Catatan: Pihak keluarga mengizinkan penggunaan video dan gambar tanpa harus menutupi wajah pasien
20 Desember 2011
Dia tidak bisa buang air kecil. Kantung kemih terasa penuh dan menggelembung. Kami menyarankannya untuk mencari bantuan dokter jika masalah tetap berlanjut.
Kakinya lemas.
Setelah program Detox pertama, dia merasa lebih baik.
Chris: Apa yang dimaksud lebih baik?
Pasien: Jari-jari saya tidak kaku lagi – sebelumnya kaku. Sekarang bisa menggerakan kaki. Sebelumnya tidak bisa.
(Pasien berdiri dengan bantuan puteranya – dia tidak bisa melakukan ini sebelumnya).
21 Desember 2011
Dia bisa buar air kecil – masalah terselesaikan.
Tenaga dan gerakan kakinya membaik.
Bagaimana nafas Anda?
Pasien: Enak. Lebih enak.
Ibu datang kemarin. Bandingkan kondisinya sebelum dan sesudah melakukan terapi – merasa lebih enak?
Pasien: Ya, lebih enak. Saya bisa berdiri. Berjalan. Terasa lebih sadar.
Anak perempuan: Dia mulai buang air besar lagi.
Perlahan-lahan. Saya yakin beberapa hari lagi akan lebih baik. Sekarang sudah lebih baik. Silahkan pulang dan belajar merawat diri sendiri. Jangan lakukan hal yang tidak benar
Anak perempuan: Mama, baru satu minggu (di CA Care Therapy).
Saya tidak percaya kalau baru saja seminggu yang lalu dia di rumah sakit dibantu oksigen – dan sekarang di sini.
22 Desember 2011
Pasien sudah menjalani tiga sesi e-Therapy.
Malam tadi tidak bisa tidur karena harus berak dan buang air kecil (Catat: pada hari pertama sebelum e-Therapy dia tidak bisa buang air kecil).
Kemarin dia enam kali buang air besar di siang hari dan empat kali di malam hari.
Karena seringnya buang air besar dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dia juga merasa lemas.
Perutnya terasa tidak nyaman – dengan sakit yang bergejolak.
Terkadang dia batuk disertai dahak.
Kakinya masih lemas.
23 Desember 2011
Perutnya masih kesakitan.
Jumlah berak berkurang jadi enam kali.
Batuknya berkurang.
Dia masih merasa lemas di kakinya.
24 Desember 2011
RJ beserta keluarga siap pulang. Di pagi hari kami mengunjungi mereka di apartemennya.
Pasien baik-baik saja. Dia tidak lagi merasa sakit – sakit di perutnya sudah hilang.
Sama sekali tidak ada kesulitan bernafas dan dia bisa tidur dengan datar.
Masalah buang air besarnya terselesaikan.
Kesulitan tidur.
Batuk masih ada.
Anak perempuan: Sudah 2 hari bisa berjalan dan makan di meja makan sebelumnya makan di tempat tidur. Selera makan sudah bagus. Tadi malam gak bisa tidur. Sekarang masih batuk-batuk. Tetapi sudah berkurang banyak sekali dibanding ketika masih di rumah sakit.
Catatan: Pihak keluarga telah mengizinkan penggunaan video dan gambar tanpa harus menutupi wajah pasien.
Pokok pembicaraan kami
Dua hari sekembalinya dari kemoterapi di Singapura, RJ mulai batuk-batuk dan demam. Dia lemas. Dia dirawat di Methodist Hospital di Medan. Saat itu RJ masih bisa berjalan sendiri.
Setelahnya hemoglobin dan trombositnya menurun dan dia menjalani transfusi darah. Delapan bungkus darah diberikan kepadanya.
Setelah tiga atau empat hari berada di rumah sakit, dia tidak bisa berjalan. Dia lemas.
Tiba-tiba nafasnya menjadi sesak. X-ray menunjukkan adanya cairan dalam paru-parunya. Dokter menyedot cairan dengan menggunakan suntikan. Penyedotan pertama terdari dari 19 kali sedotan dengan masing-masing sedotan 60 ml. X-ray menunjukkan masih terdapatnya cairan di paru.
Penyedotan kedua dilakukan – terdiri dari 12 kali sedotan dengan masing-masing sedotan 60 ml.
Bahkan setelah penyedotan pleural, RJ masih harus menggunakan bantuan oksigen untuk bernafas.
Sebelum penyedotan pleural, RJ sulit bernafas dan menggunakan bantuan oksigen namun saat itu nafasnya masih baik. Setelah penyedotan pleural pertama – nafasnya masih sama. Namun setelah penyedotan yang kedua, nafasnya menjadi sesak dan megap-megap.
Tanggal 15 Desember 2011, puterinya mulai memberi minum obat herbal CA Care. Capsule A, Lung 1 + Lung Phlegm dan Lung 2 + Lung Phlegm.
Sejak 15 Desember 2011 dan setelahnya, RJ hanya meminum obat herbal CA Care. Puterinya menyembunyikan obat-obatan yang diberikan dokter. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan dokter atau suster di rumah sakit.
Setelah meminum obat, RJ mulai mengeluarkan banyak dahak. Selain itu dia sering buang air besar dan mengeluarkan banyak kotoran. Ada bercak darah sedikit saat buang air besar yang pertama kali. Setelah itu normal – tidak ada darah.
Tanggal 17 Desember (tiga hari setelah meminum herbal) RJ bisa bernafas dengan normal. Tidak perlu lagi menggunakan bantuan oksigen. Dia bisa mengenali orang-orang sekitarnya. Sebelumnya dia tidak bisa mengenali anggota keluarga di sekitarnya.
Meski dengan bantuan oksigen, RL masih sulit bernafas.
Setelah meminum Cough tea no.5 selama dua hari, RJ tidak batuk-batuk lagi. Sebelumnya batuknya sangat parah. Setelah batuknya berhenti nafasnya kembali normal.
X-ray menunjukkan paru-parunya sudah membaik.
Setelah obat herbal mulai membantu RJ, anak perempuannya secara perlahan mulai mengurangi aliran oksigen kedalam selang yang masih terpasang dihidung. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan dokter atau suster. Tetapi ahirnya dokter dan perawat tahu , lalu bertanya kenapa aliran oksigen nya ditutup ? Anaknya berkata kepada dokternya : saya mau mama saya berlatih tanpa oksigen , diam – diam saja yah …biar nanti saya yang bantu mengontrolnya … saya tidak mau mama saya ketergantungan dengan oksigen . Dokternya berkata : Wah kamu jadi dokter sendiri. Tetapi setelah itu ternyata kondisinya membaik walau tanpa oksigen.
Tanggal 17 Desember 2011, dokter meminta keluarga untuk pulang dan berdoa. Kanker sudah menyebar ke sekujur tubuh. Anak perempuannya berkata, “Saat itu kondisi mama benar-benar buruk. Dia sulit bernafas, matanya menggulung ke atas dan tidak mengenali kami. Pandangan matanya kosong dan kondisi kesadarannya menurun , kalau ditanya pelan-pelan pun dia selalu terkejut lalu menjawab dengan jawaban pendek saja. Semua anggota keluarga sudah berkumpul ,yang tinggal jauh pun dari Papua pulang .. mereka hampir putus asa . Saya korek-korek mulutnya untuk ngeluarin dahak dan mama menggigit saya.”
Semua anggota keluarga dari berbagai penjuru di Indonesia terbang mengunjungi RJ.
Tanggal 18 Desember 2011, keadaan membaik. Aliran oksigen dari tabung dihentikan sama sekali. RJ tidak memerlukan bantuan oksigen lagi. Dokter masuk dan bilang, “Sebuah mukjizat. Sekarang kondisinya sudah baik . Anda bisa segera pergi ke Penang.”
RJ diizinkan keluar dari rumah sakit tanggal 19 Desember 2011, dan pagi hari berikutnya keluar dari rumah sakit lalu dia beserta keluarganya terbang ke Penang.
Kami bertanya kepada anak perempuannya, “Apa mama benar-benar diuntungkan karena obat herbal itu?”
Dia menjawab, “Sekarang kondisi mama benar-benar beda. Dia sangat membaik. Dia sudah kuat dan bisa berjalan sendiri. Bahkan di hari pertama kami datang kemari, 20 Desember dan sekarang – dua hari kemudian, banyak sekali peningkatan. Satu-satunya masalah yang dia punya sekarang adalah sakit di perutnya.” (Catatan: sakit di perut ini hilang setelah e-Therapy!).
Benar-benar sangat mengejutkan ketika pagi hari tanggal 20 Desember 2011, pasien, ditemani temannya seorang dokter dan beberapa anggota keluarga, datang ke CA Care. Pasien diperkenankan meninggalkan rumah sakit sehari sebelumnya dan pagi itu setelah keluar dari rumah sakit mereka lengsung terbang ke Penang.
Simak sendiri cerita menakjubkan ini.
Catatan: Pihak keluarga telah mengizinkan penggunaan video dan gambar tanpa harus menutupi wajah pasien.
Chris: Oo, kamu yang datang menemui saya pada minggu kemarin – waktu itu ibumu masih dirawat di Methodist Hospital di Medan?
Anak perempuan: Ya, ya. Ibu dirawat sekitar 12 hari dari tgl.8 sampai tgl.20 hari ini. Setelah boleh keluar dari rumah sakit pagi ini kami langsung kemari .
Wah, ini banyak orang?
Anak: Ini keluarga semua.Anak2 ada 3 orang , ini suami nya , itu adik dan keponakan , yang ini sahabat baik dan juga seorang dokter .
Kamu datang tanggal 14 Desember 2011. Saya beri kamu obat. Apa mama meminumnya?
Anak: Ya. Sampai di Indonesia langsung saya kasih minum. Sejak tanggal 15, 16, 17, 18, 19 sudah lima hari.
(Berbalik ke pasien) Setelah minum obat selama 5 hari itu, bagaimana rasanya?
Pasien: Enak. Ya engga pake oksigen lagi.
Adik: Sebelum minum obat, pake oksigen dan nafas sesak. Setelah 3 hari minum obat sudah tidak sesak dan oksigen dilepas.
Anak: Saya tidak kasih tahu dokter. Setiap dokter kasih pil untuk mama minum saya tidak kasihkan. Saya gantikan dengan obat-obat yang dokter Chris kasih. Tapi untuk yang suntik-suntik saya tidak berani.
Adik: Dokter terkejut. Ada mukjizat katanya mama bisa sembuh .
Anak: Setelah minum obat mama tidak pakai oksigen. Paru-paru sudah tidak ada air, sudah bersih. Sebelumnya nafasnya satu-satu seperti ikan megap-megap. Waktu awal minum obat itu bisa tiga sampai empat kali buang air besar.
Ya, bagus. Itu yang saya mau, saya buang kotorannya.
Anak: Kami khawatir takut ada apa-apa, apa obatnya gak cocok. Saya bilang untuk terus minum, mungkin kotorannya sedang dibuang.
(Berbalik ke pasien) Ibu, waktu minum obat ada masalah?
Anak: Pahit!
Pasien: Minumnya gak susah.
Setelah minum obat beberapa hari, apa lebih susah?
Pasien: Tidak, lebih enak bukan lebih susah.
Jadi selama di rumah sakit pakai teh saya?
Anak: Ya, saya masak di rumah dan saya antar ke rumah sakit dan saya kasih minum. Pada waktu suster pergi , cepat-cepat saya kasih minum obat herbal dari dokter Chris.
Ibu, gimana rasanya sekarang
Pasien: Pikirannya serasa kosong … blank . Sulit pipis. Itu masalah utama saya. Kantung kemih saya terasa penuh.
Anak: Kakinya lemas.
Tapi setelah minum obat, apakah masih nampak ada masalah sekarang?
Ketika Anda menjalani kemoterapi, Anda diberitahu bahwa Anda menderita kanker stadium 4. Apakah onkolog memberitahu Anda apakah kemo itu akan menyembuhkan Anda?
H: Inilah yang dokter katakan kepada kami setelah operasi, “Ingat Anda harus menjalani kemo. Anda perlu menjalani enam siklus.” Saya masih ingat ini adalah apa yang ia katakan kepada kami. Lalu ia menambahkan, “Anda menderita kanker stadium 4 – Anda harus menjalani kemo. Ingat itu.”
“Apakah Anda bertanya, apakah kemo dapat menyembuhkannya?
H: Pada saat itu kesan saya adalah kemoterapi akan mampu menyembuhkannya.
Apakah Anda menderita saat menjalani kemoterapi?
Ya. Saya tidak bisa tidur. Muntah dan merasa sakit sampai tulang.
H: Lebih dari itu, dia menjadi botak.
Menjadi botak, itu adalah hal yang normal! Setiap tiga minggu, Anda menjalankan satu siklus kemoterapi. Berapa lama penderitaan Anda setiap kali setelah menjalani kemo?
Satu minggu penderitaan. Setelah kekuatan saya pulih, saya masuk ke siklus berikutnya. Saya tidak nafsu makan dan tubuh saya terasa sangat lelah. Selama itu saya merasa seperti sekarat. Saya tidak bisa membawa apa-apa dan energi saya terkuras. Setelah saya sembuh saya harus pergi menjalankan siklus berikutnya.
Anda menjalankan tiga siklus kemoterapi. Mana yang lebih sulit – yang pertama atau yang kedua?
Yang kedua lebih buruk daripada yang pertama. Tapi pada siklus ketiga saya baik-baik saja – itu setelah saya mulai mengkonsumsi obat herbal anda..
Oh, Anda mulai mengkonsumsi obat herbal setelah kemoterapi kedua Anda dan tepat sebelum Anda menjalani yang ketiga?
Ya, sebelum kemo yang ketiga. Saya mengkonsumsi teh Kemo (Chemo Tea) Anda dan juga Teh Nyeri Atas (Upper Pain Tea)
H:.Saya masih ingat apa yang Anda katakan kepada saya, “Saya tidak mendorong anda untuk menjalani kemo. Tapi saya juga tidak meminta anda untuk berhenti kemo. Saya tidak ingin disalahkan. Tetapi jika Anda ingin menjalani kemo maka konsumsilah Teh Kemo.” Lalu ia mengambil teh Kemo dan pergi untuk kemoterapi ketiganya.
Apakah Anda menderita efek samping setelah itu?
Sangat sedikit
H: Saya amati dia. Ada perbedaan kali ini. Sebelum mengkonsumsi herbal ia harus tidur dan merasa kesakitan. Setelah mengkonsumsi obat herbal anda tidak ada masalah lagi. Itulah yang saya amati – ada perbedaan itu.
Siti: Satu hal lagi dokter. Selama kemo pertama dan kemo kedua, kata dokter darah saya tidak normal. Setelah meminum herbal itu selama sekitar satu bulan atau lebih, kata dokter darah saya normal. Itulah yang dokter rumah sakit pemerintah katakan kepada saya. Tapi dia tidak tahu bahwa saya sudah mengkonsumsi obat herbal anda. Saya memiliki masalah lain ketika saya menjalani kemo. Saya cenderung menjadi pelupa. Saya merebus air selama berjam-jam dan saya tidak ingat itu. Ketika saya merebus herbal dan saya naik ke lantai atas, saya harus berdoa dan berdoa agar saya tidak lupa apa yang saya lakukan.
Itulah yang mereka sebut, “otak-kemo”. Sekarang, sudah lima tahun sejak Anda melakukan kemo – apakah Anda masih menderitai otak kemo ini?.
Ya, sesekali. Saya masih cenderung lupa.
H:.Tapi masalah ini tidak seburuk sebelumnya. Sebelumnya hal tersebut parah.
Siapa yang mengatakan Anda menderita kanker stadium 4?
Dokter bedah yang mengoperasi saya bilang begitu. Saya bertemu dengannya bulan lalu (setelah lima tahun). Inilah yang ia bilang, “Pasien yang menderita kanker seperti Anda, seharusnya tidur di tempat tidur dan tidak bisa berjalan.” Dia menyiratkan bahwa saya seharusnya sudah meninggal sekarang.
Itukah yang dia katakan?
Ya , spesialis yang mengoperasi saya. Suatu hari, anak saya juga masuk ke rumah sakit yang sama karena masalah usus buntu nya. Saya berada di rumah sakit dan kebetulan bertemu ahli bedah itu. Dia berkata, “Siti, kamu baik-baik saja?” Nada suaranya dan reaksi menunjukkan kepada saya bahwa dia benar-benar terkejut bahwa saya masih hidup. Dia kemudian menelepon dokter lain dan berkata (saya mendengar percakapan nya) : “Anda masih ingat Siti – pasien sekitar empat sampai lima tahun yang lalu. Dia masih hidup!” Bayangkan apa yang dikatakannya, Saya masih ada dan hidup! Kemudian dia mengatakan kepada saya, “Siti, datanglah kembali dan mari kita lakukan CT-scan.” Dia meyakinkan saya untuk kembali ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan. Setelah berpikir tentang hal itu, saya pikir saya harus melakukan scan.
Saya pergi untuk CT scan. Saya gemetar pada waktu itu – sangat khawatir jika mereka akan menemukan sesuatu dalam diriku. Setelah melakukan pemeriksaan, ahli bedah menatap saya dan berkata, “Selamat – Saya tidak bisa menemukan sesuatu di sana – bahkan tidak ada bekas luka.”
Apakah dokter pernah menanyakan apa yang telah Anda lakukan?
Dia tidak bertanya banyak. Dia menatapku. Saya menduga dia ingin menanyakan sesuatu tapi enggan. Saya tidak yakin apakah dia merasa malu atau malu terhadap sesuatu.
Tapi apakah dia tahu bahwa Anda mengkonsumsi obat herbal?
Ya, saya bercerita tentang itu, tapi dia tidak meminta saya menjelaskan lebih jauh. Setelah saya dijelaskan hasil CT scan, saya berkata padanya, “Saya ingin pergi dan memberitahu Dr Chris tentang hal ini.” Dia bertanya padaku, “Siapakah Dr Chris.” Saya menjawab, “Herbalis dari Penang.”
Anda memang diberkati. Jika Anda bertanya kepada saya, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, saya harus mengakui saya tidak tahu harus menjawab apa. Tetapi saya ingin mengingatkan Anda bahwa bahkan setelah lima tahun Anda masih hidup anda belum sembuh. Untuk para dokter, masih hidup selama lima tahun dianggap “mengobati”. Itu tidak benar sama sekali. Bahkan jika Anda bertahan hidup sepuluh tahun, anda masih belum sembuh.
Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas bantuannya kepada saya. Saya berdoa agar Anda dapat terus melakukan pekerjaan yang baik selama-lamanya untuk membantu masyarakat kita.
Mari kita semua memuji Tuhan dan bersyukur kepada-Nya untuk berkat-Nya. Dia memberi saya pengetahuan untuk membantu orang lainnya:.
Wawancara kami dengan Siti dilakukan pada tahun 2005. Siti sudah mengkonsumsi herbal kami selama lima tahun terakhir.
Semua ini adalah berkat Tuhan.
Suami (H):.Kami sangat bersyukur pada Razuddin yang “mendorong” kami begitu banyak kali untuk datang dan menemui Anda. Pada awalnya kami ragu-ragu.
Karena Anda tidak percaya pada apa yang kita lakukan?
H: Ya memang – Saya tidak percaya pada terapi herbal Tapi kemudian Razuddin terus memaksa dan satu hari kami membuat janji bertemu di kantor saya. Lalu aku mengalah dan dia kemudian ia mengantar kami ke Penang menemui anda.
Siti:.Ketika kami datang, saya sedang menjalani terapi kemo saya.
H: Dia sudah menjalani dua siklus dan akan menjalani yang ketiga. Saya masih ingat Anda memberitahu saya, “Jika anda memutuskan melanjutkan kemo, anda dapat mengkonsumsi Chemo Tea (Teh Kemo).” Istri saya menkonsumsi Teh Kemo dan ia merasakan perbedaan! Sebelum mengkonsumsi herbal, dia kesakitan, demam dan tidak bisa tidur karena kemo. Sebelum dia memulai siklus ketiga kemo dia mengkonsumsi teh Kemo – tiga hari sebelum dan tiga hari setelah kemoterapi. Dia merasa baik-baik saja – tidak ada masalah. Hasil ini mulai membuat kami percaya pada apa yang Anda lakukan.
Yah, seperti yang telah saya katakan, Anda diberkati. Apa pun itu yang Anda terima ini adalah berkat. Ada orang yang melewatkan hal ini. Di CA Care kami tidak “berburu” orang-orang untuk datang dan menemui kami. Mereka yang membutuhkan bantuan kami bisa datang – mereka yang ingin kita bantu, kami akan membantu. Mereka yang tidak membutuhkan bantuan kami – itu juga tidak apa-apa.
H: Saya sangat bersyukur pada Razuddin untuk desakan-nya membawa kami ke sini untuk menemui anda. Kalau bukan karena desakan berulang-ulang kita tidak akan mengenal Anda. Ini memang berkat Tuhan. Jadi sebenarnya, kita memulai dengan sangat skeptis tentang apa yang Anda lakukan – dan kami tidak percaya terapi Anda.
(Catatan: Razuddin adalah “pasien kanker usus besar” kami. Dia menjalani operasi namun menolak kemo. Dia segera memulai terapi kami dan baik-baik saja selama bertahun-tahun sampai sekarang).
Siti, ketika Anda datang ke Penang pada hari itu, apakah Anda percaya pada kami ?
Saya meragukan – tidak yakin sama sekali. Tapi setelah saya mulai mengkonsumsi herbal, saya merasa lebih baik dan kesehatan saya membaik. Saya mulai percaya.
Setelah Anda memulai konsumsi herbal, Anda menyerah setelah siklus ketiga kemo. Mengapa Anda menyerah dengan kemo ?
(Tertawa)
H: Dia semakin baik. Tidak ada alasan mengapa kita harus melanjutkan kemo lagi.
Dokter tidak marah pada Anda karena tidak melanjutkan? Apakah dia tidak menelepon Anda kembali untuk siklus keempat?
Ya, dokter itu tetap memanggil saya hanya saja saya tidak muncul.
Setelah meminum ramuan itu, apakah Anda benar-benar merasa lebih baik?
Ya, saya merasa tubuh saya lebih sehat. Saya tidak sakit lagi. Saya lebih bertenaga.
H:.Istri saya menderita kanker stadium 4. Banyak teman saya mengetahui hal ini. Tapi setelah mengkonsumsi obat herbal Anda, teman-teman benar-benar terkejut melihat dia begitu baik dan sehat. Beberapa dari mereka bertanya di mana membeli obat herbal anda. Beberapa orang memiliki kerabat yang menjalani kemo – hanya saja satu orang meninggal baru-baru ini.
Siti: Teman saya mengatakan bahwa saya tidak terlihat seperti seorang pasien kanker. Saya tidak terlihat seperti saya menderita kanker karena saya tampak begitu baik dan sehat.
H:.Dia tidak menunjukkan gejala bahwa ia menderita kanker.
Berapa lama Anda mengkonsumsi herbal sebelum Anda bisa merasakan bahwa Anda merasa baik-baik saja?
Setelah mengkonsumsi herbal selama sekitar satu tahun.
Selain herbal kami, apakah Anda mengkonsumsi herbal lain atau obat lain?
Hanya suplemen vitamin. Tidak ada obat lain. Bahkan ketika saya sedang menjalani siklus ketiga kemo, saya tidak minum obat dokter. Saya membuangnya. Saya hanya mengkonsumsi obat herbal Dr Chris’.
H: Satu hal positif. Setelah mengkonsumsi herbal kami juga pergi untuk tes darah. Hasilnya baik. Kami mengulangi tes beberapa bulan kemudian. Hasilnya juga baik. Sehingga meningkatkan keyakinan kami dengan apa yang Anda lakukan. Sekarang kami percaya. Komentar
Siti berumur 48 tahun ketika ia di-diagnosis menderita kanker ovarium stadium 4. Ia menjalani histerektomi total pada tahun 2005 dan dilanjutkan dengan tiga siklus kemoterapi. Dia menyerah terhadap kemo. Awalnya Siti dan suaminya tidak percaya dengan apa yang kita lakukan di CA Care. Sering kali, mereka “didorong” oleh teman untuk datang dan menemui kami. Akhirnya Siti dan suaminya mengalah dan datang ke Penang. Sejak saat itu dan seterusnya tidak ada jalan kembali. Kesehatan Siti meningkat. Sudah tujuh tahun sekarang dan Siti baik-baik saja.
Ini adalah rekaman video yang dilakukan pada tahun 2010 – lima tahun setelah Siti memulai pada pengobatan herbal.
Siti berumur 48 tahun ketika ia di-diagnosis menderita kanker ovarium stadium 4. Ia menjalani histerektomi total pada tahun 2005 dan dilanjutkan dengan tiga siklus kemoterapi. Dia menyerah terhadap kemo. Awalnya Siti dan suaminya tidak percaya dengan apa yang kita lakukan di CA Care. Sering kali, mereka “didorong” oleh teman untuk datang dan menemui kami. Akhirnya Siti dan suaminya mengalah dan datang ke Penang. Sejak saat itu dan seterusnya tidak ada jalan kembali. Kesehatan Siti meningkat. Sudah tujuh tahun sekarang dan Siti baik-baik saja.
Ini adalah rekaman video yang dilakukan pada tahun 2010 – lima tahun setelah Siti memulai pada pengobatan herbal.
Chris : Apa kabar
Siti: Terima kasih Tuhan saya baik-baik saja – sangat baik dan sehat.?
Ada masalah ? Ada rasa sakit ?
Nyeri tidak. Tetapi jika saya tidak mengkonsumsi herbal, saya dapat merasakan sedikit rasa sakit. Tapi rasa sakit tersebut tidak terlalu serius. Hanya sedikit saja. Dan setelah saya mengkonsumsi obat herbal, rasa sakit hilang.
Apakah Anda menemui dokter Anda belakangan ini?
Ya, saya menemui dokter bedah yang mengoperasi saya. Dia berkata, “Alhamdulillah” saya bersih – tidak ada kekambuhan
Suami: Dokter bedah-nya sangat terkejut.
Apakah ahli bedah tahu bahwa Anda tidak menyelesaikan kemo Anda ? (hanya menjalani tiga dari enam siklus)
Saya mengatakan kepada dokter bedah, saya mengkonsumsi herbal Dr Chris dari Penang. Tetapi dari cara dia bereaksi, saya merasa dia enggan meminta saya untuk menjelaskan lebih lanjut. Saya melihat beberapa dokter berkumpul dan mereka berbicara tentang saya dan beberapa orang menatapku. Dokter bedah mengatakan, “Sebenarnya Anda harus berbaring di tempat tidur – Stadium 4 kanker -. seharusnya anda berbaring di tempat tidur Dia menatapku tak percaya.
Sejak meminum herbal itu, apakah Anda juga menjaga diet Anda?
Ya
Dan Anda mengkonsumsi herbal “religius”?
Ya.
Berolahraga secara teratur?
Tidak, saya punya masalah dengan lutut saya. Saya hanya berjalan sedikit-.
Anda telah menjalani herbal selama lima tahun sekarang Sejak tahun 2005 – coba katakan apakah Anda “muak” menjalani semua ini??
Apa yang dapat saya lakukan? Saya tidak punya pilihan. Saya harus mengkonsumsinya. Saya tidak akan berhenti. Tuhan telah membuat saya menemukan herbal ini dan itu baik untuk kesehatan saya. Saya bersyukur dan saya tidak perlu merasa “muak”.
KILAS BALIK – 11 November 2005
Siti dan suaminya mengunjungi CA Care di Penang. Mereka ditemani oleh seorang teman, Razuddin,
Sekitar lima belas tahun yang lalu, Siti menjalani operasi untuk mengangkat fibroid-nya. Pada tahun 2005, perutnya kembung dan dia kemudian didiagnosis dengan kistadenokarsinoma serosa bilateral papiler dari ovarium dengan metastasis ke omentum
Pada saat kunjungan ini, Siti telah menjalani dua siklus kemoterapi dan akan menjalani siklus berikutnya dalam waktu enam hari. Karena Siti tidak yakin apakah dia ingin mengkonsumsi herbal kami, saya membiarkan ia memutuskan apakah dia ingin melanjutkan dengan siklus ketiga kemoterapi. Saya berikan resep Teh Kemo pada Siti jika ia memutuskan untuk melanjutkan kemo.
Siti dihadapkan dengan rasa nyeri seperti tertusuk di perutnya. Dia tidak bisa tidur. Dia merasakan sakit di bagian atas tengah kepalanya. Untuk kanker-nya saya resepkan Kapsul A (Capsule A), Teh Rahim-ovarium (Utero-ovary Tea), dan T & E. Untuk sakit kepalanya saya berikan teh Nyeri Atas (Upper Pain tea).
Sesaat setelah menjalani kemoterapi di Singapura bulan Desember 2011, perjalanannya berakhir di rumah sakit di Medan. Inikah tujuan terakhir setelah petualangan panjang – satu setengah tahun kemo dan dua miliar rupiah dana yang dikucurkan? Pada tanggal 17 Desember 2011, semua anggota keluarga dari berbagai kota di Indonesia datang mengunjunginya. Nafasnya megap-megap dan dia tidak bisa mengenali orang di sekitarnya – matanya menggulung ke atas dan tidak merespons. Dokter hanya meminta keluarga untuk berdoa.
Pada tanggal 18 Desember 2011, sebuah mukjizat terjadi – tiga hari setelah minum ramuan herbal Lung 1 dan Lung 2 ditambah Lung Phlegm. Dia dapat bernafas normal dan tidak memerlukan bantuan oksigen lagi. Tanggal 20 Desember 2011 dia beserta keluarganya terbang ke CA Care Penang. Informasi lebih jelas, baca Bagian 2 & 3 cerita ini.
Kutipan: Menurut Perusahaan Besar Obat-Obatan Yang Mengendalikan Industri Obat Kanker, kematian akibat kemoterapi dapat diterima asalkan protokol kemoterapi standar telah dipenuhi.
~ Dr James Forsythe, The Compassionate Oncologist, hal. 91.
——————————————————————————————————————–
RJ adalah seorang wanita berusia 55 tahun. Dia mantan juara tenis. Suatu waktu di bulan April 2010 dia menemani puterinya ke Penang. Puterinya datang untuk memeriksakan kandungannya. RJ ahirnya ikut menjalani pemeriksaan juga untuk dirinya. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ahli ginekologi menyarankan kepada RJ untuk mengangkat tumor sebesar 8 cm yang berada di dalam rahimnya. Jadi, RJ menjalani prosedur THBSO (total abdominal hysterectomy-bilateral salpingo-oophorectomy). Yang dilakukan saat itu adalah upaya untuk membuang tumor tersebut tanpa memperhatikan apakah itu kanker atau bukan Kemudian hasilnya diperiksakan di Lab untuk ditetliti lebih lanjut.
Setelah operasi disarankan untuk CT Scan dan hasilnya dinyatakan bersih, tetapi untuk memastikan kemudian RJ disarankan lagi untuk PET Scan.
Sekitar 3 bulan kemudian, RJ melakukan pemeriksaan lagi dan pada saat ini hasil Patologi yang telah dilakukan sebelumnya dicocokkan dengan hasil PET Scan, ternyata tumor tersebut kanker dan RJ disarankan untuk menjalani kemoterapi tetapi dia menolaknya.
Untuk mendapatkan hasil opini yang lebih jelas, RJ membawa hasil pemeriksaan ini ke Singapura. Disini RJ menjalani PET Scan ulang, dan hasilnya ternyata diketemukan lagi kanker di paru-paru nya. Kemudian RJ menjalani kemoterapi infus sebanyak 16 kali selama satu setengah tahun. Obat-obatan yang digunakan adalah: Gemzar & Docetaxel dan Doxorubicin & Avastin.
Dan setelah itu paru-paru nya dinyatakan bersih, kemudian dilanjutkan dengan pengobatan kemo oral dengan obat Iressa selama 3 bulan.
Setelah minum Iressa selama 3 bulan mulai muncul efek samping sebagai berikut : muncul bintik-bintik merah pada bagian muka , gatal-gatal pada seluruh tubuh dan batuk. Pada dahaknya ada noda darah. Menurut dokter onkologi prognosanya hanya 40 % dan kepada keluarganya diminta untuk berdoa kemudian diminta untuk mengikuti saja apa yang diamanahkan oleh RJ dan agar menuruti semua pesan-pesan yang disampaikannya.
Hasil PET scan tanggal 16 Februari 2011 menunjukkan:
1. Multiple Bilateral Nodule yang berada di dalam paru dengan variasi ukuran (3,2, 2,1 cm) sementara itu nodul yang lebih kecil berada di bawah jangkauan resolusi FDG PET.
2.Tidak terdapat cairan di paru ataupun cairan diselaput jantung.
3. Sebaran FDG di pinggiran sebuah nodul di sisi kanan pelvis, telah membatasi kolon sigmoid dan bagian atas kandung kemih.
4. Adanya nodul yang letaknya disekeliling pembuluh darah besar dan disekitar pembuluh darah mesenterik.
Dia kembali lagi ke Singapura – dan kali ini ke rumah sakit yang berbeda. Dia diberitahu bahwa masalah itu timbul akibat Iressa dan karena itu harus menghentikan cara pengobatan tersebut.
Hasil CT Scan tanggal 29 September 2011 menunjukkan:
1.Nodul yang berukuran antara 0,5 cm hingga 2,9 di kedua paru-paru. Masa kanker yang terbesar di dalam lobus lingualis berukuran kira-kira 7,2 x 5,8 cm. Masa kanker ini berdekatan dengan selaput jantung . Terdapat juga sedikit cairan diselaput jantung.
2.Juga adanya sedikit cairan pada paru sebelah kiri.
CT Scan tanggal 29 September 2011
Catatan medis yang tertulis pada tanggal 5 Oktober 2011: “Konseling Depresi: Tak bisa menerima akan kematian mendatang. Tak bisa tidur. Mengharapkan kesembuhan.”
RJ diminta menjalani lebih banyak kemoterapi. Dia melakukannya. Dia menjalani kemo terakhirnya di awal bulan Desember 2011. Dua hari sepulang dari Singapura dia mulai batuk dan demam. Dia dirawat di Medan tanggal 8 Desember 2011. Ketika di rumah sakit kondisinya memburuk dan nafas sesak. Meski dengan bantuan oksigen, nafasnya tetap sulit dan dia bernafas megap-megap seperti ikan yang perlu udara. Matanya menggulung dan dia tidak mengenali orang sekitarnya.
Saat itu, seorang pengunjung memberitahu keluarganya: ” Kenapa tidak pergi dan menemui Dr. Teo ? ” Hari berikutnya, 14 Desember 2011, dua puterinya terbang ke CA Care Penang untuk meminta bantuan kami. Berikut percakapan kami saat itu.
Catatan: Pihak keluarga telah mengizinkan penggunaan video dan gambar tanpa harus menutupi wajah pasien.
Biaya Pengobatan Medis
Kedua anak pasien bercerita bahwa seluruh biaya pengobatan menghabiskan nyaris 2 miliar rupiah. Di bawah ini adalah biaya untuk menjalani kemoterapi di Singapura (dalam dolar Singapura. 1,00 SGD$= 2,43 RM, 1,00 SGD$ = 7.240 IDR).
Tabel 1: Perkiraan biaya kemoterapi dengan Docetaxel + Gemcitabine.
Tabel 2. Biaya satu siklus Gemcitabine (Gemzar) + Docetaxel)
Dari satu siklus kemoterapi di atas menghabiskan biaya sekitar S$ 5.000. Untuk suatu perencanaan yang sistimatis 6 siklus kemo akan menghabiskan total biaya sekitar S$ 45.000. Ditambah pengeluaran untuk scanning dll. perlu tambahan S$ 3.000. Jadi secara keseluruhan, seorang pasien harus menyediakan total biaya sekitar S$ 50.000 atau RM 120.000 atau IDR 350 juta untuk tahap pertama kemoterapi. Akan tetapi tahap pertama belum tentu cukup baik. Pasien bisa saja memerlukan lebih banyak tahapan lagi.
Tabel 3. Biaya satu siklus dengan Avastin sekitar S$ 12.000 (RM 29.000 atau IDR 84 juta).
Beberapa pertanyaan untuk direnungkan
Selain telah menghabiskan waktu sekitar satu setengah tahun pengobatan medis dan sejumlah besar tumpukan rupiah – apa yang anda pikirkan tentang kasus ini? Mereka bilang pengobatannya terbukti secara ilmiah – tetapi bagaimana kenyataannya? Apa yang dibuktikan ?
Percayakah anda bahwa kemoterapi memiliki 40 persen kesempatan kesembuhan seperti yang ditegaskan dokter ? Menurut perkiraan anda berapa persentase keberhasilannya dalam kasus ini ? Apa yang dikatakan literatur medis tentang penyembuhan kanker paru ?
Saat ini adalah era teknologi informasi. Periksa melalui internet dan tanyakan apakah obat-obatan kemo seperti Gemzar, Docetaxel, Doxorubicin dan Avastin pernah menyembuhkan jenis kanker ini ? Pesan untuk para pasien – kalian harus memberdayakan diri kalian !
Sering kali, para praktisi obat-obatan alternatif dituduh sebagai tukang obat, penjaja barang yang tak teruji dan yang paling buruk pemberi harapan palsu ! Dalam situasi seperti ini, ada pepatah mengatakan : diri sendiri yang bersalah tetapi menyalahkan orang lain. Siapa yang sesungguhnya yang memberi harapan palsu kepada pasien?
Ketika puteri RJ datang kepada kami pada tanggal 14 Desember 2011, inilah yang saya katakan kepada mereka: “Dalam keadaan demikian ( seorang ibu yang sudah menjelang kematian) saya benar-benar tidak tahu apa yang harus dikatakan atau lakukan. Saya bisa memberi beberapa obat herbal dan anda bisa pulang dan mencobanya. Jika dia bertahan, datanglah kembali dengan membawa semua catatan medis. Saat ini, yang bisa saya katakan adalah – coba saja. Jika beruntung dan disertai berkat Tuhan dia bisa saja keluar rumah sakit dengan selamat, selain dari itu saya tidak tahu apa-apa.”
Ini bukanlah kasus “menjelang kematian” yang pertama yang menimpa kami. Kami sangat sering menemui kasus semacam ini. Ketika tidak ada lagi yang bisa dilakukan, anggota keluarga datang dan meminta bantuan kepada kami. Apa yang bisa saya lakukan? Berpura-pura saya seorang superman? Atau, Tuhan? Karena misi dari CA Care adalah untuk membantu orang-orang tak berdaya dan tersesat, kami biasanya tidak akan membiarkan mereka. Jangan salah – kami tidak menjanjikan kesembuhan. Kami juga tidak menjanjikan bisa menyelesaikan masalah anda. Apa yang bisa kami lakukan adalah mencoba yang terbaik untuk membantu dengan cara yang kami ketahui. Kami mengerti jika anda cukup menderita dan juga sudah menghabiskan banyak uang untuk pengobatan medis. Keberadaan CA Care bukan untuk “memeras” kekayaan terakhir sebelum anda meninggal. Kami tidak memiliki maksud untuk menyesatkan atau menipu anda. Jika anda percaya kepada kami akan sebuah harapan “terahir”, kami di sini siap membantu – meski sering menghadapi “risiko” dinamai sebagai penjual obat atau dukun. Namun demikian, risiko yang kami ambil terkadang berubah menjadi keberhasilan yang memuaskan – sebuah berkat yang menakjubkan seperti yang akan anda lihat dalam kasus ini.
Diterjemahkan oleh Andreas Kriswanto, diedit oleh Teddy Setiawan
SLK (S51) adalah seorang perempuan Indonesia berusia 49 tahun. Selama sekitar setahun dia mengeluhkan perut kembung dengan sesekali sakit perut ringan. Terkadang dia merasa sakit selama menstruasi. USG menunjukkan sebuah kista ovarium kanan besar dengan bengkak di dalamnya.
SLK mendatangi rumah sakit swasta di Penang dan menjalani operasi pada tanggal 4 Oktober 2011.
Masalah datang menimpa SLK setelah operasi.
Dia keluar setelah 8 hari menjalani perawatan di rumah sakit akibat operasi.
Setelah keluar dari rumah sakit, SLK menderita kram dan merasa otot di paha sebelah kirinya tertarik. Dia terpaksa harus kembali ke rumah sakit. Kali ini menjalani perawatan selama 6 hari.
Sayangnya sakit dan gangguan di kakinya tak kunjung hilang. Dokter memberitahu bahwa mereka telah melakukan yang terbaik dan tidak dapat memberikan bantuan selebihnya.
Hari berikutnya, pada tanggal 20 Oktober 2011, SLK yang merasa putus asa beserta keluarganya mendatangi CA Care. Mereka meminta kami membantu SLK dengan sakit di kaki kirinya.
Sayangnya tidak ada laporan medis terkait dan kami tidak mengetahui apa yang terjadi. Kami meminta keluarga nya untuk kembali kepada dokter dan menanyakan semua catatan medisnya. Kami tidak bertemu dengan SLK lagi setelahnya.
Pada tanggal 23 November 2011, SLK dan suaminya kembali mendatangi kami – kali ini beserta sebuah foto kista ovarium yang telah diangkat dan catatan histopatologinya. Catatan histopatologi tertanggal 14 Oktober 2011 menunjukkan adenokarsinoma sel jernih ovarium. Endometriosis.
Perkenankan SLK untuk menceritakan kisahnya.
Pokok pembicaraan kami:
Operasi kanker ovarium saya dilakukan tanggal 4 Oktober 2011. Sebelumnya saya bisa berjalan tanpa masalah. Tapi sebelumnya juga saya suka merasa kram di kaki kiri – tetapi tanpa pembengkakan.
Terdapat sejumlah pembuluh darah varises di kaki kiri saya.
Empat hari setelah operasi, betis kiri terasa tidak nyaman – otot merasa tertarik.
Tanggal 12 Oktober 2011, saya keluar dari rumah sakit, tepatnya setelah delapan hari.
Namun tanggal 14 Oktober 2011 saya harus dibawa kembali ke rumah sakit karena kaki kiri yang membengkak. Terasa nyeri dan berat. Saya keluar tanggal 19 Oktober 2011. Ketika di rumah sakit saya menerima total 12 suntikan – 2 suntikan sehari. Selain itu saya minum Warfarin (obat pembeku darah) dan Dalfon (obat anti inflamasi non steroid). Obat-obatan ini tidak banyak membantu. Saya masih merasa kesakitan dan kaki saya terasa tidak nyaman.
Itulah sebabnya tanggal 20 Oktober 2011 kami datang dan menemui anda.
Kami kembali ke Jakarta tanggal 2 November 2011. Saat itu kaki masih bengkak, namun ukurannya sedikit berkurang.
Di rumah, saya terus minum obat dokter itu – Warfarin dan Dalfon.
Pada tanggal 18 November 2011 , saya kembali lagi ke Penang dan menemui dokter (onkologis spesialis ahli bedah dan pembuluh darah) . Onkologis meminta saya terus minum Warfarin selama enam bulan lagi dan kali ini dosisnya ditingkatkan . Dokter bilang saya akan sembuh setelah enam bulan. Sementara itu, saya diminta menjalani kemoterapi akibat kanker ovarium itu.
Saya menolaknya. Saya juga tidak mau lagi minum Warfarin. Kami menunggu anda kembali dari Laos untuk bertemu anda lagi .
CA Care dari 23 November sampai 28 November 2011
Saya minum obat herbal yang Anda sarankan dan juga menjalani e-Therapy. Pengobatan ini membantu saya.
Setelah tiga kali e-Therapy, sekarang saya bisa berjalan. Dan kaki saya tidak lagi bengkak. Sebelumnya jika saya berjalan, kaki kiri membengkak. Sekarang saya dapat berjalan ke pasar dan juga bepergian dengan bis. Saya merasa lebih ringan ketika berjalan. Sebelum datang ke CA Care saya tidak bisa berjalan seperti yang saya lakukan sekarang ini.
Suami: Sekarang dia bisa berjalan sangat jauh – dari Gurney Park ke pasar Pulau Tikus – tanpa masalah. Sebelum pengobatan ini, kami harus menyewa taksi untuk datang dan menemui Anda. Sekarang kami cukup menggunakan bis dan berjalan ke mana pun kami mau.
Saksikan video ini dengan seksama dan lihat bagaimana SLK berjalan, sebelum dan sesudah obat herbal dan e-Therapy