungkinan kanker stadium 4.  Bilamana memang kasusnya demikian, ia akan disarankan untuk menjalani kemoterapi.

Karena, setiap orang dalam keluarga itu tidak setuju terhadap kemoterapi, Gu memutuskan untuk tidak melanjutkan dengan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Mengapa dia menolak kemoterapi ? Sepupu-nya menderita limfoma dan menjalani kemoterapi. Setelah ” berhasil ” menyelesaikan kemoterapi, ia kemudian meninggal.

 

Kasus 2: Menantu laki-laki berusia 43 tahun meninggal setelah delapan siklus kemoterapi untuk kanker usus besar.

M 918 adalah seorang wanita berusia 71 tahun dari Aceh, Indonesia. Pada awal 2010, ia mengalami batuk-batuk. Dengan pengobatan dari dokter, batuknya datang dan pergi. Kemudian pada bulan November 2010, ia mengalami batuk  dengan darah. Pada bulan Februari 2011 ia datang ke Penang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

CT scan di rumah sakit swasta menunjukkan adanya nodularity dan gambaran yang berkabut dalam paru-paru kiri serta penebalan pleura. Dia diberitahu bahwa itu adalah pertumbuhan sel kanker. Tidak puas dengan penjelasan tersebut, ia pergi ke rumah sakit swasta lainnya untuk mencari pendapat kedua. Kemudian dilakukan CT scan ulang diikuti oleh biopsi. Hal itu menegaskan bahwa dia menderita kanker paru-paru. Dan dia diminta untuk menjalani kemoterapi. Dia menolak dan datang ke CA Care pada tanggal 20 Februari 2010.

Kenapa ia menolak kemoterapi: Dia berkata: ” Saya tidak mau kemoterapi … saya takut. Menantu saya, sebelumnya dia baik-baik saja tapi setelah kemo, dia meninggal. Dia menderita kanker usus besar. Dia tampak sehat. Ini terjadi pada tahun 2006.  Dia telah menjalani delapan siklus kemoterapi setelah itu ia meninggal. Kondisi dia itu sehat, kuat … mampu membawa barang-barang berat pada saat bekerja. Dan dia baru berumur 43 tahun. Itulah sebabnya saya tidak mau menjalani kemo.  ” Saya takut. ”

 

Kasus 3: Seorang Ibu meninggal setelah kemoterapi untuk kanker payudara.

H561 adalah seorang wanita Malaysia berumur 35 tahun. Pada bulan Februari 2011, dia menemukan adanya benjolan di payudara kanannya. Kemudian dia menjalani operasi lumpectomy. Itu adalah termasuk kategori kanker ganas  ( invasive ductal carcinoma ) NOS with ductal carcinoma in situ (comedocarcinoma). Empat kelenjar getah bening yang terinfeksi kanker telah diambil. Tumor tersebut  positif  terhadap  test  p53, C-erbB-2, estrogen dan progesterone receptor. Kemudian dia diminta untuk menjalani kemoterapi dan radioterapi. Dia menolak dan datang ke CA Care pada tanggal 15 Maret 2011.

Kenapa ia menolak kemoterapi: Ibu saya, karena kanker payudara, telah meninggal dunia. Saya menatapnya saat berbaring di tempat tidur, dia tidak bisa bangun … ini yang tidak saya inginkan.

Ibu saya waktu itu berumur 56 tahun. Dia terkena kanker payudara dan menjalani operasi pengangkatan. Seluruh payudaranya diangkat. Lalu ia menjalani kemoterapi di Singapura. Setelah itu kembali ke Johor Baru dan menjalani kemo lagi … lalu ke Kuala Lumpur dan menjalani kemo lagi. Kemudian ahirnya ia kembali lagi ke Johor Baru, untuk menunggu waktunya dan meninggal.

Ketika pertama kali didiagnosis, kankernya tidak menyebar ke organ lain. Dia masih kuat dan oke. Namun setelah kemo di Singapura kankernya menyebar ke organ hati nya. Setelah selama tiga tahun menjalani kemoterapi terus menerus, keluar – masuk  rumah sakit – ahirnya dia meninggal.

Maaf:  Seorang onkologi yang sangat terkenal di Singapura mengatakan: ” Sel-sel kanker tersebut tipe yang sangat agresif. ” Saya belum pernah melihat yang agresif nya  seperti yang satu ini ! ”

Sekarang giliran anda, dokter telah  meminta anda untuk melakukan kemoterapi dan radioterapi – Anda tidak  bersedia ?

Saya tidak mau.  Saya tidak mau mengikuti  jejak ibu saya !

 

Kasus 4: Kakak perempuan meninggal setelah kemoterapi untuk kanker usus besar.

H574 seorang laki-laki Malaysia berumur 40 tahun. Pada tahun 2007 dia didiagnosis terkena kanker usus Stadium 3.  Ia disarankan untuk menjalani kemoterapi normal i / v (intravena atau injeksi). Tetapi dia memilih obat kemo oral,yaitu Xeloda, sebagai gantinya. Dia menjalani total delapan siklus Xeloda dan menderita berbagai efek samping seperti: badan terasa panas, tidak bisa tidur, sakit pada tenggorokan, kehilangan nafsu makan dan merasakan lemas atau berkurangnya kekuatan.

Perawatan dengan Xeloda selesai pada bulan Februari 2008. Setelah itu ia merasa sakit dan mengalami kesulitan bernapas. Dia terpaksa mengonsumsi suplemen. Ia disarankan lagi untuk menjalani kemoterapi i / v  tapi menolak. Dia datang untuk minta pertolongan kami pada tanggal 3 April 2011.

Mengapa dia menolak kemoterapi: ” Dokter meminta saya untuk kembali dan melakukan kemo. Saya tidak mau. Kakak perempuan saya mempunyai kasus yang sama – kanker usus besar, menjalani kemoterapi, lalu menyebar ke hati dan kemudian mati “.

“ Kakak perempuan saya berumur 50-tahun, dia menderita kanker dua tahun yang lalu.”  Dia terkena kanker usus besar, dioperasi, lalu kemoterapi dan setelah itu kankernya menyebar ke hati. Sebelum dioperasi kanker nya tidak  ada di hatinya. Setelah enam kali kemo, kemudian menyebar ke hati. Dokter nya berkeinginan untuk mengoperasi hatinya. Dia menolaknya. ” Setelah beberapa bulan kemudian ia meninggal. ”

” Saya juga terkena kanker usus besar, tiga tahun lalu – beberapa bulan lebih awal dari kakak saya …”

 

Kutipan :

  • Pelajarilah semua yang anda dapat dari kesalahan orang lain. Anda tidak akan punya waktu untuk mempelajari semuanya sendiri. ~Alfred Sheinwold
  • Segala sesuatu yang telah dikatakan sebelumnya, tapi karena tidak ada yang mendengarkan kita harus selalu kembali dan mulai dari semula lagi. ~Andre Gide, Le traite du Narcisse , 1891
  • Orang bijak belajar dari pengalaman orang lain; orang bodoh belajar dari dirinya sendiri. Pepatah ~ Kuno

Kanker Hati: Manfaat dan Efek Samping Nexavar

Mutu  (bukan nama sebenarnya, H520) adalah seorang pria berumur 48 tahun. Pada bulan November 2010 ia telah menderita batuk berdahak. Pada akhir Desember 2010 ia dirawat di rumah sakit swasta dengan keluhan nyeri pada bagian hypochondrial sebelah kanan. (yaitu, rasa sakit dibagian perut sebelah kanan di bawah tulang rusuk). Dia merasa mual tapi tidak muntah. Dia juga mengalami apa yang disebut  post prandial dyspepsia  (yaitu perasaan tidak enak pada bagian ulu hati yang timbul setelah makan  seperti: mual, kehilangan nafsu makan atau sendawa).

CT scan dibagian perut menunjukkan ada beberapa massa berukuran  7,3 x 5,1 cm ;  6,3 x 6,1 cm dan 7,3 x 4,5 cm, pada lobus kanan hati nya, dan diduga kanker hati yang telah menyebar atau metastasis kanker  hati. Biopsi dilakukan pada tanggal 23 Desember 2010 dan dikonfirmasi sebagai kanker liver dengan sifat moderately differentiated.

Berikut ini adalah hasil test darah yang dilakukan pada tanggal 19 January 2011.

Mutu diberi resep Nexavar – yaitu obat kemo-oral yang harganya sekitar RM20, 000 per bulan. Dia diberitahu bahwa Nexavar tidak akan menyembuhkan kanker nya. Itu hanya akan mengendalikannya  (apa pun artinya, lihat diskusi nanti).

Setelah minum  Nexavar selama seminggu, ia menderita efek samping sebagai berikut :

1. Perut kembung
2. Otot bahu nyeri
3. Susah tidur
4. Mual dan kadang muntah
5. Pusing saat berjalan
6. Kehilangan nafsu makan karena perut kembung
7. Kram pada jari tangan dan kaki
8. Sembelit

Dengarkan percakapan kami pada tanggal 23 Januari 2011, pada hari pertama kali ia mengunjungi kami.

Komentar: 

Mari kita amati beberapa poin penting dari kasus ini dalam bentuk tanya–jawab.:

1. Asumsikanlah sejenak bahwa anda adalah seorang ahli medis. Saya percaya anda telah melihat ratusan atau ribuan CT scan dan hasil tes darah. Dari pengalaman anda, apa yang dapat anda buat dari kasus ini dengan hanya melihat hasil CT-scan dan hasil tes darah? Gambaran dari hasil scan tersebut jelek dan AFP (alfa-fetoprotein) melebihi satu juta poin. Sejujurnya , apakah biopsi benar-benar diperlukan? Jadi, setelah melakukan biopsi, apa yang dapat anda tawarkan untuk ” mengobati ” pasien?

2. Kelihatannya yang dapat ditawarkan sebagai obat modern itu adalah Nexavar. Maukah  anda sebagai dokter ahli menawaran obat ini kepada pasien, walaupun tahu bahwa biayanya sekitar RM 20.000 per bulan dan obat tersebut tidak akan menyembuhkan ? Saya kira anda akan mau  jika pasiennya cukup kaya untuk membayarnya atau jika asuransinya mencakup biayanya.

Mungkin anda akan berkata  ini adalah situasi yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagaimanapun juga ini dapat diartikan sebagai pembelian untuk sebuah asuransi        kesehatan ! Tapi tunggu dulu. Dalam hal ini bagaimana jika total biaya medis Mutu yang dijamin asuransi itu terbatas, dengan asumsi itu adalah RM 100.000 ?  Itu berarti asuransi hanya akan  membayar untuk pasokan Nexavar selama  lima bulan saja. Apa yang terjadi setelah itu ?  Dan dalam 8 sampai 11 bulan pasien meninggal ( lihat point 4 di bawah ) ?

3. Sebagai seorang dokter ahli, apakah anda akan mengaku kepada pasien anda bahwa Nexavar  tidak dapat menyembuhkan kanker nya ?  Ya, anda sudah mengakuinya dalam kasus ini. Anda telah melakukan suatu perbuatan yang terhormat. Jelas tidak banyak pasien yang akan mau mengeluarkan uang untuk membayar sejumlah itu jika tidak mendapat kesembuhan.

Anda membenarkan dengan mengatakan bahwa Nexavar dapat mengendalikan kankernya. Kedengarannya bagus, meyakinkan dan heroik bukan ?  Apalagi jika pasien sedang putus asa dan tak berdaya. Pasien tersebut betul-betul memerlukan pertolongan. Tapi apa yang sebenarnya anda maksud dengan mengendalikan ?

4. Apakah anda sudah menelusuri website dari perusahaan obat yang menjual Nexavar ? Jika anda sudah melakukannya, Anda mungkin akan menemukan sebuah tabel yang sangat mengesankan dengan penampilan yang sama-sama mengesankan dari apa yang disebut ” data ilmiah “.

• Dalam sebuah penelitian terhadap 602 orang … Nexavar membantu memperlambat   pertumbuhan sel kanker dan membantu memperpanjang hidup pasien dibandingkan dengan pasien yang tidak menerima Nexavar.

• Nexavar memperpanjang kelangsungan hidup secara keseluruhan sebesar 44%.
• Lihat diagram di bawah ini (dari:. Http://www.nexavar.com/scripts/pages/en/index.php )

Bagi mereka yang tidak biasa membaca dan menafsirkan data penelitian, berikut ini saya jelaskan lebih lanjut. Dari diagram di atas, kita tahu bahwa ada 299 pasien yang menggunakan Nexavar (n = 299) dan kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata adalah 10,7 bulan. Bandingkan ini dengan 303 pasien yang tidak diberi Nexavar (kelompok yang disebut Placebo, n = 303) yang memiliki kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata 7,9 bulan.

Fakta yang mencolok dari penelitian ini adalah bahwa:

• Dengan pemberian Nexavar pasien dapat hidup lebih lama  2,8 bulan. Catat bahwa mereka tidaklah sembuh sama sekali. Akhirnya pasien meninggal. Kelangsungan hidup rata-rata berkisar dari sekitar 8 sampai 11 bulan, terlepas dari apakah mereka menggunakan Nexavar atau tidak.

Jadi berdasarkan data eksperimen di atas, pertanyaan nya adalah. Apakah anda mau menghabiskan uang RM 20.000 per bulan dan untuk setiap bulannya, agar untuk bisa bertahan hidup 3 bulan lagi?  Sekali lagi, perhatikan bahwa harga Nexavar bervariasi – tergantung di mana anda membelinya dan apakah anda membayar secara tunai atau membayar melalui klaim asuransi. Jelas harganya akan lebih tinggi bila asuransi anda yang membayar untuk itu.

Tentu saja, jika hal ini disampaikan secara sederhana seperti yang saya lakukan di atas, memperpanjang hidup dengan 2,8 bulan tidak mengesankan sama sekali ! Orang-orang terpelajar mengemasnnya dengan cara yang lebih baik lagi, yaitu dengan mengatakan hal-hal tersebut dengan cara yang lebih bagus, menarik tapi menipu. Cara lain untuk mengatakan nya  adalah :  Nexavar telah memperpanjang kelangsungan hidup secara keseluruhan sebesar 44%. Meningkatkan kelangsungan hidup sebesar 44%  memang sangat mengesankan.

Mark Twain (dari AS) membuat suatu ungkapan yang terkenal : ” Ada tiga macam kebohongan: kebohongan, kebohongan yang keterlaluan,  dan  statistik.”  Ungkapan ini sekarang digunakan untuk menggambarkan  ” penggunaan statistik untuk mendukung argumen yang lemah, dan kecenderungan orang untuk meremehkan statistik yang tidak mendukung posisi mereka ” Dalam bahasa yang sederhana, para ahli statistik ( para ahli angka-angka ) telah memelintir data-data untuk membuat apa yang tampaknya jelek menjadi tampil cantik.

Perhatikan juga hal ini  ” manipulasi atau me-melintir ”  data adalah tidak salah – secara akademis hal tersebut sah !
Jadi percayalah kepada saya  ” Memperpanjang  hidup dengan 2,8 bulan ” atau ” Memperpanjang kelangsungan hidup secara keseluruhan sebesar 44% ” dua-dua nya benar  dan secara akademis dapat diterima. Sayangnya saya masih belum dapat memahami bagaimana mereka mendapatkan angka 44 persen tersebut. Saya perlu sedikit waktu lagi untuk mempelajari  ” seni menggelembungkan kebenaran melalui angka-angka.”

Dengan pikiran yang sederhana seperti orang biasa, saya akan menghitung sebagai berikut : 10,7 dikurangi 7,9  =  2,8. Lalu saya akan membagi  2,8 dengan 7,9 dan mengalikan dengan 100 untuk mengubahnya menjadi persentase. Jika saya melakukan ini, maka saya akan mendapatkan hasil ahirnya = 35%. Untuk menghindari penjelasan ” konsep statistic yang membingungkan ”  marilah kita membebaskan  para ahli dan produsen obat dari tuduhan ( manipulasi data )  dan menerima apa yang mereka katakan : Nexavar memperpanjang kelangsungan hidup secara keseluruhan sebesar 44%.

Tapi saudara sekalian marilah kita berkonsentrasi pada apa yang paling penting. Anda dapat memilih antara dua ” opsi ” di bawah ini. Tetapi ketahuilah bahwa keduanya mempunyai pengertian yang sama !

• Sebagai seorang pasien jika anda diberitahu bahwa Nexavar dapat memperpanjang kelangsungan hidup sebesar 44%, apa yang akan menjadi reaksi anda ?

• Di sisi lain, jika anda diberitahu bahwa Nexavar dapat memperpanjang hidup anda dengan hanya 2,8 bulan, apa yang akan menjadi reaksi anda?

Menyadari hal ini, bagaimana jika anda dengan jelas diberitahu bahwa perpanjangan untuk dapat bertahan hidup dengan 2,8 bulan tersebut bukanlah suatu makan siang dengan gratis. Selain harus membayar RM 20.000 per bulan, ada berbagai macam efek samping yang mungkin dapat anda alami. Dalam hal ini, Mutu mengalami delapan macam efek samping  setelah mengkonsumsi Nexavar selama seminggu.

Tapi jangan salahkan perusahaan obat. Anda telah diperingatkan. Pasien yang mengkonsumsi Nexavar mungkin dapat menderita efek samping seperti berikut ini (menurut website perusahaan):

1. Penurunan aliran darah ke jantung dan serangan jantung.

2. Masalah pendarahan. Nexavar dapat meningkatkan kesempatan Anda untuk mengalami pendarahan.

3. Tekanan darah tinggi.

4. Masalah pada kulit yang disebut “ hand-foot skin reaction “. Ini menyebabkan kemerahan, rasa sakit, bengkak, atau lecet pada telapak tangan atau telapak kaki anda.

5. Perforasi usus.

6. Kemungkinan masalah pada proses penyembuhan luka. Mungkin anda dapat mengalami nya pada saat pembedahan dan perawatan gigi.

7. Lahir dalam keadaan cacat atau kematian bayi yang belum lahir.

8. Bintil-bintil pada kulit ( muka ), kemerahan, gatal, atau pengelupasan pada kulit.

9. Rambut menipis atau rambut rontok tidak merata.

10. Diare

11. Mual atau muntah

12. Seriawan pada mulut

13. Badan terasa lemah

14. Kehilangan nafsu makan

15. Mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan dan kaki

16. Sakit pada bagian perut

17. Kelelahan

18. Penurunan berat badan

5. Solusi ? 

Wanita itu sungguh cerdik (yang mendampingi Mutu).  Dia bertanya pada saya : Lalu, itukah jalan keluarnya ? Saya harus mengakui bahwa saya tidak bisa menjamin suatu kesembuhan apapun. Kita tahu bahwa dalam hal kasus penyakit kanker, tidak ada yang namanya suatu kesembuhan  (artinya,kesembuhkan nyata, bukan hanya bertahan 5 tahun).

Dalam kasus kanker hati yang sudah lanjut, kita semua tahu bahwa bertahan hidup hanyalah dalam hitungan bulan. Jadi, kita dihadapkan dengan kasus yang sulit. Ini adalah pertama kalinya seorang pasien datang dengan angka alpha-fetoprotein  lebih dari satu juta. Nilai tertinggi dari yang pernah kita lihat dalam kurun waktu 14 tahun adalah sekitar setengah dari nilai tersebut.

Kami memiliki dua saran untuk Mutu.

a) Jaga pola makan Anda. Ia diberi daftar makanan yang ia boleh dan yang tidak boleh dia makan. Sayangnya daftar ini hanya dianggap sebagai suatu kesimpulan saja dibandingkan dengan rekomendasi kami.

b) Minum ramuan Herbal dan berharap untuk yang terbaik. Jika pasien tidak merasa sakit, bisa makan dan tidur – inilah yang diharapkan oleh kita semua. Berapa lama dia bisa hidup bukan kita yang menentukan.

Terserah kepada Mutu untuk memutuskan apakah dia ingin melanjutkan mengambil Nexavar dan memungut apapun manfaat (dan juga efek samping) yang terkait dengannya.

Tapi tanyakanlah hal ini: Apakah itu berharga ?

Beberapa dari anda mungkin berkata : Ah, anda penjual minyak ular – Anda dan Herbal anda juga tentang Diet hanyalah bualan  –  ini semua hanyalah praktek perdukunan. Semuanya itu tidak ada buktinya  dan tidak ilmiah. Tunggu dulu, sebelum anda partama kali melempar batu, luangkanlah waktu untuk membaca sepuluh cerita berikut. Beritahu kami dimana kesalahan kita jika anda berpikir bahwa kita salah !

Kanker Payudara: Pesan Ilani – Belajar dari kesalahan saya, jangan lagi menjalani kemo

KUALA LUMPUR (Feb 24, 2011): Ketua Komite untuk Mempromosikan Masalah Pemahaman dan Kerukunan Antar-Agama, Datuk Ilani Isahak, meninggal hari ini setelah berjuang melawan kanker payudara selama lima tahun terakhir.  Ilani, 58 tahun, telah menghembuskan nafas terakhir nya sekitar jam 6 pagi di Universiti Kebangsaan Malaysia Medical Centre ( PPUKM ).

Sumber: http://www.sun2surf.com/article.cfm?id=57980

The Star melaporkan: Ketua Komite Kerja Untuk Masalah Hubungan Antar Agama, Datuk Ilani Isahak meninggal setelah tiga tahun berperang  melawan kanker payudara. Ilani telah berada di rumah sakit sejak tanggal 23 January 2011. Seluruh keluarganya sudah berkumpul bersama saat dia mengembuskan nafas terakhirnya, demikian menurut penjelasan dari kakak kandungnya Dr Amir Farid Isahak.

Sumber : http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2011/2/24/nation/20110224105738&sec=nation http://www.thestaronline.com/news/story.asp?file=/2011/2/25/nation/8137635&sec=nation

PENJELASAN  DARI  KAKAK  KANDUNG NYA :

Pada tanggal 2 Maret 2011, saya menerima e-mail dari Dr Amir Farid. Saya meminta izin kepada Dr Amir untuk menyalin kembali e-mail-nya (tentunya tanpa mencantumkan namanya). Ini adalah jawabannya: “Ya, anda bisa mengutip e-mail saya, dengan mencantumkan nama saya. Hal tersebut akan memberikan kredibilitas dibandingkan dengan kutipan tanpa nama.”  Inilah kelanjutan dari e-mail-nya kepada saya.

Salam,

Terima kasih untuk mau berbagi, dan juga atas banyaknya artikel yang telah anda tulis dan telah menjadi masukkan yang tak ternilai bagi saya. Artikel-artikel saya untuk The Star telah disensor ketika mulai mengkritik tentang kemoterapi. Untungnya mereka tidak bisa melakukan sensor semuanya, jadi beberapa masih bisa masuk.

Saya bingung sekali karena adik saya sendiri Dato Hajjah Ilani baru saja meninggal pekan lalu setelah menjalani kemoterapi selama tiga tahun. Dia mengikuti semua saran yang diberikan oleh dr.onkologi nya . Setiap kali, setelah berdiskusi dengan saya, ia  memutuskan ” tidak ada kemo lagi “, tapi setelah kunjungan berikutnya dengan oncologist, ia kemudian memberitahu saya  “oncologist mengatakan bahwa saya betul-betul perlu untuk menjalani kemoterapi lagi, jadi saya menyetujui nya “.

Dalam tiga tahun ini ia telah menjalani banyak program kemo. Dia juga diberikan begitu banyak dosis Herceptin, yang ternyata salah pemberian karena kemudian mereka mengatakan kepadanya bahwa laporan nya salah. Dia diberikan pula beberapa dosis Avastin, yang sebetulnya sudah ditarik penggunaan nya dalam pengobatan kanker payudara oleh US FDA pada bulan Desember 2010, karena kerusakan yang ditimbulkan  melebihi apapun dari semua unsur yang baik.

Anda dapat membayangkan sejauh apa semua kehancuran itu telah terjadi kepada tubuhnya. Dia menjalani kemo sampai bulan Desember 2010. Hanya ketika dia sampai dalam kondisi yang buruk pada bulan Januari 2011, dia memutuskan untuk tidak mejalani kemo lagi. Pada saat itu juga ahli onkologi nya  memutuskan bahwa dia termasuk kasus yang sudah tidak ada harapan lagi dan disarankan untuk menjalani perawatan paliatif saja.

Diatas tempat tidur (ahirnya menjadi tempat tidur  kematiannya), dia berkata kepada saya ” belajar dari kesalahan saya, jangan lagi menjalani kemoterapi “.  Apakah Anda berpikir Star akan mencetaknya jika saya menceritakan hal ini? Tidak akan sama sekali. Sayangnya, banyak lagi yang akan diyakinkan oleh para ahli onkologi mereka, bahwa kemoterapi adalah ” mutlak diperlukan “.

Dr Amir.

(Catatan: Dr Amir Farid Isahak adalah konsultan medis senior / dokter ahli kandungan. Dia juga seorang Master Chikung dan Master Reiki. Dia adalah Presiden Pendiri dari Asosiasi Guolin Chikung Malaysia dan juga Wakil Presiden dari Asosiasi Reiki Malaysia).

RESPONS  DARI  PEMBACA.

Kepada Yth  Dr Amir, saya turut berduka cita  mendengar berita tentang wafatnya  adik anda Ilani. Kehilangan seorang adik yang menderita kanker payudara (yang menjalani kemoterapi) saya dapat membayangkan bagaimana perasaan anda … dapat saya katakan kepada anda bahwa hal ini tidak akan mudah bagi anda mulai saat ini, terutama dari posisi anda “ yang memiliki hak-hak istimewa ” sebagai dokter yang percaya pada pengobatan komplementer.Dan karena kita berada di “ bisnis untuk membantu penderita kanker” bersiaplah untuk menghadapi ujian  … bagaimana bisa, anda sampai tidak bisa membantu adik sendiri eh?

Selamat bergabung. Secara pribadi, saya belajar banyak dari pengalaman adik saya dan kemudian  saya gunakan untuk memotivasi pasien kanker lainnya. Saya kira anda akan melakukan hal yang sama yaitu melaksanakan” amanat “ dari adik anda. Mereka telah pindah dari tempat persinggahan mereka di bumi ini dan semoga Allah memberkati jiwa mereka dan memberi mereka kedamaian.

KOMENTAR

Terima kasih Dok. sudah mau berbagi dengan kami. Dato Hajjah Ilani bukan satu-satunya orang yang meninggal setelah gagal berperang. Disana ada (dan akan) lebih banyak lagi pasien seperti dia. Satu- satunya tanggapan saya terhadap episode ini adalah  mengangkat tangan saya dalam keputus- asaan.  Tetapi tentu saja, saya tidak akan menyerah !

Pesan Dato Illani’s adalah: Belajar dari kesalahan saya, jangan lagi menjalani kemo. Dan kita akan memberitahu dunia mengenai hal itu !  Tapi biarlah saya katakan ini dengan tegas dan jelas: Ini bukan untuk saya ataupun CA Care untuk memberitahu Anda, pasien kanker, apa yang harus dilakukan – untuk menjalani atau tidak menjalani kemo. Itu harus menjadi keputusan Anda sendiri.

Tanggung jawab kami adalah untuk memberikan anda informasi yang kredibel. Bacalah tulisan ini dan kemudian buatlah keputusan sendiri. Ini menyangkut hidup anda sendiri dan hanya andalah yang akan mendapatkan keuntungan atau penderitaan dari keputusan yang telah anda buat tersebut.

Inilah cotohnya jika-obat kemoterapi tumpah ke tangan anda yang tidak dilindungi. Apa yang akan terjadi jika sebotol penuh obat ini dipompa ke dalam tubuh Anda?

Nah seperti inilah jadinya  jika dokter  telah “membuat anda berantakan”.

Gambar di bawah ini: Seorang pasien dari  Indonesia berusia 73 tahun menjalani mastektomi. Tiga bulan kemudian (bukan tahun!) kanker nya muncul kembali. Dia kemudian menjalani kemoterapi dan radioterapi. Perawatan dihentikan setengah jalan karena kondisnya melemah dan tidak bisa berjalan. Apakah ini yang disebut-sebut metode yang telah terbukti secara ilmiah tersebut ? Apakah lebih baik dari minyak ular? ( snake oil ) Bagaimana jika anda tidak Melakukan Apapun ?

 

Beberapa dari Anda mungkin akan berkata kepada saya : “Tapi anda bias. Anda hanya menulis tentang hal-hal yang buruk  saja … bagaimana tentang sisi baik dari kemo?”          Mungkin bisa jadi anda benar !  Soalnya semua pasien yang datang dan menemui saya pada umumnya kasus yang gagal – setelah kemoterapi atau radiasi tidak dapat menyelamatkan mereka lagi !  Para pasien yang sukses tentu tidak datang untuk menemui saya. Maaf, saya hanya bisa melihat sisi jelek dari  perawatan medis.

Namun, pertanyaan saya adalah: “Mengapa terdapat begitu banyak kasus buruk ? ”  Tidak bisakah  apa yang disebut pengobatan ilmiah tersebut berbuat lebih baik dari itu.?  Kemudian  saya ingin bertanya lagi: ” Apakah saya salah  atau  saya mengatakan yang tidak sebenarnya – masih jugakah saya dikatakan bias ? “

FAKTA-FAKTA  DAN  PENDAPAT  PARA  AHLI.

Saya sarankan anda mengunjungi website kami: https://cancercareindonesia.com/category/breast-cancer/ sebelum anda melemparkan batu  pertama. Baca dan dengarkan sendiri apa yang dikatakan oleh orang- orang ini tentang kanker payudara. Kemudian baca buku-buku tentang kanker payudara. Marilah kita mulai dengan mengamatinya :

Di dalam buku saya, CA Care Experience with BREAST CANCER, saya telah menjawab pertanyaan yang paling penting ini: Efektifkah Kemoterapi ? Izinkan saya mengutip apa yang saya tulis:

Graeme Morgan & Associates (Clinical Oncology 16:549-560; 2004)  menulis :

  • Kontribusi keseluruhan dari kemoterapi curatif dan adjuvant therapy, terhadap kelangsungan hidup 5 tahun pada orang dewasa diperkirakan sebesar 2,3% di Australia dan 2,1% di Amerika Serikat.

Di Australia, dari 10.661 orang yang menderita kanker payudara hanya 164 orang yang bertahan hidup selama5 tahun karena kemoterapi. Ini menggambarkan hanya 1,5 % kontribusi dari kemoterapi untuk dapat bertahan hidup.

Eva Segelov dalam sebuah editorial (Australian Presciber 29:2-3; 2006) menyatakan bahwa:

  • Kemoterapi telah mengalami kejenuhan dalam penjualannya ( oversold ). Kemoterapi hanya meningkatkan kelangsungan hidup kurang dari 3% pada orang dewasa yang mengidap kanker.

M. Veroort & Associates (British J Cancer 19:242-247; 204)  menyimpulkan bahwa:

  • Pengurangan kematian pada kanker payudara yang disebabkan oleh praktik-terkini dalam pemberian tamoxifen ( adjuvant therapy) dan kemoterapi adalah 7%.

Guy Faguet ( The War on Cancer: An anatomy of failure …)  menulis :

  • Sebuah analisa objektif dari kemoterapi kanker selama tiga dekade terakhir ini menunjukkan bahwa, meskipun biaya yang dikeluarkan oleh orang-orang dan institusi keuangan sangat banyak , paradigma mengenai pembunuhan sel kanker telah gagal untuk mencapai tujuannya … dan penaklukan kanker tetap menjadi tujuan yang jauh dari harapan dan sukar dipahami.
  • Kemoterapi untuk kanker didasarkan pada dasar pikiran yang cacat dengan tujuan yang tak dapat dicapai, sifat untuk merusak sel dari kemoterapi dalam bentuk yang sekarang tidak akan dapat memberantas kanker dan tidak juga meringankan penderitaan.

Di dalam buku saya, Understanding Cancer War and Cure, saya mengutip pendapat para ahli sebagai berikut:

Dr. John Lee, penulis What Your Doctor May Not Tell You About Breast Cancer, menulis :

  • Kemoterapi adalah suatu usaha untuk meracuni tubuh yang hanya mempersingkat kematian dengan harapan untuk membunuh kanker sebelum seluruh tubuh terbunuh.
  • Kebanyakan tidak berhasil.

Alan Levin, profesor imunologi,dari University of California Medical School mengatakan :

  • Kebanyakan penderita kanker di negara ini mati karena kemoterapi.
  • Kemoterapi tidak dapat melenyapkan /membunuh  kanker payudara ,kanker usus besar ataupun kanker paru-paru.
  • Fakta ini telah didokumentasikan selama lebih dari satu dekade.
  • Namun dokter masih menggunakan kemoterapi untuk tumor-tumor ini.
  • Wanita dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi cenderung mati lebih cepat  daripada tanpa kemoterapi.

Dalam bukunya, Enter the Zone, Dr Barry Sears menulis :

  • Semua orang tahu bahwa obat kanker yang ada saat ini amat buruk. ~ Wolfgang Wrasidlo, direktur pengembangan obat, Klinik Scripps, La Jolla, California, pg. 164
  • Pengobatan untuk kanker yang ada sekarang ini mungkin yang paling biadab dalam dunia kedokteran modern ini, pg. 166. 166.

Tinggal dekat rumah, seorang dokter onkologi terkenal di Singapura – Dr. Ang Peng Tiam, membuat tulisan ini yang dimuat dalam suratkhabar The Straits Times, Mind Your Body Supplement, halaman 22, tanggal 29 November 2006 :

  • Onkologi tidak seperti spesialis medis yang lainnya di mana melakukan pekerjaan dengan baik adalah suatu norma. Dalam onkologi, bahkan memperpanjang hidup pasien selama tiga bulan sampai satu tahun telah dianggap suatu prestasi.
  • Mencapai kesembuhkan adalah seperti menarik jackpot.
  • Tidak semua kanker dapat disembuhkan.

Bagi seorang pasien untuk menerima kesembuhkan adalah seperti menarik jackpot.  Dapat ?  Tapi,tunggu sebentar dan mari kita bertanya : Siapa yang lebih cenderung menarik tongkat jackpot pertama kali ? Pasien atau ahli onkologi ?  Baca cerita ini: https://cancercareindonesia.com/2011/03/01/breast-cancer-she-died-even-after-multi-million-dollar-medical-bill/

Komentar terakhir saya,

Waspadalah terhadap Propaganda oleh Media Massa

Apakah anda pikir Surat Kabar, Majalah dan berita TV News, menyajikan informasi medis secara wajar dan objektif ?  Pikirkan lagi.

Propaganda Medis sudah merajalela. Tujuannya adalah untuk menyesatkan, membingungkan dan memaksa Anda untuk mendukung pengobatan konvensional dan meningkatkan perlombaan dalam indutri obat kanker. ~ Burton Goldberg, An alternative medicine definitive guide to cancer.

Kanker Payudara: Dia Meninggal Meskipun Telah Menghabiskan Biaya Pengobatan Juta-an Dollar

Kami menghabiskan waktu dipekan terahir bulan Februari 2011 di Singapura. Sebenarnya perjalanan ini untuk menghadiri upacara pernikahan digereja dari putri seorang teman. Pada saat yang bersamaan kami menikmati kesempatan  “dimanjakan” oleh kebaikan dari adik laki-laki istri saya  Im, yang tinggal di Singapura. Dia menempatkan kami di hotel Raffles City. Kami dapat melihat kota Singapura yang menakjubkan dari kamar kami di lantai 54. Kamipun menyempatkan waktu untuk melihat-lihat toko-toko. Melalui kaca jendela toko kita bisa melihat macam-macam jam tangan yang dipajang. Salah satunya menunjukkan label harga sebesar $ 150.000 sebuah !  Wow, sebuah harga yang menakjubkan !  Pendek kata selalu serba wow, wow dan wow bila datang ke Singapura.

Wow lain telah mengagetkan saya pada keesokan paginya. Harian The Straits Times Minggu tanggal 27 Februari 2011 memuat  tulisan berita utama : Biaya Dokter:  Berapa banyakkah terlalu banyak itu ? ( judul asli : Doctor’s charge : How much is too much ? )

LATAR BELAKANG CERITA

Ada suatu kasus penipuan medis yang berlangsung terus menerus yang menjadi berita utama dari surat kabar terkemuka. Seorang ahli bedah yang cukup terkenal di Singapura, Dr Susan Lim, dituduh telah menggelembungkan tagihan medis seorang pasien asal Brunei.

Baca lebih lanjut: Dr Lim Telah Memalukan Organisasi Medis.  http://topnews.net.nz/content/212192-dr-lim-embarrassed-medical-fraternity

Total tagihan medis yang dibebankan oleh Dr Susan Lim kepada pasien khusus ini adalah sebagai berikut:

• Pada tahun 2004 sebesar $ 2.800.000
• Pada tahun 2005 sebesar $ 3.800.000
• Pada tahun 2006 sebesar $ 7.500.000
• Pada tahun 2007 sebesar $ 24.800.000

Jadi berapa biaya yang adil dan pantas dari seorang dokter terkenal yang dapat ditagih kepada  pasiennya? Ini adalah angka yang diberikan oleh berberapa dokter Singapura:

• Dr Hong Ga Sze mengatakan besarnya pendapatan sehari-hari yang wajar adalah $ 1.000 sampai $ 2.000 per hari.
• Dr Tan Yew Oo, ahli onkologi di Gleneagles Cancer Centre mengatakan $ 10.000 sampai $ 20.000 per hari.
• Prof Soo Khee Chee, kepala dari National Cancer Centre mengatakan $ 100.000 per hari adalah baik dan setuju bahwa Dr Susan Lim bisa mendapatkan pendapatan sebesar $450.000 per hari.

Tidakkah anda pikir angka-angka ini bernilai besar, besar,  woow yang besar ?

Lebih lanjut dilaporkan bahwa untuk periode 15 Januari – 16 Juni, total tagihan yang dibebankan oleh Dr Susan Lim sebesar $ 26 juta. Ini tidak termasuk kerja yang dilakukan oleh Dr Lim dan timnya di Brunei pada bulan Juni dan Juli tahun itu. Pada awal Agustus, Dr Lim, memutuskan untuk membebaskan beberapa biaya secara efektif untuk mengurangi separuh dari jumlah utangnya. Pada bulan November tahun itu, ia memutuskan untuk membebaskan biaya untuk dia seluruhnya, penagihan kepada pasien hanya untuk pembayaran kepada pihak ketiga yang berjumlah sedikitnya lebih dari $ 3 juta.

Selengkapnya: http://www.straitstimes.com/BreakingNews/Singapore/Story/STIStory_639428.html

LEBIH BANYAK TENTANG SUSAN LIM SAGA.

Hari Minggu itu juga kami terbang pulang ke Penang. Saya agak penasaran tentang Susan Lim Saga ini dan mulai surfing di internet untuk mencarai  informasi lebih lanjut. Ini adalah beberapa informasi yang berhasil saya kumpulkan.

Siapa dokter bedah tersebut ?

Sebuah porta berital Brunei online, Brudirect News  melaporkan : Seorang Dokter di Singapore  Diselidiki Telah Mengenakan Biaya Jutaan $ Dolar Kepada Seorang Warga Brunei. Dr Susan Lim adalah seorang ahli bedah terkenal yang telah melakukan transplantasi hati pertama di Singapura sekitar dua dekade lalu.

Dia memiliki dua klinik, Susan Lim Surgery  di Gleneagles dan Mount Elizabeth Clinic Centre. Pada website kliniknya dia terdaftar juga sebagai seorang ahli bedah transplantasi dan Profesor Tamu di Blizard Institute of Cell & Molecular Sciences,  Barts & The London School Medicine and Dentistry dan Fellow from Harvard Stem Cell Institute.

Selengkapnya: http://www.brudirect.com/index.php/2010020715483/First-Stories/singapore-doe-probed-for-charging-millions-of-from-bruneian.html

Siapakah  pasiennya ?

Kabarnya, korban tersebut adalah almarhum Pengiran Anak Hajah Damit, adik dari Ratu Brunei dan sepupu Sultan. Dia menderita kanker payudara dan dirawat oleh Dr Lim dari tahun 2001 sampai dia meninggal pada bulan Agustus 2007.

Selengkapnya : Doctor bumped up bill $ 500 to $ 93,500 AsiaOnline http://health.asiaone.com/Health/News/Story/A1Story20110224-265072.html

Bagaimana angka itu dapat melambung

Sebuah artikel, Straits Times pada tanggal 24 Februari 2011, dengan topik utama : Ahli Bedah menggelembungkan tagihan $ 400 sampai $ 211.000.

http://www.straitstimes.com/BreakingNews/Singapore/Story/STIStory_638329.html#

Artikel tersebut mengatakan:

• Seorang dokter spesialis yang merawat pasien ahli bedah Susan Lim mengirimkan tagihan sebesar $ 400. Dia ( Susan Lim ) kemudian  menaikan biaya tagihan tersebut hingga $ 211.000 ketika ia menagih kepada Brunei High Commission  di sini.
• Dokter lain lagi mengenakan biaya $ 500, tetapi Dr Lim melonjakkan  hingga $ 93.500.
• Lalu ada tagihan lain lagi sebesar $ 3.000 dinaikan menjadi $ 285.100.
• Hal lain yang mengejutkan, ketika pasien harus dirawat di unit perawatan intensif, ia diminta untuk membayar $ 450.000 untuk hari pertama dan $ 250.000 untuk empat hari berikutnya, dengan alasan untuk “monitoring services “.

Baca selengkapnya : Dr Lim Embarrassed The Medical Fraternity  http://topnews.net.nz/content/212192-dr-lim-embarrassed-medical-fraternity

Online USA News : Susan Lim Medical Council
http://www.onlineusanews.com/susan-lim-singapore-medical-council-11491.php

 

Apa yang DIKATAKAN  para blogger:

1. The Great Singapore Rip off – Medical Tourism and Dr.Susan Lim Saga.

Dengan seorang spesialis seperti Dr Susan Lim dan beberapa anggota organisasinya dia berkata dokter dapat, bilamana diperlukan, tarif pendapatan seharinya dapat mencapai sebesar S $ 300.000 , Singapura benar-benar lupa dengan pertumbuhannya sebagai tempat  tujuan untuk berobat bagi mereka yang membutuhkan pertolongan medis.

Dr Lim telah menjadi simbol keserakahan yang ekstrim. Dipandang dari segi apapun jumlah tersebut bukan saja jumlah yang amat luar biasa besarnya, tetapi sarat dengan penipuan. Misalnya, ketika ia membawa seorang spesialis di luar bidangnya, ia dikenakan tagihan kurang dari S $ 1.000. Tapi dia membuat  tagihan lebih dari S $ 300.000  untuk keluarga kerajaan Brunei. Saya pikir ini adalah kombinasi dari keserakahan, kriminalitas dan kebodohan.

Baca selengkapnya: Joslin Vethakumar http://joslinv.wordpress.com/2011/02/27/medical-tourism-with-specialists-like-dr-susan-lim-singapore-can-forget-about-it/

2. Saya juga terkejut …

Saya juga terkejut membaca kesaksian oleh Dr Soo Khee Chee, kepala dari National Cancer Center, mengatakan bahwa pendapatan sebesar $ 100.000 per hari adalah wajar dan, dalam kasus Susan Lim, dikatakan itu semua tidak ada masalah untuk pembayaran  sebesar $ 300.000, tanpa potongan, sebagai biaya  konsultasi pada hari tertentu.

Bagaimana seorang kepala dari sebuah pusat pendanaan publik pada bidang / keahlian khusus itu, mendapat kesan bahwa ini adalah tingkat pembayaran ( fee ) yang dapat diterima ?  Tak heran, Singapura telah ” membuat takut ” tentang tagihan medis mereka. Mereka harus mendengar cerita dari biaya yang jumlahnya amat luar biasa itu.

Ada pelajaran penting dari kasus ini. Setelah pasien menghabiskan $ 26 juta, pasien masih tetap mati.Tidak ada jumlah uang bisa membalikkan sesuatu hal yang tak terhindarkan..

Bagi sebuah keluarga kaya-raya  yang mampu membayar biaya setinggi itu, tidak ada masalah untuk mengeluarkan uang sejumlah tersebut. Namun, bagi sebagian besar keluarga biasa yang tidak sangat kaya, mereka tidak boleh menghabiskan biaya $ 100.000 atau lebih untuk pengobatan yang memiliki peluang keberhasilan yang rendah. Lebih baik membiarkan alam untuk menentukan jalannya.

Baca lebih lanjut: Angry Patient  http://easyapps.sg/sgep/admin/file.aspx?id=58

3. Kebanyakan dokter tidak melihat sesuatu yang salah dengan biaya Dr Susan Lim

Masalah dengan dokter di Singapura adalah, bahwa mereka berada di profesi untuk mencari uang. Banyak profesional medis di negara lain adalah dokter karena keinginan mereka untuk membantu sesama umat manusia. Uang itu, meskipun perlu, adalah pertimbangan sekunder. Banyak “ sinkie doctors “  juga berasal dari keluarga terhormat, dan menurut mereka menjadi dokter agar supaya bisa menjadi kaya dan memberikan martabat yang tinggi bagi keluarga mereka.

Pernahkah melihat “ sinkie doctors “ melakukan hal ini? Mereka terlalu sibuk dengan perhitungan biaya yang tidak pantas ( sangat tinggi ) untuk orang-orang Indonesia, Malaysia, dll

Lain kali jika anda pergi dan menemui  seorang dokter di Singapura, tanyakan pada diri anda apakah mereka memeriksa anda demi uang atau benar-benar untuk menolong anda.

Baca selengkapnya: http://www.singsupplies.com/showthread.php?p=686418

4. Dr Susan Lim: Biaya Hidup Yang Tinggi … Tidak  sehat

Dokter yang reputasinya buruk dalam kasus yang memalukan ini  (ya, beritanya telah   sampai ke Selandia Baru – dan tidak hanya di Brunei dan  Singapura) adalah seorang ahli bedah, Dr Susan Lim.  Menurut situs diinternetnya, dia adalah orang Singapura yang pertama dan juga anggota termuda dari Trinity College. Oh, dan dia juga memiliki artikel di Wikipedia tentang dia juga !  Saya kira semua ini yang menyebabkan  tagihan yang tinggi dan gila-gilaan ?!?!

Dan ironinya yang menyedihkan adalah walaupun telah mengeluarkan sejumlah uang yang fantastis, pasien tetap meninggal karena kanker payudara.

• Ahli bedah Susan Lim mengobati seorang pasien yang ada hubungannya dengan istana Brunei selama tujuh bulan pada tahun 2007. Total tagihannya : $ 24.800.000.
• Dr Lim juga mengenakan biaya kepada pasien untuk membatalkan dua konferensi, di atas biaya pengobatan, dengan satu tagihan sebesar $ 78.000 dan satu lagi yang lainnya hingga $ 180,000.
• Dia juga mengenakan biaya antara $ 35.000 dan $ 45.000 per hari ketika karyawannya mendampingi pasien untuk sesi radioterapi di rumah sakit…. surat kabar melaporkan.
• Ketika pasien berada dalam perawatan intensif selama lima hari pada bulan Mei 2007, ia didampingi oleh para dokter dan perawat dan untuk itu  Dr Lim mengenakan biaya $ 450.000 untuk hari pertama dan $ 250.000 untuk empat hari berikutnya, untuk ” layanan monitoring “, demikian menurut laporan Straits Times.

Selengkapnya: http://anonymousxwrites.blogspot.com/2011/02/dr-susan-lim-high-cost-of-living-unwell.html

Komentar

Saya tercengang ketika saya melihat jam tangan seharga $ 150.000 di toko poshy – siapa di bumi ini yang akan membeli barang semahal itu ? Tapi saya yakin ada pembelinya , jika tidak toko itu tidak akan memajang  barang-barang begitu banyak. Biaya sewa tempat sangat mahal di Singapura ! Lalu saya melihat apa yang saya kenakan. Saya hanya memaka  jam tangan yang harganya kurang dari $ 50 !  Dan saya bangga memakainya.

Sekarang saya sudah memakainya selama bertahun-tahun dan sampai saat ini, saya belum pernah ketinggalan satupun penerbangan pesawat saya – berarti  jam tangan yang harganya tidak sampai $ 50-tersebut belum pernah menyulitkan saya sama sekali. Saya ingin tahu apa perbedaannya antara jam tangan saya yang murah ini dengan jam tangan yang mahal tersebut ?

Selain jam tangan, hari ini saya juga belajar bahwa perawatan medis di Singapura luar biasa mahal. Hal ini dapat berjumlah jutaan dolar. Saya sudah banyak mendengar tentang biaya yang mahal tersebut sebelumnya, tapi tidak semahal yang satu ini. Beberapa tahun yang lalu, seseorang menyertai istrinya untuk pengobatan leukemia di Singapura. Dia menghabiskan uang sekitar RM 1.8 juta  untuk perawatannya. Namun, pada akhirnya istrinya meninggal juga.

Pasien kerajaan tersebut telah mengeluarkan jutaan dolar untuk biaya perawatan medis dan dia meninggal juga. Tidak banyak bedanya dengan jam saya yang $ 50.

Mari saya ulangi lagi apa yang blogger itu tulis ( angry patient ) : ” Setelah pasien menghabiskan $ 26 juta pasien masih mati. Tidak ada jumlah uang bisa membalikkan sesuatu hal yang tak terhindarkan. Bagi sebuah keluarga kaya-raya  yang mampu membayar biaya tinggi, tidak ada masalah untuk mengeluarkan uang sejumlah tersebut. Namun, bagi sebagian besar keluarga biasa yang tidak sangat kaya, mereka tidak boleh menghabiskan biaya $ 100.000 atau lebih untuk pengobatan yang memiliki peluang keberhasilan yang rendah. Lebih baik membiarkan alam menentukan jalannya.                       .

Mungkin dia benar juga . Ketika kita tidak memiliki uang untuk dihambur-hamburkan, lebih baik membiarkan alam untuk menentukan jalannya.

Saya tidak akan memberi komentar soal etika,  moralitas,  benar atau salah dari Dr Susan Lim Saga. Saya percaya setiap individu dalam menjalani kehidupannya akan dipandu oleh moral kompas kita sendiri. Keadilan, moralitas, hanyalah soal persepsi dan mereka mencerminkan pendidikan kita. Saya berasal dari keluarga miskin. Ibu saya mengajarkan saya untuk berhemat sejak saya masih kecil. Jadi mohon maaf  kalau saya mengenakan jam tangan seharga $ 50.

Ketika pasien kanker datang menemui saya, saya juga ingin berusaha untuk membuat mereka tidak banyak mengeluarkan uang mereka  – seperti yang ibu saya ajarkan kepada saya untuk berhemat dengan apa yang saya miliki. Saya sepenuhnya memahami bahwa pasien menginginkan yang terbaik – tapi yang terbaik itu tidak selalu harus yang paling mahal.

Saya ingin tahu apa kelebihannya jam seharga $ 150.000 dibandingkan dengan jam saya yang seharga $50 ?  Ada pelajaran yang baik dimana penderita kanker dapat belajar dari cerita ini.

Ketika konsultasi para ahli yang reputasinya tidak baik tersebut menanyakan beberapa pertanyaan-pertanyaan ini:

1. Dapatkah Anda dapat menyembuhkan kanker saya?

2. Berapa total biayanya.?-

3. Apakah ada efek samping dari pengobatan ini ?

Lalu buatlah keputusan yang bijaksana setelah mengevaluasi  secara kritis atas jawaban yang diberikan.

Ketika kami mulai CA Care pada tahun 1995, saya sadar akan godaan ” menjadi kaya ” yang mungkin kami hadapi ketika kami  dapat lebih sukses dan terkenal. Bagaimanapun saya juga  berpendidikan sebagai seorang ahli. Saya bergelar Ph.D. dan menjadi Profesor penuh di Universitas. Saya juga diberi penghargaan Research Fellowship dari Alexander von Humboldt dari Germany dan juga dari Matsumae International Foundation Japan. Jadi, saya tidak kekurangan surat-surat kepercayaan ( credentials ) yang valid. Dan selama empat belas tahun terakhir ini, saya telah menasihati ribuan pasien kanker. Kadang saya menghabiskan waktu berjam-jam dengan pasien untuk membantu mereka menyelesaikan / mengatasi masalahnya. Saya akan terbang ke Kuala Lumpur dan tinggal disana selama dua hari untuk membantu pasien. Untuk semuanya ini, saya TIDAK menerima biaya konsultasi – semuanya gratis.

Untuk memastikan bahwa saya tidak akan tersesat dan tetap setia pada misi kami, saya mengadopsi doa untuk CA Care.

Buatlah kami Tuhan,
Alat kasih-Mu dan cahaya di jalan kegelapan.
Untuk mereka yang hilang, tolonglah tunjukkan kami sebuah jalan
Untuk mereka yang putus asa, berikanlah Harapan
Bagi mereka dalam kesedihan, berikanlah Kegembiraan.

Karuniailah kami Tuhan,
Kebijaksanaan untuk melakukan hal-hal dengan benar,
Kekuatan untuk mau rendah hati menolong orang lain, dan
Keberanian untuk melawan keserakahan dan pemuliaan diri.

Selama bertahun-tahun ini, ketika saya bangun setiap pagi, saya akan mengucapkan doa pendek ini : Hari ini, Tuhan tunjukkanlah kepada saya jalan Mu. Tolonglah kami dan biarkanlah kehendak MU bekerja.


Kanker Hati: Hanya Dua Bulan Untuk Hidup Namun Masih Tetap Sehat Setelah Satu Setengah Tahun Berlalu !

PC, seorang wanita berumur 63 tahun, telah menderita batuk selama sekitar tiga minggu. Kemudian setelah itu dia menderita demam. Dia lalu pergi ke rumah sakit tetapi dokter tidak bisa menemukan sesuatu yang salah pada dirinya. Kemudian dia disuruh pulang dengan membawa sejumlah Panadol (parasetamol).

Tidak puas, PC lalu pergi ke sebuah rumah sakit swasta di Ipoh. Pada pemeriksaan X – ray didada kirinya menunjukkan adanya efusi pleura (yaitu adanya cairan di paru-paru kirinya). Cairannya disedot keluar. Sebuah ultrasonagraphy ( dibagian perut ) pada tanggal 23 September 2009 menunjukkan sebuah lesi berukuran 2,6 cm ( diperkirakan hepatoma atau kanker hati) di lobus sebelah kanan. Selain itu, pada organ hatinya sudah terjadi sirosis hati ( mengeras ) dengan hipertensi portal dan adanya ascites ( adanya cairan dibagian perut ).   Organ Limpa nya membesar.

Biopsi dari lesi tersebut tidak dapat dilakukan mengingat telah terjadinya ascites, trombosit yang rendah dan keberadaan tumor yang terlalu dalam dan berdekatan dengan vena portal.

PC kemudian disuruh pulang. Tidak ada lagi pengobatan untuknya. Dia juga mengatakan bahwa ia hanya memiliki waktu dua bulan untuk hidup. Empat hari kemudian, 27 September 2009, PC datang ke CA Care untuk meminta pertolongan. Dia menceritakan masalah yang dihadapinya sebagai berikut :

• Kesulitan tidur
• Kurang nafsu makan
• Kelelahan
• Sedikit kesulitan bernafas
• Merasakan seperti ada otot yang kejang  di bagian dadanya  sekali-sekali.

Kanker Hati Bagian 1: Hanya Dua Bulan Untuk Hidup

PC datang menemui kami setelah diberitahu oleh salah satu pasien kami yang telah merasa kan sehat sekali setelah minum herbal kami.

Kami memberikan resep kepada PC dengan Kapsul A dan B, teh herbal untuk Paru no.1 dan    teh herbal untuk Paru no.2 , teh herbal untuk  Hati no.1 dan teh herbal untuk Hati no.2 .

Kami mengingatkan dia bahwa setelah meminum ramuan ini selama beberapa hari, ia mungkin akan  merasa lelah, mengalami diare, dan lain-lain.  Ini adalah krisis penyembuhan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan – lanjutkan saja minum ramuan itu.

Ini adalah herbal alami tanpa campuran aditif. Semua herbal ini harus diseduh. Rasa dan bau dari ramuan ini tidak enak. PC menjawab: “Jika saya ingin sembuh, saya harus minum semuanya ! ”

Setelah dua bulan minum herbal, PC kembali lagi dan memberitahu kami bahwa baik tidur dan nafsu makannya membaik. Demikian pula napasnya juga membaik. Tidak lagi merasakan adanya perasaan otot yang kejang di dadanya.

Satu tahun dan empat bulan kemudian, yaitu pada tanggal 14 Januari 2011, PC merasakan kondisi nya tetap baik. Berikut ini adalah rekaman video pada kunjungannya hari itu.

PC datang menemui kami setelah diberitahu oleh salah satu pasien kami yang telah merasa kan sehat sekali setelah minum herbal kami.

Kami memberikan resep kepada PC dengan Kapsul A dan B, teh herbal untuk Paru no.1 dan    teh herbal untuk Paru no.2 , teh herbal untuk  Hati no.1 dan teh herbal untuk Hati no.2 .

Kami mengingatkan dia bahwa setelah meminum ramuan ini selama beberapa hari, ia mungkin akan  merasa lelah, mengalami diare, dan lain-lain.  Ini adalah krisis penyembuhan dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan – lanjutkan saja minum ramuan itu.

Ini adalah herbal alami tanpa campuran aditif. Semua herbal ini harus diseduh. Rasa dan bau dari ramuan ini tidak enak. PC menjawab: “Jika saya ingin sembuh, saya harus minum semuanya ! ”

Setelah dua bulan minum herbal, PC kembali lagi dan memberitahu kami bahwa baik tidur dan nafsu makannya membaik. Demikian pula napasnya juga membaik. Tidak lagi merasakan adanya perasaan otot yang kejang di dadanya.

Satu tahun dan empat bulan kemudian, yaitu pada tanggal 14 Januari 2011, PC merasakan kondisi nya tetap baik. Berikut ini adalah rekaman video pada kunjungannya hari itu.

Kanker Hati Bagian 2: Satu Setengah Tahun Masih Tetap Hidup !



Hasil pemeriksaan tes darah yang dilakukan selama satu setengah tahun terakhir :

Komentar

Setelah satu setengah tahun berlalu. PC tetap baik-baik saja, hasil tes darahnya tidak menunjukkan sesuatu keadaan yang memburuk , meskipun ada beberapa hasil tes yang nilai nya tidak baik. Trombositnya  rendah dan kami menyarankan kepada PC untuk minum perasan daun pepaya selama satu atau dua bulan. Setelah itu, lakukanlah tes darah lagi. Semoga trombosit nya akan meningkat. PC tidak tertarik untuk minum perasan daun papaya ini karena rasanya pahit sekali !

Seperti pada kebanyakan pasien, saat ini mulailah PC mempunyai keinginan untuk melihat apakah dia bisa mengurangi asupan harian teh herbal-nya ! Kami dapat memahami betul  bahwa hal itu benar-benar ” sulit, mengganggu atau bahkan memuakkan ”  harus minum ramuan herbal yang rasanya tidak enak, tetapi kami mengatakan kepada PC bahwa dia tidak punya pilihan lain, selain terus melakukan apa yang harus ia lakukan. Lanjutkan terus, tidak ada perubahan !

Kita harus mengingatkan PC apa yang terjadi ketika ia pergi menemui dokter di bulan September 2009. Dia diberitahu bahwa tidak akan ada lagi pengobatan untuknya. Pulang saja. Dia hanya memiliki waktu dua bulan untuk hidup.

Sekarang PC telah bertahan selama satu setengah tahun tanpa masalah. Dia dapat tidur dengan nyenyak, selera makannya baik dan tidak lagi merasakan nyeri. Kehidupannya telah membaik selama ini. Apa lagi yang ia minta ?

Kami mengingatkan PC bahwa dia harus belajar untuk bersyukur dan berterimakasih atas apa dia alami sekarang. Merasakan ” pahitnya ” herbal adalah suatu pengorbanan yang tidak ada artinya  untuk bisa bertahan hidup – dan juga untuk mendapatkan kehidupan yang baik !

Pesan kami ke PC dan kepada semua pasien: Berperilakulah yang  baik jika anda ingin hidup lebih lama ! Dan tidak alasan untuk bisa bertahan hidup, jika anda berpikir bahwa minum teh herbal adalah tugas yang tak tertahankan. Dan di atas semua ini, belajarlah untuk berterima kasih dan bersyukur atas apa yang anda miliki dan keberadaan anda selama ini.

 

Kanker Lambung: Setelah Tiga Biopsi, Dia Menolak Pengobatan Medis: Dimana Logikanya ?

DS-M906, adalah seorang perempuan berumur 69 tahun dari Indonesia.

Pada bulan Juli 2009, DS menghadapi masalah dengan lambungnya. Dia berkonsultasi dengan internis di sebuah rumah sakit swasta di Medan. Biopsi dilakukan dan hasilnya menunjukkan suatu adenokarsinoma, yaitu kankerlambung. Setelah pemeriksaan ini, DS memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa. Keluluhan nya meningkat dan dia menderita kesakitan yang lebih parah.

Pada bulan Desember 2010, DS pergi menemui dokter lain di rumah sakit swasta yang lain di Medan. Biopsi kembali dilakukan. Hasil histopatologi menunjukkan moderately differentiated adenokarsinoma.

Tidak puas, pada bulan Januari 2011, DS datang ke sebuah rumah sakit swasta di Penang untuk konsultasi lebih lanjut. CT scan tidak menunjukkan lesi fokal paru-paru. organ perut gadis itu normal. Pemeriksaan kolonoskopi menunjukkan adanya wasir ringan sedangkan organ perut lainnya normal. Suatu biopsi dari daerah pre-pyloric dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan signet ring-type adenokarsinoma . Ditemukan juga adanya Helicobacter pylori terkait gastritis kronis aktif. Singkatnya, untuk ketiga kalinya, DS telah diberitahu bahwa ia menderita kanker perut.

Dokter di Penang menyarankan dua pilihan – DS menjalani berobat jalan atau menjalani operasi. DS menolak perawatan medis lebih lanjut dan datang untuk mencari   bantuan kami pada tanggal 21 Januari 2011. Berikut adalah rekaman video dari pembicaraan kami.

 

 

Komentar:

Sejak DS dan anak-anaknya sudah membuat keputusan untuk tidak menjalani operasi apapun, DS tidak punya pilihan lain selain mengambil teh herbal kami. Kami memperingatkan dia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk menolak operasi. Dia bersikeras bahwa dia tidak ingin melanjutkan pengobatan medis lagi. Salah satu dari anak-anaknya berkata: “Setelah operasi, dia harus menjalani kemoterapi. Dan kita tahu bahwa  hal itu bukanlah yang kita ingin lakukan. ”

Kami mengajukan pertanyaan ini untuk DS – dan dalam hal ini, kepada semua pasien. Jika dia sudah memutuskan untuk tidak menjalani operasi setelah biopsi, mengapa ia melakukan suatu pemeriksaan dari satu biopsi ke biopsi yang lainnya? Bisa dimengerti jika hanya satu biopsi dilakukan – untuk menentukan apa yang tidak beres. Tapi apa ia harapkan dengan melakukan tiga biopsi berturut-turut ?

Ini adalah salah satu keganjilan yang sering kita lihat di antara pasien-pasien dari Indonesia. Mereka datang ke Penang – membawa semua uang yang mereka miliki. Mereka menghabiskan uang mereka dengan malakukan :  tes darah, X-ray, CT scan, PET scan, biopsi, dsb.  Ketika mereka diberitahu bahwa mereka menderita kanker dan perlu perawatan medis, beberapa dari mereka hanya mengepak barang-barang mereka dan pulang ke rumah keesokan harinya. Apakah ini tidak membuang-buang uang yang  tidak perlu ? Adakah logikanya  dalam melakukan hal seperti itu?

Ini adalah pesan kami kepada pasien: Jika anda tidak ingin melanjutkan dengan pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter anda, maka tidak perlu melakukan biopsi. Biopsi dilakukan untuk mengkonfirmasi jika  anda memiliki kanker, dimana anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya – baik itu operasi, radioterapi atau kemoterapi.

Jika anda tidak ingin melakukan hal tersebut, mengapa harus melakukan biopsi?

Sekali lagi kami  katakan – sebelum melakukan biopsi, tanyakan pada diri sendiri dahulu : Jika itu adalah kanker, apakah saya ingin menjalani operasi / kemoterapi / atau radioterapi? Jika anda setuju untuk menjalani  pengobatan tersebut,silahkan lanjut dengan biopsi untuk memastikan bahwa itu benar-benar kanker.

Tetapi jika anda tidak ingin menjalani perawatan medis lebih lanjut seperti dalam kasus DS, mengapa anda menghabiskan begitu banyak uang anda dengan melakukan biopsi pada langkah awal ?

Andaikan – ada beberapa pasien yang mengatakan, bahwa perawatan medis itu mahal dan mereka tidak sanggup membiayai nya . Atau, beberapa orang mungkin mengatakan mereka menolak perawatan medis karena dokter tidak dapat menjamin suatu penyembuhan. Jika ini masalah anda, mengapa anda tidak meminta perincian biaya terlebih dahulu atau meminta jaminan terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu tindakan ?