Riwayat medis
Pasien ini terdiagnosa kanker payudara yang telah menyebar ke tulang-tulangnya. Dia pergi ke Cina untuk berobat – menggunakan kemoterapi, cryoablation dan radioactive particle seed implant. Pada tahun 2008, dia pergi ke Cina sebanyak tiga kali, dua kali di tahun 2009 dan satu kali di tahun 2010. Pengobatan ini tidak lantas membuatnya sembuh. Sejak bulan Februari 2011, dia tidak bisa berjalan. Kaki sebelah kirinya sakit dan bengkak. Dua bulan kemudian dia menjalani operasi untuk kaki sebelah kirinya. Namun sakitnya tidak hilang.
Di akhir bulan September 2011, dia merasakan sakit di sekitar perut dan karenanya dilarikan ke rumah sakit. Keluarga menolak tawaran pengobatan lebih lanjut. Mereka mendengar perihal CA Care lewat seorang pasien lainnya (lihat kasusnya) https://cancercareindonesia.com/2011/09/21/kanker-paru-otak-penyembuhan-yang-tidak-mungkin-bagian-3-renungan-dan-pengakuan-suami/
Tanpa ragu, suami pasien dan menantu perempuannya segera membawanya untuk meminta bantuan kami di hari berikutnya, 9 Oktober 2011.
Dari Putus Asa Menuju Harapan
Dia terjebak dalam kursi roda. Dia harus diangkat untuk dibawa ke dalam pesawat. Dia tidak bisa berdiri sendiri. Dia tidak bisa tidur karena menderita sakit di kakinya sepanjang hari. Setelah lima hari menjalani e-Therapy dan obat-obatan herbal, kondisinya membaik. Rasa putus asa berubah menjadi harapan! Pada tanggal 26 Oktober 2011, menantu perempuannya mengabarkan bahwa pasien (di rumahnya di Jakarta) bisa berjalan sendiri dengan bantuan tongkat berjalan. Pada hari ketika pasien pulang, dia mampu berjalan pelan-pelan ke dalam pesawat – tanpa perlu diangkat ke dalam pesawat seperti hari ketika dia pergi ke Penang. Baca cerita lengkapnya: https://cancercareindonesia.com/2011/10/23/kanker-payudara-dari-keputusasaan-menuju-harapan-dalam-lima-hari/
Dari Harapan Menuju Kesembuhan
Sekitar dua bulan kemudian, 7 Desember 2011, pasien beserta suami juga menantu perempuannya kembali mengunjungi kami. Kondisi pasien meningkat drastis. Dia bisa berdiri dan berjalan pelan tanpa bantuan apa pun. Dia berbicara dan tersenyum. Sungguh sebuah perbedaan yang besar dari kunjungan sebelumnya ketika semua orang terlihat serius, suram dan penuh antisipasi. Kunjungan kedua kali ini dipenuhi senyuman dan tawa – sangat santai. Satu-satunya kecemasan yang dimiliki pasien saat ini adalah gangguan di kaki sebelah kanan serta kurangnya tenaga ketika berjalan.
Pembacaan Acugraph menunjukkan bahwa tingkat qi pasien hanya 19% (sangat rendah). Kami memberinya resep Energy Tea. Setelah tiga hari meninum teh herbal ini, tingkat qi meningkat jadi 31% (lihat gambar di bawah).
Pasien juga menjalani e-Therapy. Gangguan di kakinya itu hilang sedikit demi sedikit setelah pengobatan. Saksikan video ini dan lihat proses penyembuhan yang sedang berlangsung.
Catatan: Pihak keluarga telah mengizinkan penayangan video tanpa harus menutupi wajah pasien.
Diterjemahkan oleh Andreas Kriswanto