1. Anak Enam Tahun
2 Herbal Kami Pahit Tak Sedap
3 Herbal Kami Membantu
Di buku saya, Penyembuhan Alami Kanker Prostat (Prostate Cancer Healed Naturally), saya menulis, “menurut saya kanker itu bukan hanya sekedar mengenai suatu tumor di payudara, di paru paru atau di hati: tetapi ini mengenai anda sebagai manusia.” Ada satu kutipan begini: ” tidak ada penyakit yang tidak bisa di sembuhkan, tetapi hanya orang yang tidak bisa di sembuhkan.” ” Sebab itulah wawancara panjang saya dengan para pasien memberi kesempatan kepada saya untuk menilai setiap pasien secara keseluruhan sekalian memperkirakan kemungkinan hasilnya – apakah kami bisa mengulangi penyembuhan berdasarkan pengalaman kami yang sudah-sudah di CaCare.”
“Sayangnya hanya 30 persen dari pasien pasien yang datang kepada kami bisa mendapatkan manfaat dari terapi kita.”
Saya sampaikan lagi, ini tidak sekedar tentang minum ramuan ramuan saya saja. Banyak pasien datang kepada kami dengan pengharapan yang besar sekali untuk menemukan “peluru ajaib”. Kami tidak memilikinya. Berulang ulang kali pengalaman saya mengatakan bahwa syarat untuk berhasil itu adalah usaha dari orang itu sendiri. Pemberitahuan ini juga berlaku bagi yang merawat pasiennya. Bilamana seseorang di keluarga terkena kanker, itu juga berarti bagaimanapun semua orang di dalam keluarga itu di pengaruhi oleh penyakit itu.
Oleh sebab itu, kadang kadang saya tegaskan agar seluruh keluarga untuk datang dan bertemu saya. Saat bertemu mereka saya bisa merasakan apa yang sebetulnya telah terjadi: Berbicara kepada mereka yang ada disekitar pasien dan dari apa yang mereka sampaikan dan bagaimana kelakuannya, saya bisa merasakan bagaimana hasil ahirnya nanti. Saya sering mengatakan pada pasien,”sesudah bicara pada anda selama 5 menit, barangkali saya bisa tahu apakah saya bisa membantu anda atau tidak”. Mungkin, kebanyakan pasien tidak mengerti apa yang saya maksud dengan ini.
Setelah menilai pasien secara pribadi, saya kemudian akan melanjutkan untuk
meresepkan herbal. Ini adalah hal yang sangat sederhana untuk dilakukan.
Kami menerima banyak email tiap hari. Para penulis email ini berharap menemukan penyembuhan dengan cara yang nyaman menurut kehendak mereka sendiri – mengharapkan dapat “penyembuhan” dengan usaha yang sedikit. CaCare tidak bisa menolong orang seperti itu. Jalan kami adalah jalan yang sulit dan berliku.
Belajar dari pengalaman dari kasus Ibu Suri. Selama kunjungan pertama di sini saya sangat berterus terang kepada suami dan anak perampuannya. Saya ulangi lagi apa yang saya katakan kepada mereka malam itu,”Saya tidak mau menyesatkan atau menipu kalian – membuat kalian percaya dapat menemukan penyembuhan disini. Jangan berpikir terlalu banyak atau terlalu jauh. Kalau isteri anda tidak bisa minum ramuan yang saya sarankan, tidak usah membawanya dia ke sini lagi. Tidak ada yang bisa saya perbuat untuk dia.
Tapi kalau dia bisa minum ramuan herbal itu, mungkin dia bisa mendapat manfaat dari itu, Dan saya akan berusaha sedapat mungkin untuk membantu.”
Sampai sekarang kata kata yang saya sampaikan kepada mereka malam itu, masih nyaring terdengar di telinga mereka. Walaupun kata katanya keras tetapi di terimanya dengan baik. Selama beberapa hari dan minggu minggu berikutnya, suami, anak perampuan, adik perampuan Ibu Suri dan yang lainnya, “berperang” dengan pasien yang memberontak, yang tidak mau minum ramuan herbal ini. Tapi mereka tidak menyerah.
Saya katakan dengan tegas,karena ketabahan mereka itulah yang memungkinkan penyembuhan yang menakjubkan itu terjadi.
Dengarkanlah ceritanya .
Inilah yang terjadi :
Anak perampuan: Pertama kali Ibu saya minum ramuan herbal, Ibu menyemburkan ramuan itu ke muka saya. Dia berteriak – Pergi,pergi. Jangan minumkan ini pada saya. Dia tau kita merebus sesuatu. ibu tanya: Obat apa itu ? Bau sekali !
Saya jawab: Ini obat bagus untuk Ibu.
Suami: Hari pertama (menunjuk kepada keponakannya) ibunya pun mengalami semburan ramuan herbal di mukanya.( Ibu ini adalah salah satu adik lagi yang tinggal di Penang). Kemudian kita mengalihkan perhatiannya dari ramuan herbal tersebut. Kita ajak bercanda dengannya. Saat dia sudah lebih tenang, empat atau lima orang memegang kepala, tangan dan kakinya lalu kita menuangkan ramuan herbal di mulutnya. Dia menendang dan berteriak,, Biar saya mati, biar saya mati.saya tidak mau obat ini. Biar saya mati.
Anak perampuan: Ibu jangan bicara begitu. Obat ini bagus untuk Ibu. Biasanya Ibu tidak masalah kalau minum obat. Kenapa Ibu mempersulit ini sekarang?
Chris: Wah, kalau kalian tidak punya hati yang teguh dan tidak percaya kepada apa yang kami perbuat, kalian semua pasti menyerah.
Suami: Hari hari pertama memang mengerikan. Saya takut dia gigit lidahnya. Maka itu saya masukkan jari jari saya biar dia gigit saya. Dia melawan kuat dan menolak minuman hebal ramuannya.
Chris: Itulah yang saya maksud – kalau kalian tidak percaya dan tidak mau menolong diri sendiri, tidak ada yang bisa menolong anda. Saya ingat, sudah menyampaikan hal ini kepada anda saat anda datang pertama kali.
Suami: Pertama kalinya kita mengunjungi Bapak, saya tanya Bapak,” Dok apakah Dokter bisa beri tablet saja sebagai pengganti teh? Bapak jawab,”Tidak ada, Kita hanya punya teh ramuan. Kalau tidak bisa minum tehnya sebaiknya tidak usah datang kesini mengunjungi saya.”
Anak perampuan: Berarti tidak ada pilihan untuk kita. Dia muntah, kita minumkan lagi. Lalu ia muntahkan lagi semua ramuan herbal sampai seluruh baju saya jadi basah.
Chris: Kalau kalian tidak punya ” kemauan yang kuat ” kalian tidak punya harapan apa pun.
Suami: Benar Pak.
Chris: Ini saran yang saya ingin sampaikan pada semua pasien yang datang berkonsultasi dengan saya. Banyak yang bilang, saya tidak suka rasa pahit dan baunya ramuan herbal d.l.l. Saya menyarankan agar mereka pulang saja. Saya tidak bisa membantu orang seperti itu.
Anak perampuan: Saya bilang pada kesetiap orang: Kita harus sabar, harus bersabar.
Chris: Sesudah minum ramuan selama tiga hari apakah rasa sakit pada kepala menjadi lebih baik ?
Suami:. Sakit pada kepalanya berkurang.
Chris: Saat kalian datang kalian juga menceritakan bahwa Ibu Suri muntah muntah. Berapa lama waktu yang di perlukan untuk mendapatkan hasil yang dapat memberi harapan?
Adik perampuan: Dia muntah sesudah minum ramuan herbal. Sesudah satu bulan kita melihat ada perbaikan.
Suami: Sesudah bercanda dan membujuk dia, dia mulai minum ramuan ramuan tanpa perlawanan.
Kemudian kita suapi, kita beri dia hadiah uang dan setelah itu dia mau minum ramuannya dengan kemauan sendiri.
Adik perampuan: Saya tinggalkan keluarga saya, dan datang ke sini untuk menemani dia selama lebih dari dua bulan.
Suami: Tiap pagi saya temani dia untuk jalan jalan ditaman depan rumah. Dia jalan berputar lapangan bola basket. Tergantung kekuatannya dia bisa berjalan empat sampai dua belas putaran tiap pagi.
Semua berjalan dengan baik. Tetapi pada akhir Augustus 2011,Ibu Suri terjatuh didalam rumah – yang mengakibatkan ada dua benjolan diatas kepalanya. Kemudian dia mengalami rasa sakit yang hebat dibagian kepalanya. Adik perempuannya menelepon kami. Saya meminta agar mereka datang ke Penang segera.
Ibu Suri, suami dan adik perampuannya pada tanggal 28 Agustus 2011 terbang ke Penang untuk menjalani e-terapi di CA Care. Sayangnya, ini adalah waktu yang paling tidak tepat untuk melakukan perjalanan dengan pesawat terbang – Hari Raya Idul Fitri. Penerbangan dari Jakarta ke Penang pada semua maskapai penerbangan sudah penuh dipesan. Jadi mereka terbang dengan kelas bisnis menggunakan Malaysia Airlines.
Tiketnya berharga USD$ 1.025 ( 8,6 juta rupiah ) seorang dan mereka pergi bertiga.
Dari pengamatan saya berada bersama mereka selama beberapa hari, suaminya dan adik perampuannya amat berdedikasi. Saya salut untuk komitmen dan dedikasinya mereka. Saat mereka berada di Penang,kami bekerja terus walaupun pada Hari Raya yang kebetulan juga hari libur Hari Kemerdekaan Malaysia. Tiap pagi Ibu Suri menjalani e-terapi di CA Care. Hasilnya di luar perkiraan kami.
Ini adalah pengalaman yang paling berharga bagi kami semua. Untuk pasien dan keluarganya dan untuk saya dan istri.
Baca lebih lanjut:
Bagian 1: Harapan Setelah Sesuatu Bencana
Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan
Bagian 3: Renungan dan Pengakuan Oleh Suaminya
Terjemahan oleh Philip Boas, di revisi dan di perbaiki oleh Suratmi, Dusun Dalem, Widodomartani, Ngemplak Sleman, Yogyakarta dan Teddy Setiawan, Jakarta Indonesia. Terima kasih dari CA Care.
Ketika pengacara membuat kesalahan, dia mengalami kekalahan kasusnya di pengadilan, Ketika seorang insinyur membuat kesalahan, gedungnya runtuh, Tapi ketika dokter membuat kesalahan, itu akan dipendam didalam kuburan pasiennya ~ Seorang Pasien Kanker
Penghargaan: Kami berterima kasih kepada pasien dan keluarganya untuk berbagi cerita pahit-manis ini bersama kami. Dan izin untuk menayangkan video klip tanpa harus menutupi wajah mereka diberikan oleh suami pasien.
Saat Ibu Suri menjalani e-terapi di pusat CA Care di Penang, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai suaminya. Inilah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan penjelasan yang lebih luas tentang apa yang terjadi sebenarnya.
Dibawah ini adalah kutipan percakapan kami selama tiga hari – tanggal 30 dan 31 Augustus dan 1 September 2011.
1. Dokter angkat tangan coba saja obat Sutent
Ternyata masalah Ibu Suri di ketahui pada tahun 2007. Pemeriksaan menunjukkan ada titik kecil di paru parunya. Dia menolak untuk melakukan apapun. Pada tahun 2008, saat berliburan di negara Cina bersama beberapa teman, Ibu Suri mengalami susah bernapas dan muntah-muntah. Kembali dari negara Cina dia kemudian pergi ke Singapura untuk pemeriksaan. Scan memunculkan sebuah tumor besar di paru-parunya, kemungkinan sudah Stadium 3A.
Dia menjalani pengobatan medis untuk kanker paru-parunya. Sayangnya kesehatannya bertambah buruk. Suatu ketika pada bulan Pebruari tahun 2011 dia mengeluh penglihatannya berkurang. Dokter ahli mata memberi penjelasan ini bisa karena katarak. Tapi tiba tiba dia mengalami rasa sangat sakit di kepalanya.
Kapan dia mulai tidak bisa jalan? Kalian datang pada kami pada bulan Mei 2011.
2. Saya amat menyesal — uang tidak bisa membeli suatu penyembuhan
CA Care — harapan terakhir
Komentar
Saya tidak perlu menambah lebih banyak komentar lagi. Cerita dan rekaman video –video sudah menyampaikan pesan dengan cukup jelas.
Kami mengakui bahwa apa yang kami lakukan di CA Care adalah sesuatu yang aneh dipandang dari sudut pemikiran medis sekarang. Pengobatan modern ingin membunuh atau menyusutkan tumornya. Dan dalam prosesnya akan membunuh pasiennya juga.
Di dalam buku: The War On Cancer – an anatomy of failure, Dr.G uy Faguet, seorang peneliti kanker dan dokter medis, menulis,: ” Suatu analisa objektif terhadap akibat kemoterapi pada kanker dalam kurun waktu 30 tahun terahir ini menyatakan bahwa… paradigma atau pola pembunuhan atas sel-sel telah gagal mencapai sasarannya … sebuah model berdasarkan suatu pemikiran yang cacat dengan sasaran yng tak dapat tercapai …sifat toxic terhadap sel tubuh dari kemoterapi dalam suatu bentuk penyajiannya tidak akan dapat membasmi kanker ataupun meringankan penderitaan “ ( hal 89 ).
Dr. Ralph Moss, Ph.D., seorang pendukung pengobatan kanker alternative yang bereputasi tinggi mengatakan: Jika anda bisa menciutkan tumor 50 % atau lebih dalam 28 hari , anda mendapat sebutan dari FDA sebagai seorang peminum obat aktif …tetapi jika anda melihat ada suatu perpanjangan kehidupan dari penggunaan pengobatan ini …apa yang anda temukan adalah semacam tipuan belaka…. ini adalah sebuah kebohongan besar tentang kemoterapi.
Di CA Care kami mengajari pasien-pasien untuk bisa hidup berdampingan dengan kankernya. Berpusat pada apa masalahnya. Kami tidak tahu bagaimana caranya untuk menyembuhkan anda dan kami juga tidak menganggap diri kami seolah – olah mampu untuk menyembuhkan kanker anda. Tetapi seperti dalam kasus ini,kami tahu bagaimana untuk membuat kehidupan anda menjadi lebih baik – jika anda dapat makan, tidur nyenyak , berjalan-jalan , tidak merasa kesakitan dan dapat merasakan perpanjangan suatu kehidupan yang berarti – apa lagi yang anda inginkan?
Sekarang kami berkata – Para pasien, anda mempunyai suatu pilihan. Apapun pilihan anda, itu adalah hak istimewa anda. Tapi itulah anda, dan saya menegaskan – anda dan anda sendiri yang bertanggung jawab atas pilihan itu.
Awas – Informasi Penting
Menurut situs resmi Sutent: http://www.sutent.com/ berikut ini adalah efek samping yang mungkin dapat terjadi :
1. Sutent dapat menyebabkan masalah hati serius, termasuk kematian.
2. Sutent dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk: gagal jantung,masalah otot jantung (cardiomiopathy) dan perubahan ritme jantung abnormal.
3. Sutent dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
4. Sutent dapat menyebabkan perdarahan terkadang menyebabkan kematian.Perdarahan serius seperti perut bengkak menyakitkan (perut), muntah darah, tinja lengket hitam dan kencing berdarah
5. Sutent dapat menyebabkan masalah hormon, termasuk masalah tiroid dankelenjar adrenal.
6. Kelelahan yang memburuk dan tidak hilang
7. Kehilangan nafsu makan
8. Panas intoleransi
9. Merasa gugup atau gelisah, tremor
10. Berkeringat
11. Mual atau muntah
12. Diare
13. Denyut jantung cepat
14. Berat badan atau penurunan berat badan
15. Merasa tertekan
16. Periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi
17. Sakit kepala atau perubahan status mental Anda.
18. Rambut rontok
19. Obat dalam Sutent berwarna kuning, dan mungkin membuat kulit Anda terlihat kuning. Kulit dan rambut Anda bisa berwarna lebih muda.
20. Kelemahan
21. Demam
22. Gejala gastrointestinal, termasuk muntah-muntah diare, mual, luka mulut,sakit perut, sakit perut, dan sembelit.
23. Ruam atau perubahan kulit lainnya, termasuk kering, tebal, atau kulit pecah-pecah
24. Lepuh atau ruam pada telapak tangan dan telapak kaki Anda
25. Rasa perubahan
26. Nyeri atau pembengkakan pada lengan atau kaki
27. Batuk
28. Sesak napas
29. Perdarahan, seperti mimisan atau pendarahan dari luka.
Baca lebih lanjut:
Bagian 1: Harapan Setelah Sesuatu Bencana
Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan
Sejak tanggal 28 Agustus 2011 Ibu Suri mulai menjalani e-terapi di Pusat CA Care Penang setiap hari, termasuk Hari Raya dan Hari Kemerdekaan. Satu hal yang dapat saya katakan adalah, Ini suatu imbalan yang tak ternilai melihat bagaimana Ibu Suri mendapat manfaat dari apa yang kita lakukan disini. Yah mengembirakan adalah bercanda dengannya dan melihat senyumannya yang membuat kita juga ikut tesenyum-senyum. Sungguh suatu pengalaman yang membangkitkan semangat.
Saat Bahagia di CA Care
Berikut adalah wawancara dengan suaminya pada 5 September 2011 setelah menjalani delapan siklus e-terapi.
Kalian datang menemui kami di CA Care pada hari minggu 28 Augustus 2011. Anda telah membayar US Dollar 1000 untuk tiap tiket pesawat terbang. Dan kalian berangkat bertiga. Itu suatu biaya yang besar. Kenapa anda rela mengeluarkan begitu banyak uang pada hal biasanya harga tiket pesawat terbang berharga kurang lebih hanya USD150?
Suami: Sebab Isteri saya sangat berarti bagi saya. Dia mengalami kesakitan yang parah dan saya tidak tau harus berbuat apa untuk menolong dia. Maka dari itu saya langsung berangkat untuk bertemu anda.
Seperti yang sudah saya katakan pada anda malam itu, saya tidak bisa menjamin suatu hasil yang baik, tapi saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk membantu dia. Tapi di dalam hati saya, saya merasa bisa berhasil.
Suami : Ya, kita setuju untuk mencoba.
Pada hari Minggu malam (28 Augustus 2011) kami mulai memberikan e-terapi. Sekarang hari Senin tanggal 5 September 2011 berarti Ibu Suri telah menjalani delapan siklus e-terapi. Apakah Anda melihat ada perbedaan pada Ibu Suri?
Suami : Wah, perbaikan yang luar biasa. Saya lihat hasil yang terbaik pagi ini. Pagi ini dia bisa menggoyangkan kaki-kakinya. Inilah yang biasa dia perbuat saat dia sehat, tapi setelah dia terkena kanker dia tidak bisa berbuat seperti itu.
Jadi anda benar-benar melihat perbaikan?
Suami : Banyak perbaikan. Saya belum pernah lihat perbaikan yang begitu besar. Lihat, baru sekarang ini dia bisa berdiri sendiri, sesuatu yang tidak bisa dia lakukan sebelumnya.
Jadi anda merasa puas dengan hasil ini?
Suami : Sangat puas sekali. Sangat,sangat puas.
Saat kalian datang kepada kami pertama kali pada hari minggu yang lalu, Ibu Suri mengalami beberapa masalah. Apakah masalah masalah itu ?
Suami ; Pertama dia sakit pusing sekali di kepalanya. Dia seorang yang tahan rasa sakit. Tapi saya bisa lihat dia menderita karena rasa sakit ini. Sakitnya itu luar biasa nyerinya.
Apakah sekarang rasa sakitnya sudah berkurang ?
Suami : Tidak sakit lagi. Hilang semua.
Berkenaan dengan kemampuan gerakan Ibu Suri, saat kalian tiba disini, apakah dia bisa jalan?
Suami : Wah, saat kita tiba disini hari sabtu yang lalu, kita perlu pakai kursi roda. Saat kita di depan pintu pesawat terbang, dia pindah ke kursi roda yang lebih sempit biar dia bisa lewat jalan dalam pesawat.
Bagaimana sekarang?
Suami : Sekarang dia bisa jalan.
Berarti anda yakin dia bertambah baik?
Suami : Ya, sekarang dia bisa minum ramuan herbal lima kali sehari tanpa masalah atau protes.
Bagaimana respon mental nya ? Bisakah dia menanggapi apa yang Anda katakan kepadanya?
Suami : Ya, jika ia duduk tenang, dia mulai ingat banyak hal.
Sebelum ini, apakah dia bisa menanggapi pertanyaan Anda?
Suami : Tergantung. Kemarin dia sangat, sangat marah dengan kakaknya. Dia tidak diperbolehkan untuk makan “wan tan mee.” Jadi dia menolak untuk berbicara dengannya dan tidak akan menjawabnya. Tapi pada waktu biasa, dia bisa bercerita, menyanyi dan menjawab pertanyaan kami
Apakah dia sadar dan peka terhadap keadaan disekitarnya sekarang ini?
Suami : Ya. (Catatan: beberapa hari pertama di pusat CA Care kami, dia tidak tahan udara dingin AC-ruangan Dia harus memakai sweater dan topi untuk menutupi kepalanya Setelah beberapa hari kemudian dia tidak membutuhkan ini lagi..).
Apakah Anda bahagia dan puas walau harus melalui semua kesulitan untuk datang ke sini?
Suami : Luar biasa puas. saya mau sampaikan sejujurnya. Ketika dokter onkologisnya di Singapura “ sudah menyerah” dan tidak mau memberi kemo lagi pada dia, saya bilang pada semua anak anak saya: “Kita akan memberikannya ramuan herbal dan berharap dia tidak akan menderita sakit. Kalau dia harus meninggal , biarkanlah dia pergi dengan damai tanpa merasakan sakit”. Rasa sakit itu mengerikan. Tetapi sesudah dua bulan minum ramuan herbal anda dia mulai sembuh – sungguh suatu penyembuhan yang luar biasa. Ini mujizat. Dan ini tangan Tuhan. Saya sama sekali tidak menduga ini. Saya menderita selama dua setengah tahun selama dia menjalani pengobatan medis. Pada 9 September 2011 (4 hari lagi) dia sudah minum ramuan herbal anda selama 4 bulan.
Bagus sekali (mendesah) saya betul-bertul merasa bahagia dapat melihat dia bertambah baik setiap hari.
Suami : Ya, saya sangat sangat senang sekali.
Baca lebih lanjut:
Bagian 1: Harapan Setelah Sesuatu Bencana
Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan
Bagian 3: Renungan dan Pengakuan Oleh Suaminya
Bagian 4: Apa Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Pemenang
Ibu Suri (bukan nama sebenar) adalah seorang wanita berumur 61 tahun dari Indonesia. Keluarga Ibu Suri mencari pertolongan kepada kami pada tgl. 8 Mei 2011. Ibu Suri di antar dengan menggunakan kursi roda pada saat datang di Pusat CA Care karena tidak bisa berjalan sendiri. Ibu Suri tidak bisa bicara, Dia juga tidak mampu menunjukkan ekspresi mukanya dan kelihatan tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitarnya. Menurut suaminya kelakuan Ibu Suri seperti anak anak. Dengarlah suaminya menceritakan kisah sedih mengenai isterinya.
Ibu Suri di diagnose terkena kanker paru paru dari jenis non-small cell carcinoma pada tahun 2008.
Ibu Suri menjalani 22 kali radiasi di Singapura tanpa kemoterapi. Ia diberi obat makan Iressa selama kurang lebih 1 tahun. Lidah Ibu Suri jadi beku, sebab itulah maka Ibu Suri berhenti menjalani pengobatan tersebut. Kemudian dokter memberi Ibu Suri obat Tarceva. Ibu Suri minum Tarceva selama kurang lebih 2 tahun.
Sesudah kurang lebih satu tahun kemudian kankernya menyebar ke otak. Ibu Suri kemudian menjalani lagi kemoterapi betrikutnya di Singapura. Ibu Suri dijadwalkan menjalani kemoterapi sebagai berikut :
1. Satu siklus kemo di bagi pada 3 suntikan, di lakukan 1 kali seminggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 18 kali.
2. Satu siklus kemo setiap 2 minggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 12 kali.
3. Satu siklus kemo setiap bulan selama 6 bulan, jadi 6 kali di suntik.
4. Satu siklus kemo setiap 2 bulan, tetapi di suntik 3 kali.
5. Satu siklus kemo setiap 3 bulan tetapi di suntik 1 kali.
Jumlah keseluruhan Ibu Suri menjalani 40 kali suntikkan kemoterapi.
Tiga bulan sesudah menjalani semua pengobatan ini, MRI yang dilakukan memperlihatkan adanya tambahan tumor di otak Ibu Suri.
MRI yang di lakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2011 menunjukkan, ” adanya tambahan 2 nodul kecil yang berukuran kurang dari 10 mm, bertempat dibagian sisi kanan otaknya, ini bisa diartikan dengan penyebaran kanker di otak.”
Datang di CaCare pada 5 Mei 2011.
Suami Ibu Suri bercerita, ” Kita tahu bahwa kemoterapi tidak berhasil pada Ibu Suri. Kita memutuskan untuk mencari pertolongan dari CA Care. Silahkan coba dan tolong bantu kita. Saat ini dokter onkologi meresepkan obat Sutent. Ibu Suri telah minum obat Sutent selama 1 bulan. (Catatan: Sesudah bertemu dengan kami, keluarga memutuskan untuk menghentikan pengobatan Sutent).
Ibu Suri mengalami beberapa masalah yang serius sebagai berikut:
Saya sarankan kepada keluarga Ibu Suri:
Sesudah Dua Bulan Minum Herbal CA Care
Pada tanggal 17 Juli 2011, keluarga membawa Ibu Suri untuk bertemu kami lagi. Lihatlah video berikut dan lihatlah sendiri penyembuhan sesudah di obati dengan ramuan kami selama dua bulan.
Kesehatan Suri membaik luar biasa sesudah minum ramuan selama 2 bulan.
Sebelum di obati dengan ramuan, penglihatan Ibu Suri kabur dan Ibu Suri tidak bisa mengenal orang di sekitarnya. Tapi sekarang sudah membaik. Sekarang Ibu Suri bisa mengenal lagi orang-orang di sekitarnya.
Baca lebih lanjut:
Bagian 2: Minggu Penyembuhan Yang Menakjubkan
Kemajuan perkembangan tumor dari 2002-2007
Tanggal MRI Ukuran Tumor (cm)
1 November 2002 1,5 x 2,0 x 2,1
9 Oktober 2003 2,0 x 2,6 x 2,6
8 Oktober 2004 2,5 x 2,7 x 3,1
Hukum tunggu dan observasi. Ukuran tumor meningkat 231% (?)
Pertanyaan: Akankah tumor berkembang lebih jauh lagi tahun depan?
Mulai pengobatan herbal, 17 Oktober 2004
14 Oktober 2005 2,0 x 2,0 x 3,5
7 November 2006 1,5 x 2,5 x 3,0
20 Oktober 2007 1,4 x 1,9 x 3,0
Hasil: Ukuran tumor menurun 43% (?)
Pasien normal.
Sunan, laki-laki berusia 35 tahun dari Thailand, didiagnosa dengan tumor otak pada bulan Mei 2002. Keluarga menolak operasi dan memberinya herbal dari CA Care sebagai gantinya. Kami bertemu dengan Sunan di Pattaya, Thailand, pada bulan November 2002. Sunan sehat dan dapat berfungsi normal.
Pada bulan Mei 2002, Sunan jatuh dan pingsan. Dia dirujuk ke tiga rumah sakit. Ada tumor di otaknya. Sekretaris boss Sunan menelipon kami. Ia ingin tahu apakah Sunan diperlukan untuk melakukan biopsi dan kemudian menjalani operasi nanti. Itulah apa dokter menyarankan kepada keluarganya.
Aku menjawab bahwa mereka harus jawaban kedua pertanyaan berikut:
(a) Apakah operasi dapat menyembuhkan? Jawabannya adalah TIDAK.
(b) Apakah operasi dapat mengangkatkan seluruh tumor? Jawabannya adalah TIDAK.
Jika kedua-dua jawaban yang negatif, maka apakah gunanya operasi? Tentu saja dokter ada alasan mereka. Keluarga memutuskan bahwa Sunan TIDAK lagi menjalani intervensi medis lebih lanjut. Jadi, tidak dilakukan biopsi. Sunan mengambil ramuan herbal CA Care.
Dua minggu setelah minum herbal, Sunan mulai sembuh kembali. Dia dapat berjalan sedangkan sebelum ini, dia telah berjalan jumplang.
Dia dapat melihat jelas tanpa visi ganda. Dia dapat melihat semua penjuru sedangkan sebelumnya, ia hanya bisa lihat di mata dan tidak menyamping atau ke atas dan ke bawah.
Pribadinya berubah. Ia menjadi banyak bicara, sedangkan sebelumnya, dia adalah orang yang tenang.
Prapti adalah seorang putri Indonesia yang menjanjikan. Pada 1997, dia memenangi medali emas untuk judo di SEA Games. Pada ASEAN Games 1998 dia berperingkat ketujuh. Sayangnya, pada Nopember 1999, Prapti, yang berumur 21 tahun, tiba-tiba merasa pusing, hilang ingatannya dan muntah-muntah. Dia terdiagnosis pineoblastoma dengan hidrocefalus. VP SHUNT (selang pelangsir) dipasang pada otaknya.
Pada 2000, masalah Prapti kambuh. Dia kembali kehilangan ingatannya, tidak mampu tidur dan tubuhnya bergerak disepanjang waktu. Air liur terus menetes dari mulutnya, kulitnya terkelupas seperti ular berganti kulit (moulting).Dia adalah pelatih judo dipusat pelatihan judo Puncak. Dia menjadi tidak sadar dan selanjutnya koma. Dia dirawat dirumah sakit terbaik di Indonesia tetapi dokter mengindikasikan bahwa: tindakan operasi tidak bisa dilakukan di Indonesia. Dia dimasukkan ke dalam ICU dan masih tetap koma hampir 3 bulan. Orang tuanya mencoba semua tipe terapi, tetapi itu tidak membantu. Lalu disuatu waktu pada awal Mei 2001, seseorang bernama Pak Edi melewati bangsalnya (Siapakah Pak Edi itu? kami tidak tahu!) dan mengatakan kepada pendeta / yang sedang memimpin doa tentang CA Care. Prapti lalu menggunakan ramuan. Dalam dua minggu, Prapti pulih dari koma dan dikeluarkan dari rumah sakit pada 7 Juli 2001. Ketika dirumah sakit para perawat memasakkan Brain Tea untuknya. Dia tinggal selama sekitar 5 bulan di RS Tentara dimana selama hampir 3 bulan, dia mengalami koma.
Saya mempunyai kesempatan menemui Prapti ketika saya mengunjungi Jakarta.
Melihat video berikut – betapa manisnya dia! Sementara bercakap-cakap dengannya, Prapti meminta saya untuk meraba VP shunt yang dipasang sebelumnya pada dirinya, yang terbentang dari kepalanya hingga rongga perutnya.
Ketika Prapti sembuh dari koma, otaknya hampa (blank). Dia dikirim untuk fisioterapi dan diminta untuk bermain-main dengan balok-balok mainan dengan saling menukar posisi-posisinya. Dia juga diajarkan untuk melavalkan kembali abjad. Ketika dia pulang ke Makassar, orang tuanya mengajarkannya bagaimana menyapu lantai dan melakukan beragam pekerjaan rumah tangga. Secara bertahap, dia mulai kembali meraih keterampilan kehidupannya.
Pada medio 2002, Prapti memasuki seminari (Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup) di Solo. Saya menanyai Prapti: Mengapa anda memutuskan pergi ke seminari itu? Dia mengatakan: Ini merupakan tanda terima kasih saya kepada Tuhan Yang Maka Kuasa atas kesembuhan saya. Tuhan mencintai saya dan dia menyembuhkan saya. Saya senang berbakti kepadanya semenjak saat ini dan selanjutnya.
Ketika ditanya apakah dia senang ada diseminari, Prapti tersenyum kecil. Ya tentunya, katanya. Dia mengatakan kepada saya bahwa semenjak dia meninggalkan rumah sakit itu dia TIDAK pergi kembali mengunjungi seorangpun dokternya untuk check-up. Sungguhpun demikian, dia merasa baik-baik saja dan sehat.