Konsultasi CA Care Penang
Ibu Suri (bukan nama sebenar) adalah seorang wanita berumur 61 tahun dari Indonesia. Keluarga Ibu Suri mencari pertolongan kepada kami pada tgl. 8 Mei 2011. Ibu Suri di antar dengan menggunakan kursi roda pada saat datang di Pusat CA Care karena tidak bisa berjalan sendiri. Ibu Suri tidak bisa bicara, Dia juga tidak mampu menunjukkan ekspresi mukanya dan kelihatan tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitarnya. Menurut suaminya kelakuan Ibu Suri seperti anak anak. Dengarlah suaminya menceritakan kisah sedih mengenai isterinya.
Ibu Suri di diagnose terkena kanker paru paru dari jenis non-small cell carcinoma pada tahun 2008.
Ibu Suri menjalani 22 kali radiasi di Singapura tanpa kemoterapi. Ia diberi obat makan Iressa selama kurang lebih 1 tahun. Lidah Ibu Suri jadi beku, sebab itulah maka Ibu Suri berhenti menjalani pengobatan tersebut. Kemudian dokter memberi Ibu Suri obat Tarceva. Ibu Suri minum Tarceva selama kurang lebih 2 tahun.
Sesudah kurang lebih satu tahun kemudian kankernya menyebar ke otak. Ibu Suri kemudian menjalani lagi kemoterapi betrikutnya di Singapura. Ibu Suri dijadwalkan menjalani kemoterapi sebagai berikut :
1. Satu siklus kemo di bagi pada 3 suntikan, di lakukan 1 kali seminggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 18 kali.
2. Satu siklus kemo setiap 2 minggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 12 kali.
3. Satu siklus kemo setiap bulan selama 6 bulan, jadi 6 kali di suntik.
4. Satu siklus kemo setiap 2 bulan, tetapi di suntik 3 kali.
5. Satu siklus kemo setiap 3 bulan tetapi di suntik 1 kali.
Jumlah keseluruhan Ibu Suri menjalani 40 kali suntikkan kemoterapi.
Tiga bulan sesudah menjalani semua pengobatan ini, MRI yang dilakukan memperlihatkan adanya tambahan tumor di otak Ibu Suri.
MRI yang di lakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2011 menunjukkan, ” adanya tambahan 2 nodul kecil yang berukuran kurang dari 10 mm, bertempat dibagian sisi kanan otaknya, ini bisa diartikan dengan penyebaran kanker di otak.”
Datang di CaCare pada 5 Mei 2011.
Suami Ibu Suri bercerita, ” Kita tahu bahwa kemoterapi tidak berhasil pada Ibu Suri. Kita memutuskan untuk mencari pertolongan dari CA Care. Silahkan coba dan tolong bantu kita. Saat ini dokter onkologi meresepkan obat Sutent. Ibu Suri telah minum obat Sutent selama 1 bulan. (Catatan: Sesudah bertemu dengan kami, keluarga memutuskan untuk menghentikan pengobatan Sutent).
Ibu Suri mengalami beberapa masalah yang serius sebagai berikut:
Saya sarankan kepada keluarga Ibu Suri:
Sesudah Dua Bulan Minum Herbal CA Care
Pada tanggal 17 Juli 2011, keluarga membawa Ibu Suri untuk bertemu kami lagi. Lihatlah video berikut dan lihatlah sendiri penyembuhan sesudah di obati dengan ramuan kami selama dua bulan.
Kesehatan Suri membaik luar biasa sesudah minum ramuan selama 2 bulan.
Sebelum di obati dengan ramuan, penglihatan Ibu Suri kabur dan Ibu Suri tidak bisa mengenal orang di sekitarnya. Tapi sekarang sudah membaik. Sekarang Ibu Suri bisa mengenal lagi orang-orang di sekitarnya.
Baca lebih lanjut:
Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan
AstraZeneca memberitahukan FDA tentang penelitian yang melibatkan 1.700 pasien kanker paru:
Bagaimanapun, pasien asal Asia mengalami reaksi yang lebih baik. Mereka hidup 4 bulan lebih lama:
Obat Kanker Paru Yang Letal . . . 444 kematian
Pada Juli 2002, Jepang merupakan negara pertama di dunia yang menyetujui Iressa sebagai pengobatan kanker paru.
Kurang dari 2tahun, 1.151 kasus efek samping dilaporkan dan 444 diperkirakan meninggal karena Iressa di Jepang.
Efek samping paling umum dari Iressa adalah:
Diare, ruam kulit, jerawat, kulit kering, mual, muntah.
Penyakit paru interstisial (ILD=interstitial lung disease), yang melibatkan sikatrik dan inflamasi dari paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas.
Dan pneumonia (menyebabkan kesulitan bernafas, batuk-batuk,demam).
Ibu Sut, berusia 73 tahun dari Indonesia. Dia menderita kanker paru-paru dan telah mengkonsumi Iressa untuk sembilan bulan. Dia menderita parah kegatalan pada seluruh tubuh.
Biaya Iressa adalah RM 8500 untuk satu bulan jika di beli dari farmasi rumah sakit. Obat yang sama bisa di beli dari apotek di luar rumah sakit denga harga RM 6500 saja.
Ini adalah satu penunjuk pasien dan keluarga nya dapat mempelajari: Bila danda dapat resep dari dokter Anda tahulah bahawa obat yang dijual di farmasi di rumah sakit lebih mahal. Cobalah untuk menemukan obat yang sama dari apotik di luar rumah sakit. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Iressa, ini berlaku untuk semua obat.
Ibu Sab, berusia 68 tahun, juga dari Indonesia. Dia menderita kanker paru-paru dan juga diresep Iressa. Sebelum mengambil Iressa ia memimpin hidup normal. Setelah mengambil Iressa selama satu bulan, masalah mulai muncul keluar. Dia menderita efek samping yang berikut ini:
1. Tidak dapat tidur dengan baik
2. Sulit untuk dangkal
3. Hilangnya nafsu makan
4. Mual
5. Tidak dapat berbicara terlalu panjang
6. Diare
7. Sesak nafas
8. Kulit kering
9. Kehilangan berat badan
Dia minum Iressa selama 3 bulan, kemudian berhenti.
Biaya Iressa: 20 Juta Rupiah per bulan.
Sekali lagi, Anda harus tahu bahwa Iressa tidak bisa menyembuh kanker paru-paru!