Di buku saya, Penyembuhan Alami Kanker Prostat (Prostate Cancer Healed Naturally), saya menulis, “menurut saya kanker itu bukan hanya sekedar mengenai suatu tumor di payudara, di paru paru atau di hati: tetapi ini mengenai anda sebagai manusia.” Ada satu kutipan begini: ” tidak ada penyakit yang tidak bisa di sembuhkan, tetapi hanya orang yang tidak bisa di sembuhkan.” ” Sebab itulah wawancara panjang saya dengan para pasien memberi kesempatan kepada saya untuk menilai setiap pasien secara keseluruhan sekalian memperkirakan kemungkinan hasilnya – apakah kami bisa mengulangi penyembuhan berdasarkan pengalaman kami yang sudah-sudah di CaCare.”
“Sayangnya hanya 30 persen dari pasien pasien yang datang kepada kami bisa mendapatkan manfaat dari terapi kita.”
Saya sampaikan lagi, ini tidak sekedar tentang minum ramuan ramuan saya saja. Banyak pasien datang kepada kami dengan pengharapan yang besar sekali untuk menemukan “peluru ajaib”. Kami tidak memilikinya. Berulang ulang kali pengalaman saya mengatakan bahwa syarat untuk berhasil itu adalah usaha dari orang itu sendiri. Pemberitahuan ini juga berlaku bagi yang merawat pasiennya. Bilamana seseorang di keluarga terkena kanker, itu juga berarti bagaimanapun semua orang di dalam keluarga itu di pengaruhi oleh penyakit itu.
Oleh sebab itu, kadang kadang saya tegaskan agar seluruh keluarga untuk datang dan bertemu saya. Saat bertemu mereka saya bisa merasakan apa yang sebetulnya telah terjadi: Berbicara kepada mereka yang ada disekitar pasien dan dari apa yang mereka sampaikan dan bagaimana kelakuannya, saya bisa merasakan bagaimana hasil ahirnya nanti. Saya sering mengatakan pada pasien,”sesudah bicara pada anda selama 5 menit, barangkali saya bisa tahu apakah saya bisa membantu anda atau tidak”. Mungkin, kebanyakan pasien tidak mengerti apa yang saya maksud dengan ini.
Setelah menilai pasien secara pribadi, saya kemudian akan melanjutkan untuk
meresepkan herbal. Ini adalah hal yang sangat sederhana untuk dilakukan.
Kami menerima banyak email tiap hari. Para penulis email ini berharap menemukan penyembuhan dengan cara yang nyaman menurut kehendak mereka sendiri – mengharapkan dapat “penyembuhan” dengan usaha yang sedikit. CaCare tidak bisa menolong orang seperti itu. Jalan kami adalah jalan yang sulit dan berliku.
Belajar dari pengalaman dari kasus Ibu Suri. Selama kunjungan pertama di sini saya sangat berterus terang kepada suami dan anak perampuannya. Saya ulangi lagi apa yang saya katakan kepada mereka malam itu,”Saya tidak mau menyesatkan atau menipu kalian – membuat kalian percaya dapat menemukan penyembuhan disini. Jangan berpikir terlalu banyak atau terlalu jauh. Kalau isteri anda tidak bisa minum ramuan yang saya sarankan, tidak usah membawanya dia ke sini lagi. Tidak ada yang bisa saya perbuat untuk dia.
Tapi kalau dia bisa minum ramuan herbal itu, mungkin dia bisa mendapat manfaat dari itu, Dan saya akan berusaha sedapat mungkin untuk membantu.”
Sampai sekarang kata kata yang saya sampaikan kepada mereka malam itu, masih nyaring terdengar di telinga mereka. Walaupun kata katanya keras tetapi di terimanya dengan baik. Selama beberapa hari dan minggu minggu berikutnya, suami, anak perampuan, adik perampuan Ibu Suri dan yang lainnya, “berperang” dengan pasien yang memberontak, yang tidak mau minum ramuan herbal ini. Tapi mereka tidak menyerah.
Saya katakan dengan tegas,karena ketabahan mereka itulah yang memungkinkan penyembuhan yang menakjubkan itu terjadi.
Dengarkanlah ceritanya .
Inilah yang terjadi :
Anak perampuan: Pertama kali Ibu saya minum ramuan herbal, Ibu menyemburkan ramuan itu ke muka saya. Dia berteriak – Pergi,pergi. Jangan minumkan ini pada saya. Dia tau kita merebus sesuatu. ibu tanya: Obat apa itu ? Bau sekali !
Saya jawab: Ini obat bagus untuk Ibu.
Suami: Hari pertama (menunjuk kepada keponakannya) ibunya pun mengalami semburan ramuan herbal di mukanya.( Ibu ini adalah salah satu adik lagi yang tinggal di Penang). Kemudian kita mengalihkan perhatiannya dari ramuan herbal tersebut. Kita ajak bercanda dengannya. Saat dia sudah lebih tenang, empat atau lima orang memegang kepala, tangan dan kakinya lalu kita menuangkan ramuan herbal di mulutnya. Dia menendang dan berteriak,, Biar saya mati, biar saya mati.saya tidak mau obat ini. Biar saya mati.
Anak perampuan: Ibu jangan bicara begitu. Obat ini bagus untuk Ibu. Biasanya Ibu tidak masalah kalau minum obat. Kenapa Ibu mempersulit ini sekarang?
Chris: Wah, kalau kalian tidak punya hati yang teguh dan tidak percaya kepada apa yang kami perbuat, kalian semua pasti menyerah.
Suami: Hari hari pertama memang mengerikan. Saya takut dia gigit lidahnya. Maka itu saya masukkan jari jari saya biar dia gigit saya. Dia melawan kuat dan menolak minuman hebal ramuannya.
Chris: Itulah yang saya maksud – kalau kalian tidak percaya dan tidak mau menolong diri sendiri, tidak ada yang bisa menolong anda. Saya ingat, sudah menyampaikan hal ini kepada anda saat anda datang pertama kali.
Suami: Pertama kalinya kita mengunjungi Bapak, saya tanya Bapak,” Dok apakah Dokter bisa beri tablet saja sebagai pengganti teh? Bapak jawab,”Tidak ada, Kita hanya punya teh ramuan. Kalau tidak bisa minum tehnya sebaiknya tidak usah datang kesini mengunjungi saya.”
Anak perampuan: Berarti tidak ada pilihan untuk kita. Dia muntah, kita minumkan lagi. Lalu ia muntahkan lagi semua ramuan herbal sampai seluruh baju saya jadi basah.
Chris: Kalau kalian tidak punya ” kemauan yang kuat ” kalian tidak punya harapan apa pun.
Suami: Benar Pak.
Chris: Ini saran yang saya ingin sampaikan pada semua pasien yang datang berkonsultasi dengan saya. Banyak yang bilang, saya tidak suka rasa pahit dan baunya ramuan herbal d.l.l. Saya menyarankan agar mereka pulang saja. Saya tidak bisa membantu orang seperti itu.
Anak perampuan: Saya bilang pada kesetiap orang: Kita harus sabar, harus bersabar.
Chris: Sesudah minum ramuan selama tiga hari apakah rasa sakit pada kepala menjadi lebih baik ?
Suami:. Sakit pada kepalanya berkurang.
Chris: Saat kalian datang kalian juga menceritakan bahwa Ibu Suri muntah muntah. Berapa lama waktu yang di perlukan untuk mendapatkan hasil yang dapat memberi harapan?
Adik perampuan: Dia muntah sesudah minum ramuan herbal. Sesudah satu bulan kita melihat ada perbaikan.
Suami: Sesudah bercanda dan membujuk dia, dia mulai minum ramuan ramuan tanpa perlawanan.
Kemudian kita suapi, kita beri dia hadiah uang dan setelah itu dia mau minum ramuannya dengan kemauan sendiri.
Adik perampuan: Saya tinggalkan keluarga saya, dan datang ke sini untuk menemani dia selama lebih dari dua bulan.
Suami: Tiap pagi saya temani dia untuk jalan jalan ditaman depan rumah. Dia jalan berputar lapangan bola basket. Tergantung kekuatannya dia bisa berjalan empat sampai dua belas putaran tiap pagi.
Semua berjalan dengan baik. Tetapi pada akhir Augustus 2011,Ibu Suri terjatuh didalam rumah – yang mengakibatkan ada dua benjolan diatas kepalanya. Kemudian dia mengalami rasa sakit yang hebat dibagian kepalanya. Adik perempuannya menelepon kami. Saya meminta agar mereka datang ke Penang segera.
Ibu Suri, suami dan adik perampuannya pada tanggal 28 Agustus 2011 terbang ke Penang untuk menjalani e-terapi di CA Care. Sayangnya, ini adalah waktu yang paling tidak tepat untuk melakukan perjalanan dengan pesawat terbang – Hari Raya Idul Fitri. Penerbangan dari Jakarta ke Penang pada semua maskapai penerbangan sudah penuh dipesan. Jadi mereka terbang dengan kelas bisnis menggunakan Malaysia Airlines.
Tiketnya berharga USD$ 1.025 ( 8,6 juta rupiah ) seorang dan mereka pergi bertiga.
Dari pengamatan saya berada bersama mereka selama beberapa hari, suaminya dan adik perampuannya amat berdedikasi. Saya salut untuk komitmen dan dedikasinya mereka. Saat mereka berada di Penang,kami bekerja terus walaupun pada Hari Raya yang kebetulan juga hari libur Hari Kemerdekaan Malaysia. Tiap pagi Ibu Suri menjalani e-terapi di CA Care. Hasilnya di luar perkiraan kami.
Ini adalah pengalaman yang paling berharga bagi kami semua. Untuk pasien dan keluarganya dan untuk saya dan istri.
Terjemahan oleh Philip Boas, di revisi dan di perbaiki oleh Suratmi, Dusun Dalem, Widodomartani, Ngemplak Sleman, Yogyakarta dan Teddy Setiawan, Jakarta Indonesia. Terima kasih dari CA Care.
Ketika pengacara membuat kesalahan, dia mengalami kekalahan kasusnya di pengadilan, Ketika seorang insinyur membuat kesalahan, gedungnya runtuh, Tapi ketika dokter membuat kesalahan, itu akan dipendam didalam kuburan pasiennya ~ Seorang Pasien Kanker
Penghargaan:Kami berterima kasih kepada pasien dan keluarganya untuk berbagi cerita pahit-manis ini bersama kami. Dan izin untuk menayangkan video klip tanpa harus menutupi wajah mereka diberikan oleh suami pasien.
Saat Ibu Suri menjalani e-terapi di pusat CA Care di Penang, kami mendapat kesempatan untuk mewawancarai suaminya. Inilah kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan penjelasan yang lebih luas tentang apa yang terjadi sebenarnya.
Dibawah ini adalah kutipan percakapan kami selama tiga hari – tanggal 30 dan 31 Augustus dan 1 September 2011.
1. Dokter angkat tangan coba saja obat Sutent
Ternyata masalah Ibu Suri di ketahui pada tahun 2007. Pemeriksaan menunjukkan ada titik kecil di paru parunya. Dia menolak untuk melakukan apapun. Pada tahun 2008, saat berliburan di negara Cina bersama beberapa teman, Ibu Suri mengalami susah bernapas dan muntah-muntah. Kembali dari negara Cina dia kemudian pergi ke Singapura untuk pemeriksaan. Scan memunculkan sebuah tumor besar di paru-parunya, kemungkinan sudah Stadium 3A.
Dia menjalani pengobatan medis untuk kanker paru-parunya. Sayangnya kesehatannya bertambah buruk. Suatu ketika pada bulan Pebruari tahun 2011 dia mengeluh penglihatannya berkurang. Dokter ahli mata memberi penjelasan ini bisa karena katarak. Tapi tiba tiba dia mengalami rasa sangat sakit di kepalanya.
Kapan dia mulai tidak bisa jalan? Kalian datang pada kami pada bulan Mei 2011.
Sekitar 3 bulan sebelum kunjungan pertama kita disini. Tiba tiba saja keadaannya sangat menurun dan dibarengi dengan rasa sakit di kepala yang berat.
Jadi pada waktu dia datang kesini dia tidak bisa berjalan, penglihatannya berkurang; tidak bisa mengingat orang di sekitarnya; tangan kiri dan kaki kanan tidak punya kekuatan. Sebelumnya dia dalam keadaan baik.
Kita antar dia ke Singapura untuk di pengobatan kemo. Sesudah kemo, keadaanya lebih memburuk. Kita bawa dia kembali ke Jakarta dan menjalani satu siklus kemo lagi.
Sesudah itu kita antar dia kembali ke Singapura untuk menjalani kemo berikutnya. Tapi sepertinya “Seseorang” di atas sana menghalanginya. Ibu Suri tidak punya cukup sel darah putih. Sebab itu dokter okologi tidak bisa beri kemo lagi.
Kalau kondisi WBC nya ( darah putih) baik, apakah anda akan melanjutkan pengobatan kemo? Kita mau. Saya percaya sepenuhnya pada dokter.
Anak perempuannya : Tapi dari sejak semula saya tidak pernah setuju dengan kemo .Dokter onkologinya menyerah….dia angkat tangan. Dokter itu mengusulkan minum obat Sutent dan dia bercerita banyak pasiennya sembuh sesudah minum obat ini. Dokter suruh saya ” bawa obat ini (Sutent) pulang dan mencoba.”
Satu butir Sutent berharga S$ 210. Ibu Suri minum1 tablet sehari. Dia tambah sakit sesudah minum obat Sutent. Efek sampingnya untuk dia — tekanan darah naik , pusing / sakit kepala dan diabetes. Saya tanya pada dokter kenapa dia sarankan minum obat ini. Dokter onkologi menjawab: “banyak pasien pasien saya minum ini dan jadi baik. Pulanglah dan coba. Kalau obat ini bekerja tandanya berhasil. Kalau tidak dia bisa saja … (gerakan dengan jari bengkok ke bawah).
Sebelum dia minum obat Sutent, anda tidak bertanya apakah obatnya bisa menyembuhkan dia? Tidak ada yang berani jawab pertanyaan begitu. Dokter onkologi itu berkata pada saya : “Saya tidak bisa bilang. Yang tau jawaban itu cuma yang di atas saja.”
Setelah dia minum obat Sutent, pemakaian Panadol bertambah sedikit demi sedikit dari 1 tablet sampai 6 tablet se hari.
2. Saya amat menyesal — uang tidak bisa membeli suatu penyembuhan
Untuk semua pengobatan — Radioterapi, Iressa, Tarceva, Kemoterapi dan Suten — jumlah biaya yang telah dikeluarkan kurang lebih Rp 2 milyar. Sama dengan kurang lebih S$ 300.000. Harga 1 tablet Tarceva itu S$ 195 dan dia minum itu selama kurang lebih satu setengah tahun. 1 tablet Sutent berharga S$ 210 dan dia minum ini lebih dari 1 bulan. 1 kali Kemo biayanya S$ 7000. Saya ingin tahu tentang satu pengeluaran biaya sebesar S$ 120. Sesudah saya Tanya, saya di jawab itulah adalah ongkos sewa kursi (tambahan perlengkapan pelayanan) yang diduduki isteri saya saat menjalani kemoterapi. Konsultasi dokter berharga S$ 150 kalau saya tidak salah. Saya juga diberi tahu, agar hanya membeli obat obatan dari dokter. Saya di beri tahu pula bahwa obat obatan murah yang di beli di luar dari klinik dokter okologi, bisa saja plasu. Saya percaya semua apa yang dikatakan dokter itu kepada saya.
Saya tidak apa apa mengeluarkan begitu banyak uang kalau ada kesembuhan. Tapi tidak ada penyembuhan. Saya menyesal pergi ke Singapura untuk pengobatan.
Saya mau mengaku. Saya betul-betul merasakan penyesalan yang mendalam. Saya menyesal karena sebelumnya dia telah menjalani kemo, saudara saya yang tinggal di Penang telah menasihati kita untuk mencoba terapi dengan ramuan ramuan. Tetapi saya tolak pertimbangan nasihat mustahil itu. Dalam hati saya itu semua hanya praktek tipuan saja. Bagaimana ramuan ramuan bisa lebih baik dari dokter dokter di Singapura? Ramuan ramuan itu kan bahan tradisional alami dan kalau itu begitu baik tentu semua dokter dokter bisa tutup tokonya. Jadi saya menolak sama sekali pendapat minum ramuan ramuan itu,sepertinya tidak masuk akal. Saya ucapkan lagi, saya sangat menyesal sekali.
Dokter dokter bilang pada dia : boleh makan apa saja — biar dia tambah kuat. Dan kalau dia telah mendapatkan kembali kekuatannya, dia akan di “hantam” lagi dengan kemo. Roda berputar terus dan terus. Dimana kita bisa melepaskan diri dari itu semua ? Setelah saya pikir-pikir secukupnya saya mulai melihat betapa tidak masuk akal nya hal ini.
Saat kita ada di rumah sakit di Singapura, saya lihat pasien dari Medan. Pasien ini keluar masuk rumah sakit selama 8 tahun terakhir ini — datang untuk kemo dan kemo tidak ada hentinya. Saya tidak enak untuk bertanya mengenai hal-hal detil tentang apa yang benar-benar terjadi. Toh ahirnya pasien itu meninggal sesudah 8 tahun berjuang. Untuk saya jelas — ini suatu perpanjangan dari kehidupan yang tanpa arti.
CA Care — harapan terakhir
Dengan suara rendah, suami Ibu Suri cerita sebenarnya isteri saya mohon agar dia meninggal. Dia tidak mau menderita sakit terus. Saat itu kita dapat panggilan dari saudara jauh yang tinggal di Penang yang menyarankan agar kita mencoba berobat ke CA Care. Saya berunding dengan anak-anak saya. Kita akan tinggalkan pengobatan medis dan kita beralih ke pengobatan dengan ramuan herbal. Saat itu kita berharap dapat meringankan dari rasa sakitya. Kita dapat menerima bila Ibu Suri meninggal tapi tidak dalam menderita kesakitan.
Saat anda datang di CA Care pertama kali, apakah anda pernah percaya kepada cara perobatan kita? Saya menerangkan pada anda sejak dari awal bahwa saya tidak bisa menyembuhkan anda. Yang bapak ceritakan pada malam itu masuk akal sekali bagi saya. Berhenti makan makanan yang tidak sehat, yang dapat membuat kankernya berkembang dan kemudian minum ramuan herbal untuk membantu badan melawan kanker. Dan itu masuk akal sekali bagi saya.
Kita coba memberi dia ramuan herbal selama 1 minggu. Dia semburkan semua di muka kita. Kemudian saudara saya mengajak dia bicara dan bercanda dahulu dengannya. Saat dia lebih tenang kita mendekapnya, menjepit hidungnya lalu kita memaksakan ramuan herbal itu masuk ke dalam tenggorokannya. Sesudah 3 hari kita melakukan hal tersebut, rasa pusingnya berkurang. Kita bertambah percaya pada ramuan ramuan herbal Bapak.
Dia sudah minum ramuan herbal ini selama 4 bulan; apakah ada yang mau anda sampaikan tentang itu? Saya mau mengucapkan banyak terima kasih pada Bapak atas pertolongannya. Saya tidak tau harus bilang apa. Kita sudah menjalani terapi ini tiap hari dan Bapak malah tidak menagih biayanya pada kita. (melemah dan nangis). Kalau Bapak mau saya menyembah, saya akan melakukannya.
Disini Bapak Chris jawab: Jangan menyembah saya. Menyembahlah kepada Tuhan dan berterima kasihlah padaNya. Bukan saya yang melakukan semua ini. Saya hanya berusaha sebaik-baiknya untuk membantu.Kedua anak saya sudah lulus dari Universitas dan sedang menyelesaikan Ph.D. Apa yang kita lakukan disini itu bukan karena uang. Didalam kehidupan kita uang tidak selalu penting. Sulitnya berbuat baik untuk orang lain. Kalau tidak pernah mengalami penyakit kanker, sulit untuk memahami apa kita perbuat dan untuk apa kita melakukan aktivitas ini.
Saya memaklumi. Saya mengalami penderitaan ini selama dua setengah tahun. Saya paham yang Bapak ceritakan. Maka itu saya menyebarkan cerita seputar isteri saya supaya banyak orang lihat perbaikan isteri saya.
Pekerjaan saya sudah selesai. Saya tidak bisa menawarkan apa-apa lagi. Sekarang giliran anda yang merawat dan menyembuhkan dia. Jangan sekali-kali lagi membuat kekeliruan. Kedua, perhatikan dan jaga makanannya dengan baik.
Komentar
Saya tidak perlu menambah lebih banyak komentar lagi. Cerita dan rekaman video –video sudah menyampaikan pesan dengan cukup jelas.
Kami mengakui bahwa apa yang kami lakukan di CA Care adalah sesuatu yang aneh dipandang dari sudut pemikiran medis sekarang. Pengobatan modern ingin membunuh atau menyusutkan tumornya. Dan dalam prosesnya akan membunuh pasiennya juga.
Di dalam buku: The War On Cancer – an anatomy of failure, Dr.G uy Faguet, seorang peneliti kanker dan dokter medis, menulis,: ” Suatu analisa objektif terhadap akibat kemoterapi pada kanker dalam kurun waktu 30 tahun terahir ini menyatakan bahwa… paradigma atau pola pembunuhan atas sel-sel telah gagal mencapai sasarannya … sebuah model berdasarkan suatu pemikiran yang cacat dengan sasaran yng tak dapat tercapai …sifat toxic terhadap sel tubuh dari kemoterapi dalam suatu bentuk penyajiannya tidak akan dapat membasmi kanker ataupun meringankan penderitaan “ ( hal 89 ).
Dr. Ralph Moss, Ph.D., seorang pendukung pengobatan kanker alternative yang bereputasi tinggi mengatakan: Jika anda bisa menciutkan tumor 50 % atau lebih dalam 28 hari , anda mendapat sebutan dari FDA sebagai seorang peminum obat aktif …tetapi jika anda melihat ada suatu perpanjangan kehidupan dari penggunaan pengobatan ini …apa yang anda temukan adalah semacam tipuan belaka…. ini adalah sebuah kebohongan besar tentang kemoterapi.
Di CA Care kami mengajari pasien-pasien untuk bisa hidup berdampingan dengan kankernya. Berpusat pada apa masalahnya. Kami tidak tahu bagaimana caranya untuk menyembuhkan anda dan kami juga tidak menganggap diri kami seolah – olah mampu untuk menyembuhkan kanker anda. Tetapi seperti dalam kasus ini,kami tahu bagaimana untuk membuat kehidupan anda menjadi lebih baik – jika anda dapat makan, tidur nyenyak , berjalan-jalan , tidak merasa kesakitan dan dapat merasakan perpanjangan suatu kehidupan yang berarti – apa lagi yang anda inginkan?
Sekarang kami berkata – Para pasien, anda mempunyai suatu pilihan. Apapun pilihan anda, itu adalah hak istimewa anda. Tapi itulah anda, dan saya menegaskan – anda dan anda sendiri yang bertanggung jawab atas pilihan itu.
Awas – Informasi Penting
Menurut situs resmi Sutent: http://www.sutent.com/ berikut ini adalah efek samping yang mungkin dapat terjadi :
1. Sutent dapat menyebabkan masalah hati serius, termasuk kematian.
2. Sutent dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk: gagal jantung,masalah otot jantung (cardiomiopathy) dan perubahan ritme jantung abnormal.
3. Sutent dapat menyebabkan tekanan darah tinggi
4. Sutent dapat menyebabkan perdarahan terkadang menyebabkan kematian.Perdarahan serius seperti perut bengkak menyakitkan (perut), muntah darah, tinja lengket hitam dan kencing berdarah
5. Sutent dapat menyebabkan masalah hormon, termasuk masalah tiroid dankelenjar adrenal.
6. Kelelahan yang memburuk dan tidak hilang
7. Kehilangan nafsu makan
8. Panas intoleransi
9. Merasa gugup atau gelisah, tremor
10. Berkeringat
11. Mual atau muntah
12. Diare
13. Denyut jantung cepat
14. Berat badan atau penurunan berat badan
15. Merasa tertekan
16. Periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak menstruasi
17. Sakit kepala atau perubahan status mental Anda.
18. Rambut rontok
19. Obat dalam Sutent berwarna kuning, dan mungkin membuat kulit Anda terlihat kuning. Kulit dan rambut Anda bisa berwarna lebih muda.
20. Kelemahan
21. Demam
22. Gejala gastrointestinal, termasuk muntah-muntah diare, mual, luka mulut,sakit perut, sakit perut, dan sembelit.
23. Ruam atau perubahan kulit lainnya, termasuk kering, tebal, atau kulit pecah-pecah
24. Lepuh atau ruam pada telapak tangan dan telapak kaki Anda
25. Rasa perubahan
26. Nyeri atau pembengkakan pada lengan atau kaki
27. Batuk
28. Sesak napas
29. Perdarahan, seperti mimisan atau pendarahan dari luka.
Sejak tanggal 28 Agustus 2011 Ibu Suri mulai menjalani e-terapi di Pusat CA Care Penang setiap hari, termasuk Hari Raya dan Hari Kemerdekaan. Satu hal yang dapat saya katakan adalah, Ini suatu imbalan yang tak ternilai melihat bagaimana Ibu Suri mendapat manfaat dari apa yang kita lakukan disini. Yah mengembirakan adalah bercanda dengannya dan melihat senyumannya yang membuat kita juga ikut tesenyum-senyum. Sungguh suatu pengalaman yang membangkitkan semangat.
Saat Bahagia di CA Care
Saat Ibu Suri tidak merasa sakit dia berbahagia. Dia bisa bercerita dan bernyanyi.
Dia bisa bereaksi pada lingkungan disekitarnya dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan kami, d.l.l.
Sebelum e-terapi dia merasa selalu kedinginan dan tidak tahan pendingin AC dalam ruangan. Sesudah beberapa hari menjalani e-terapi Ibu Suri merasa lebih baik. Tidak perlu berpakaian tebal atau pakai topi untuk menutupi kepalanya.
Setiap hari terlihat kekuatannya bertambah.
Setiap pagi suaminya menceritakan tetang mimpi-mimpi Ibu Suri dengan kami. Suatu malam dia bermimpi makan buah tertentu. Dia tidak bisa ingat namanya. Ibu Suri minta adik perampuannya untuk, menyebutkan semua nama buah buahan. Ahirnya sebuah nama didapat : Duku. Dan betul, itu adalah buah yang di makan Ibu Suri didalam mimpinya. Suatu malam Ibu Suri mimpi ada orang yang mau jual mobil mercedes benz padanya. Ibu Suri tidak sampai beli mobilnya sebab dia di bangunkan oleh suaminya. Kemudian pada malam berikutnya Ibu Suri mimpi membeli cincin bermata berlian yang sangat mahal.
Berikut adalah wawancara dengan suaminya pada 5 September 2011 setelah menjalani delapan siklus e-terapi.
Kalian datang menemui kami di CA Care pada hari minggu 28 Augustus 2011. Anda telah membayar US Dollar 1000 untuk tiap tiket pesawat terbang. Dan kalian berangkat bertiga. Itu suatu biaya yang besar. Kenapa anda rela mengeluarkan begitu banyak uang pada hal biasanya harga tiket pesawat terbang berharga kurang lebih hanya USD150?
Suami: Sebab Isteri saya sangat berarti bagi saya. Dia mengalami kesakitan yang parah dan saya tidak tau harus berbuat apa untuk menolong dia. Maka dari itu saya langsung berangkat untuk bertemu anda.
Seperti yang sudah saya katakan pada anda malam itu, saya tidak bisa menjamin suatu hasil yang baik, tapi saya akan berusaha sebaik-baiknya untuk membantu dia. Tapi di dalam hati saya, saya merasa bisa berhasil.
Suami : Ya, kita setuju untuk mencoba.
Pada hari Minggu malam (28 Augustus 2011) kami mulai memberikan e-terapi. Sekarang hari Senin tanggal 5 September 2011 berarti Ibu Suri telah menjalani delapan siklus e-terapi. Apakah Anda melihat ada perbedaan pada Ibu Suri?
Suami : Wah, perbaikan yang luar biasa. Saya lihat hasil yang terbaik pagi ini. Pagi ini dia bisa menggoyangkan kaki-kakinya. Inilah yang biasa dia perbuat saat dia sehat, tapi setelah dia terkena kanker dia tidak bisa berbuat seperti itu.
Jadi anda benar-benar melihat perbaikan?
Suami : Banyak perbaikan. Saya belum pernah lihat perbaikan yang begitu besar. Lihat, baru sekarang ini dia bisa berdiri sendiri, sesuatu yang tidak bisa dia lakukan sebelumnya.
Jadi anda merasa puas dengan hasil ini?
Suami : Sangat puas sekali. Sangat,sangat puas.
Saat kalian datang kepada kami pertama kali pada hari minggu yang lalu, Ibu Suri mengalami beberapa masalah. Apakah masalah masalah itu ?
Suami ; Pertama dia sakit pusing sekali di kepalanya. Dia seorang yang tahan rasa sakit. Tapi saya bisa lihat dia menderita karena rasa sakit ini. Sakitnya itu luar biasa nyerinya.
Apakah sekarang rasa sakitnya sudah berkurang ?
Suami : Tidak sakit lagi. Hilang semua.
Berkenaan dengan kemampuan gerakan Ibu Suri, saat kalian tiba disini, apakah dia bisa jalan?
Suami : Wah, saat kita tiba disini hari sabtu yang lalu, kita perlu pakai kursi roda. Saat kita di depan pintu pesawat terbang, dia pindah ke kursi roda yang lebih sempit biar dia bisa lewat jalan dalam pesawat.
Bagaimana sekarang?
Suami : Sekarang dia bisa jalan.
Berarti anda yakin dia bertambah baik?
Suami : Ya, sekarang dia bisa minum ramuan herbal lima kali sehari tanpa masalah atau protes.
Bagaimana respon mental nya ? Bisakah dia menanggapi apa yang Anda katakan kepadanya?
Suami : Ya, jika ia duduk tenang, dia mulai ingat banyak hal.
Sebelum ini, apakah dia bisa menanggapi pertanyaan Anda?
Suami : Tergantung. Kemarin dia sangat, sangat marah dengan kakaknya. Dia tidak diperbolehkan untuk makan “wan tan mee.” Jadi dia menolak untuk berbicara dengannya dan tidak akan menjawabnya. Tapi pada waktu biasa, dia bisa bercerita, menyanyi dan menjawab pertanyaan kami
Apakah dia sadar dan peka terhadap keadaan disekitarnya sekarang ini?
Suami : Ya. (Catatan: beberapa hari pertama di pusat CA Care kami, dia tidak tahan udara dingin AC-ruangan Dia harus memakai sweater dan topi untuk menutupi kepalanya Setelah beberapa hari kemudian dia tidak membutuhkan ini lagi..).
Apakah Anda bahagia dan puas walau harus melalui semua kesulitan untuk datang ke sini?
Suami : Luar biasa puas. saya mau sampaikan sejujurnya. Ketika dokter onkologisnya di Singapura “ sudah menyerah” dan tidak mau memberi kemo lagi pada dia, saya bilang pada semua anak anak saya: “Kita akan memberikannya ramuan herbal dan berharap dia tidak akan menderita sakit. Kalau dia harus meninggal , biarkanlah dia pergi dengan damai tanpa merasakan sakit”. Rasa sakit itu mengerikan. Tetapi sesudah dua bulan minum ramuan herbal anda dia mulai sembuh – sungguh suatu penyembuhan yang luar biasa. Ini mujizat. Dan ini tangan Tuhan. Saya sama sekali tidak menduga ini. Saya menderita selama dua setengah tahun selama dia menjalani pengobatan medis. Pada 9 September 2011 (4 hari lagi) dia sudah minum ramuan herbal anda selama 4 bulan.
Bagus sekali (mendesah) saya betul-bertul merasa bahagia dapat melihat dia bertambah baik setiap hari.
Ibu Suri (bukan nama sebenar) adalah seorang wanita berumur 61 tahun dari Indonesia. Keluarga Ibu Suri mencari pertolongan kepada kami pada tgl. 8 Mei 2011. Ibu Suri di antar dengan menggunakan kursi roda pada saat datang di Pusat CA Care karena tidak bisa berjalan sendiri. Ibu Suri tidak bisa bicara, Dia juga tidak mampu menunjukkan ekspresi mukanya dan kelihatan tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitarnya. Menurut suaminya kelakuan Ibu Suri seperti anak anak. Dengarlah suaminya menceritakan kisah sedih mengenai isterinya.
Ibu Suri di diagnose terkena kanker paru paru dari jenis non-small cell carcinoma pada tahun 2008.
Ibu Suri menjalani 22 kali radiasi di Singapura tanpa kemoterapi. Ia diberi obat makan Iressa selama kurang lebih 1 tahun. Lidah Ibu Suri jadi beku, sebab itulah maka Ibu Suri berhenti menjalani pengobatan tersebut. Kemudian dokter memberi Ibu Suri obat Tarceva. Ibu Suri minum Tarceva selama kurang lebih 2 tahun.
Sesudah kurang lebih satu tahun kemudian kankernya menyebar ke otak. Ibu Suri kemudian menjalani lagi kemoterapi betrikutnya di Singapura. Ibu Suri dijadwalkan menjalani kemoterapi sebagai berikut :
1. Satu siklus kemo di bagi pada 3 suntikan, di lakukan 1 kali seminggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 18 kali.
2. Satu siklus kemo setiap 2 minggu selama 6 bulan. Berarti Ibu Suri di suntik 12 kali.
3. Satu siklus kemo setiap bulan selama 6 bulan, jadi 6 kali di suntik.
4. Satu siklus kemo setiap 2 bulan, tetapi di suntik 3 kali.
5. Satu siklus kemo setiap 3 bulan tetapi di suntik 1 kali.
Jumlah keseluruhan Ibu Suri menjalani 40 kali suntikkan kemoterapi.
Tiga bulan sesudah menjalani semua pengobatan ini, MRI yang dilakukan memperlihatkan adanya tambahan tumor di otak Ibu Suri.
MRI yang di lakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2011 menunjukkan, ” adanya tambahan 2 nodul kecil yang berukuran kurang dari 10 mm, bertempat dibagian sisi kanan otaknya, ini bisa diartikan dengan penyebaran kanker di otak.”
Datang di CaCare pada 5 Mei 2011.
Suami Ibu Suri bercerita, ” Kita tahu bahwa kemoterapi tidak berhasil pada Ibu Suri. Kita memutuskan untuk mencari pertolongan dari CA Care. Silahkan coba dan tolong bantu kita. Saat ini dokter onkologi meresepkan obat Sutent. Ibu Suri telah minum obat Sutent selama 1 bulan. (Catatan: Sesudah bertemu dengan kami, keluarga memutuskan untuk menghentikan pengobatan Sutent).
Ibu Suri mengalami beberapa masalah yang serius sebagai berikut:
Sakit pusing yang hebat.
Muntah muntah
Saat tangannya Ibu Suri di satukan, tangannya saling melawan dan saling merenggut.
Saya sarankan kepada keluarga Ibu Suri:
Berdasarkan laporan medis Ibu Suri, saya benar-benar tidak tau apa yang bisa saya perbuat untuk membantu Ibu Suri. Kita mencoba saja.
Saya tidak akan menyesatkan atau menipu kalian, membuat kalian percaya bahwa ada penyembuhan disini.
Kalau Ibu Suri tidak bisa minum teh ramuan ramuan yang saya berikan padanya, tidak perlu membawa Ibu Suri kesini lagi .Tidak ada yang dapat saya perbuat. Tapi kalau Ibu Suri bisa minum teh teh ramuan saya,Maka Ibu Suri akan mendapat manfaat dari itu.
Pada perkiraan masa depan kesehatan Ibu Suri, tolong jangan berharap terlalu banyak dan terlalu jauh. Keluarga Ibu Suri sudah mengeluarkan ribuan dolar Singapura, dan mereka disana tidak bisa menyembuhkan Ibu Suri. Jangan mengira saya dapat menyembuhkan Saya bukan pesulap. Tapi saya akan berusaha dan membantu sebisa saya.
Sesudah Dua Bulan Minum Herbal CA Care
Pada tanggal 17 Juli 2011, keluarga membawa Ibu Suri untuk bertemu kami lagi. Lihatlah video berikut dan lihatlah sendiri penyembuhan sesudah di obati dengan ramuan kami selama dua bulan.
Kesehatan Suri membaik luar biasa sesudah minum ramuan selama 2 bulan.
Sebelum di obati dengan ramuan, penglihatan Ibu Suri kabur dan Ibu Suri tidak bisa mengenal orang di sekitarnya. Tapi sekarang sudah membaik. Sekarang Ibu Suri bisa mengenal lagi orang-orang di sekitarnya.
Sebelumnya Ibu Suri sama se kali tidak bisa nonton tv. sekarang Ibu Suri bisa mengerti apa yang terjadi dan bisa tertawa saat nonton program program tertentu.
Sebelumnya Ibu Suri tidak bisa memahami pembicaraan kita dan seperti lupa pada sekitarnya.
Sekarang Ibu Suri bisa paham dan bisa bicara pada kami. Ibu Suri mengerti apa yang terjadi di sekitarnya. Adik perampuannya bercerita “Dia bisa menegur orang di sekitarnya.”
Sekarang Ibu Suri sudah bisa mengingat kejadian dari masa lalu dan ia bisa bercerita yang terjadi mengenai foto foto yang lama. Suaminya bercerita “Saat Ibu Suri melihat foto foto lama kita, Ibu Suri tidak bisa berhenti bicara tentang foto foto itu.”. Tapi Ibu Suri tidak bisa mengingat apa yang baru saja terjadi.
Saat pagi kami mengajak Suri untuk berjalan-jalan. Ibu Suri bisa berjalan 8 putaran di lapangan basket. Memang Suri masih kurang kuat untuk berjalan sendiri. Tapi, sebelumnya Ibu Suri sama sekali tidak bisa berjalan.
Saat istirahat tidur Ibu Suri dapat bergerak miring ke kiri atau ke kanan. Sebelumnya Ibu Suri harus tidur datar dan lurus dan tidak bisa gerak ke samping.
AstraZeneca memberitahukan FDA tentang penelitian yang melibatkan 1.700 pasien kanker paru:
Pasien yang menggunakan Iressa hidup selama 5,6 bulan.
Mereka yang diberikan plasebo (pil inaktif, tiruan) hidup selama 5,1 tahun.
Penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Iressa, pasien hidup 2 minggu lebih lama.
Hasilnya, Iressa ditarik dari negara Barat.
Bagaimanapun, pasien asal Asia mengalami reaksi yang lebih baik. Mereka hidup 4 bulan lebih lama:
Dengan Iressa pasien kanker paru hidup selama 9,5 bulan.
Tanpa Iressa pasien cuma hidup selama 5,5 bulan.
Hasilnya, Iressa masih diresepkan pada pasien di negara Asia.
Obat Kanker Paru Yang Letal . . . 444 kematian
Pada Juli 2002, Jepang merupakan negara pertama di dunia yang menyetujui Iressa sebagai pengobatan kanker paru.
Kurang dari 2tahun, 1.151 kasus efek samping dilaporkan dan 444 diperkirakan meninggal karena Iressa di Jepang.
Efek samping paling umum dari Iressa adalah:
Diare, ruam kulit, jerawat, kulit kering, mual, muntah.
Penyakit paru interstisial (ILD=interstitial lung disease), yang melibatkan sikatrik dan inflamasi dari paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas.
Dan pneumonia (menyebabkan kesulitan bernafas, batuk-batuk,demam).
Ibu Sut, berusia 73 tahun dari Indonesia. Dia menderita kanker paru-paru dan telah mengkonsumi Iressa untuk sembilan bulan. Dia menderita parah kegatalan pada seluruh tubuh.
Biaya Iressa adalah RM 8500 untuk satu bulan jika di beli dari farmasi rumah sakit. Obat yang sama bisa di beli dari apotek di luar rumah sakit denga harga RM 6500 saja.
Ini adalah satu penunjuk pasien dan keluarga nya dapat mempelajari: Bila danda dapat resep dari dokter Anda tahulah bahawa obat yang dijual di farmasi di rumah sakit lebih mahal. Cobalah untuk menemukan obat yang sama dari apotik di luar rumah sakit. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Iressa, ini berlaku untuk semua obat.
Ibu Sab, berusia 68 tahun, juga dari Indonesia. Dia menderita kanker paru-paru dan juga diresep Iressa. Sebelum mengambil Iressa ia memimpin hidup normal. Setelah mengambil Iressa selama satu bulan, masalah mulai muncul keluar. Dia menderita efek samping yang berikut ini:
1. Tidak dapat tidur dengan baik
2. Sulit untuk dangkal
3. Hilangnya nafsu makan
4. Mual
5. Tidak dapat berbicara terlalu panjang
6. Diare
7. Sesak nafas
8. Kulit kering
9. Kehilangan berat badan
Dia minum Iressa selama 3 bulan, kemudian berhenti.
Biaya Iressa: 20 Juta Rupiah per bulan.
Sekali lagi, Anda harus tahu bahwa Iressa tidak bisa menyembuh kanker paru-paru!
K118, seorang wanita berusia 75 tahun. Dia menderita asma kronik dan juga tekanan darah tinggi. Pada 28 Januari 2003, sebuah CT Scan mengindikasikan bahwa terdapat lesi yang jelas pada mediastinum anterior sampai aorta ascenden bagian kiri. Berdiameter 2.5 cm. Efusi pleura sedang sisi kanan dengan kolaps pasif dari lobus bawah kiri.
Sebuah biopsi mengindikasikan adenokarsinoma di paru. Seusia dia, kemoterapi dan radioterapi tidak diindikasikan. Anaknya datang ke kami memohon pertolongan. Dia pun segera mengkonsumsi obat herbal.
Kami menerima dua e-mail dari anaknya yang ingin membagi kebahagiaannya dengan kita semua.
E-mail tanggal 25 Maret 2003
Untuk CA CARE,
Hanya ingin mengekspresikan kebahagiaan saya tentang kemajuan pada kasus Ibu saya. Ibu saya terdiagnosa kanker paru pada 14 Feb. 2003. Dia berumur 74 tahun. Paru kirinya penuh dengan cairan dan kakinya bengkak.
Dokter menasehati bahwa kondisinya tidak cocok untuk melakukan kemoterapi atau radioterapi. Merupakan sebuah kebetulan kita dikenalkan dengan CA Care.
Ibu saya mulai mengkonsumsi Kapsul A, teh C, Teh Paru, dan selanjutnya Teh Paru 2) ditambahkan dan The Dahak-Paru, mulai 17 Feb 03. Pada 22 Feb 03, dokter kami memeriksa dia dan menemukan bahwa paru kirinya telah bersih dari cairan dan pembengkakan di kakinya pun telah hilang.
Kami melanjutkan mengkonsumsi obat herbal dari CA Care. Pada 22 Maret 2003 dilakukan sebuah foto X-ray dan dokter terkejut bahwa benjolan di paru kiri telah meyusut sekitar sepertiga dari ukuran awal.
Kondisi ibu saya sangat baik. Nafsu makannya baik dan dia melanjutkan sebagian besar kegiatan normalnya. Saya Cuma sangat bahagia dengan ini dan ingin membagi informasi ini dengan semua orang. Konsultasi berikutnya pada tanggal 24 Mei 03. Saya akan terus mengabari kondisi beliau.
Saya harus mengucapkan terima kasih saya kepada …
Dengan damai,
ST dari KL.
E-mail tanggal 25 Mei 2003
Kepada Prof. Chris Teo,
Saya ingin memberitahu perkembangan dari kasus ibu saya. Sudah tiga bulan sejak dia mengkonsumsi obat herbal anda. Seperti yang telah disebutkan pada e-mail tanggal 25 Maret 03, dia positif sembuh setelah mengkonsumsi obat herbal anda.
Pada 24 Mei 03, kami membawa beliau ke spesialis paru yang sama untuk diperiksa. Dokter mengatakan bahwa parunya normal, denyut jantung normal kecuali tekanan darahnya sedikit tinggi 160/80. Dia perlu untuk terus mengkonsumsi obat tekanan darah tinggi.
Kabar baik lainnya adalah berat badannya meningkat empat pon kali ini. Kami memutuskan untuk tidak melakukan X-ray selama sisa tahun 2003 guna mengurangi paparan terhadap radiasi mengingat dia telah melakukan banyak X-ray dan CT Scan tiga bulan lalu.
Saya menghabiskan beberapa jam dengan ibu saya kemarin dan menemukan bahwa dia dapat melakukan tugas rumah dengan normal dan dia dapat berbicara sekeras sebelumnya. Saya sepenuhnya percaya bahwa obat herbal anda telah membawa dia kembali dari kegelapan. Selain obat herbal, saya juga menemukan bahwa pasien kanker benar-benar membutuhkan dukungan emosional dan moral yang berlimpah setap harinya. Kami semua harus tabah dan kuat untuk dapat memenangkan pertarungan kanker ini.
Terima kasih untuk kontribusi anda terhadap kemanusiaan dalam pertarungan yang susah melawan penyakit ini. Tuhan memberkati anda.
Dengan damai,
ST.
Komentar
Pasien meninggal pada Desember 2004 – setelah dua tahun terdiagnosa kanker paru. Dia mampu hidup secara normal, bebas dari sakit dan masalah yang melemahkan tubuh. Apakah kematiannya disebabkan kanker atau usia tua?
Saya menerima satu e-mail dari Dr. Mark (bukan nama sebenarnya) , seorang Ph.D. pada bidang biologi kanker yang bekerja di sebuah rumah sakit. Berikut isi e-mailnya:
Setelah mengunjungi situs CA CARE … saya menyadari bahwa inilah yang selama ini saya cari untuk menolong ibu saya. Saya menginginkan agar ibu saya mencoba terapi herbal anda.
Ibu saya berumur 70 tahun. Dia menderita batuk selama berbulan-bulan tahun lalu dan dokter umumnya mengatakan bahwa dia menderita asma yang sebelumnya dia tidak sadari. Dokternya tidak menganjurkan untuk foto X-ray. Akhirnya dia sembuh dari batuk dan kami cuma melupakan kejadian itu.
Pada akhir April 2007, dia terus-menerus mengeluh tentang nyeri perut, kembung dan kehilangan nafsu makan. Dia pergi menemui spesialis pencernaan dan didiagnosa terkena infeksi kuman H.pyloridan dia pun menerima pengobatan antibiotik. Tanpa terduga, foto X-ray juga dilakukan dan ditemukan adanya abnormalitas pada paru-parunya. Dia melakukan CT scan dan tes darah termasuk penanda tumor pada hari yang sama. Hasil menunjukkan adanya kemungkinan kanker paru. Seminggu kemudian dia menjalani biopsi paru. Hasil menunjukkan bahwa massa tumor paru adalah adenokarsinoma yang berdiferensiasi sedang. Bagaimanapun, dia tidak mempunyai kesulitan bernafas atau batuk pada saat yang bersamaan.
Dia kemudian dirujuk ke ahli kanker (onkologis) pada rumah sakit yang sama. Ibu saya adalah seorang wanita Asia tanpa riwayat merokok dan tipe tumornya adalah adenokarsinoma. Dia termasuk dalam kategori yang berespon baik terhadap obat baru bernama Iressa (penghambat Tirosin Kinase). Dokter mengatakan bahwa kita bisa mengikuti perkembangannya melalui CA 15.3, penanda tumor dengan titer tertinggi ketika pertama kali ditemukan (CA 15.3 = 5147 pada 24 April 2007).
Setelah mengkonsumsi Iressa selama satu bulan, CA15.3 nya menurun sampai 367 (pada 28 Mei 2007). Pada 30 Juli 2007, menurun sampai 68. Kami sangat bahagia dengan kerja obat tersebut. CT scan menunjukkan adanya penyusutan tumor (Agustus 2007). Pada bulan keempat, CA 15.3 meningkat sampai 154 (pada 27 Agustus). Dokter merasa sedikit khawatir tetapi ibu melanjutkan mengkonsumsi Iressa. Sebulan kemudian penanda tumor meningkat sampai 713 (pada 28 September 2007). CT scan menunjukkan adanya tambahan bayangan di paru-paru dibandingkan pada CT scan yang dilakukan pada Agustus 2007. Dia juga melakukan CT scan otak untuk pertama kalinya dan terdapat beberapa metastase pada otak dan tulang tetapi lesinya kecil.
Ibu saya mulai mencoba obat lain bernama Tarceva (bekerja dengan mekanisme yang sama tetapi keliatan lebih efektif). Dia mengalami efek samping seperti ruam, kulit kering dan hilangnya nafsu makan. Kami sangat yakin pada obat baru ini karena menurut literatur makin banyaknya efek samping berarti kesempatan untuk respon juga semakin meningkat. Bagaimanapun setelah satu bulan mengkonsumsi Tarceva, CA 15.3-nya meningkat sampai 1496 (pada 26 Oktober 2007). Dokter menyarankan agar dia terus menkonsumsi obat tersebut untuk satu bulan ke depan dan kemudian melakukan CT Scan. Saya telah bertanya pada dokter apabila hasilnya menunjukkan bahwa Tarceva tidak efektif, dia akan menjalankan kemoterapi pada ibuku. Tapi karena kondisinya yang lemah, maka akan dilakukan yang ringan saja.
Ibu baru saja melakukan tes darah rutin kemarin. Hasilnya menunjukkan bahwa ginjal dan hatinya berfungsi normal. Dia tidak anemia, tetapi hitung limfositnya lumayan rendah (10%). Dia sangat lemah sekarang dan tidak dapat berjalan tegak. Dia telah terjatuh beberapa kali karena kakinya yang lemah. Untungnya dia tidak terluka atau mematahkan tulangnya sendiri. Dia makan bubur tiap hari karena nafsu makannya yang buruk dan tidak mempunyai tenaga untuk mengunyah. Juga karena perutnya yang tidak nyaman dan sendawa yang terlalu sering sehabis makan maupun minum. Kadang dia mengeluh tentang sakit kepala. Tidurnya nyenyak dan BABnya lancar. Dia tidak mengeluh tentang sesak nafas ataupun batuk.
Disamping mengkonsumsi Tarceva, dia juga mengkonsumsi Bonefos untuk metastasis tulangnya. Kami juga memberikannya suplemen-suplemen.
Sejalan dengan itu saya juga ingin dia meningkatan daya tahan tubuhnya melalui obat Tradisional Cina. Bagaimanapun, saya belum menemukan sesuatu yang cocok. Saya setuju dengan terapi holistik anda dan menginginkan supaya ibuku mencoba.
Pada 18 Desember 2007, CA Care menerima e-mail dari Dr. Mark lagi, berbunyi:
Ibu saya telah meninggal dunia pada 30 November 2007. Saya merasa dia meninggal karena pneumonia. Paru-paru sebelah kirinya benar-benar putih total. Dia juga mempunyai dahak kuning kental yang lengket tapi tidak mempunyai kekuatan untuk mengeluarkannya. Jumlah sel darah putihnya benar-benar tinggi dan jumlah netrofilnya lebih dari 94%.
Ibu saya cuma berencana untuk mengkonsumsi obat herbal dan kapsul A+B selama beberapa hari sampai dia benar-benar tidak bisa menelan apapun termauk minum. Dia sangat berani dan positif. Dia tahu bahwa saya mambawa obat herbal yang dapat membantu penyakitnya. Setelah meminumnya, dia bilang kalo obat herbalnya pahit dan asin, tetapi tetap dia masih meneruskan untuk meminum. Dia bertambah buruk semakin cepat. Saya tidak memperhatikan bahwa dia ada masalah paru sebelum bekonsultasi dengan anda, maka dari itu saya juga tidak mendapat teh dahak paru untuknya.
Untuk memonitor perkembangannya, kami mulai menulis diari untuknya sejak 21 November 2007. kami mencatat segala sesuatu yang dimakan dan responnya terhadap pengobatan herbal. Bagaimanapun, itu berakhir setelah beberapa hari.
Pada sore tanggal 26 November 2007, kami memutuskan untuk mendatangkan dokter ke rumah. Dia bilang bahwa paru sebelah kiri buku tidak lagi berfungsi dan bahwa dia menderita dehidrasi. Bagaimanapun, tekanan darahnya normal dan tidak demam. Dia menyarankan untuk memberikan oksigen dan infus dengan dekstran saline. Dia bilang kondisinya sedang stabil dan menyuruh kita untuk bersiap-siap untuk yang terburuk – apakah mau tetap dirumah atau dikirimkan ke rumah sakit. Ibu saya menggelengkan kepalanya ketika saya bertanya apakah dia mau ke rumah sakit. Hari berikutnya, kita menyewa tabung oksigen dan seorang suster untuk mengawasi tetesan infus. Suster menunjukkan bahwa ibu saya mempunyai dahak yang banyak dan karena dia tidak sanggup untuk mengeluarkannya, dia beresiko terkena pneumonia.
Pada 28 November 2007, dia tidak mengalami kemajuan sama sekali dan saya bertanya sekali lagi mencoba meyakinkan dia untuk ke rumah sakit guna mengatasi masalah dahak dan sembelit. Akhirnya dia menganggukkan kepalanya. Jadi kami buru-buru memanggil ambulans untuk mengirimnya ke rumah sakit yang berjarak sekitar 5 sampai 10 menit dari rumah kami.
Sebuah film X-ray menunjukkan bahwa paru sebelah kirinya putih total. Jantungnya terdesak ke arah kanan, mungkin karena cairan di paru. Tekanan darahnya tinggi dan denyut jantungnya lebih dari 130/menit. Malam pertama di rumah sakit, kami semua merasa dia lebih segar dan nyaman dan kami pun lebih lega. Bagaimanapun, pada sore hari kedua, dia tidak sadarkan diri. Dokter mengatakan pada kita bahwa mereka tidak akan melakukan resusitasi yang cuma akan memperpanjang penderitaannya. Pada malam hari ketiga kami kehilangan dia, ketika seluruh anggota keluarga berkumpul mengelilinginya. Walaupun kami sangat sedih, kami juga bersyukur bahwa dia tidak perlu menderita lebih banyak lagi. Saudaraku yang diluar negeri sempat pulang tepat waktu dan menemani ketika dia masih sadar.
Saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih pada anda dan juga pada isti anda, atas kebaikan dan kemurahan hati anda dan tentu saja untuk obat herbal anda. Sudah terlambat bagi ibuku untuk mengkonsumsi obat herbal anda. Bagaimanapun, tidaklah terlambat untuk mengenal anda dan terapi CA CARE.
KOMENTAR
Dr. Mark telah menuliskan secara terperinci kasus ibunya – terima kasih kepada latihannya sebagai ilmuwan observasi. Saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu Dr. Mark ketika dia datang menemui saya dengan laporan medis ibunya pada 20 November 2007. Yang paling mengejutkan saya adalah pada kasus ini digunakan CA 15.3 untuk memonitor perkembangan dari kanker paru. Saya bertanya apakah itu merupakan kesalahan pengetikan pada e-mailnya. Mengejutkan ternyata jawabannya tidak.
Awalnya pada 24 April 2007, dokter-dokter menggunakan penanda tumor seperti CEA = 462.9; CA 125 = 324; CA 15.3 = 5147; dan CA 19.9 = 14. diantara semuanya CA 15.3 memberikan pembacaan yang paling tinggi. Itulah yang membuat dokter beranggapan CA 15.3 dapat mencerminkan hasil kemajuan pengobatan paling bagus. Biasanya CA 15.3 digunakan umumnya untuk memonitor pasien dengan kanker payudara.
Salah satu efek samping yang paling nyata dari Iressa adalah toksisitas paru. Pasien yang mengkonsumsi Iressa telah dilaporkan menderita penyakit kompleks yang dikenal sebagai interstitial lung disease (ILD). Penyakit seperti ini menyebabkan kesulitan bernafas dengan atau tanpa batuk atau demam ringan. Gejalanya bertambah parah dengan cepat dan pasien harus dimasukkan ke rumah sakit.
Surat khabar New Strait Times tanggal 6 Desember 2002, berjudul: 81 kematian berhubungan dengan obat kanker paru. Kementerian Kesehatan Jepang memastikan 291 kasus efek samping dan 81 pasien meninggal karena Iressa.
Pada 19 September 2005, Japan Today, berjudul: Obat kanker ajaib berubah menjadi perubahan yang mematikan: Obat tersebut menyebabkan efek sampingnyang serius sperti pneumonia parah, yang berujung ke kematian.
Mengingat apa yang dikatakan Dr. Mark: Kondisinya memburuk cepat sekali. Saya tidak memperhatikan adanya masalah pada paru sebelum mengunjungi anda. Apakah ibu Dr. Mark merupakan salah satu korban dari efek samping fatal Iressa? Tidak ada yang bertanya. Tidak ada yang berani bertanya? Atau tidak ada yang orang ingin tahu?
Kami merasa menyesal bahwa obat herbal kami tidak bisa membantu dalam kasus ini. Ini yang sering kami beritahukan kepada pasien-pasien kami. Bukan masalahnya seberapa lama kita sanggup bertahan hidup – tetapi kualitas daripada hidup kitalah yang dipermasalahkan. Bahagialah dan bersyukur apabila kita bisa makan, bisa tidur, dan dapat bebas bergerak.
Untuk memerangi dan menghancurkan kanker itu sendiri merupakan hal yang tidak mungkin walaupun orang lain menginginkan kita percaya seperti itu.
Penurunan awal dari penanda tumor dan penyusutan tumor tidaklah berarti seperti yang telah didemonstrasikan pada kasus ini. Janganlah tertipu dengan ilusi seperti ini. Pada kenyataannya, ini bukanlah kasus terisolasi. Kami telah mengumpulkan dan mendokumentasikan banyak kasus lain seperti ini, yang mana mengarah ke harapan yang salah arah dan salah tempat. Anda mungkin ingin membaca artikel kami yang lain (Penyusutan Tak Berarti Dari Tumor Pada Pengobatan Tarceva, Bahkan Perawatan Berteknologi Tinggi Tidak Dapat Menjamin Bahwa Kanker Dapat Disembuhkan Atau Tidak Akan Menyebar) tentang Iressa, Tarceva, dan Bonefos dan apa yang dapat mereka lakukan untuk pasien-pasien kanker.
Suatu waktu pada awal Agustus 2007, Swee (nama samaran, 71 tahun, wanita dari Indonesia) menderita batuk dengan dahak bebercak darah. Dia berkonsultasi dengan dokter umum yang memintanya melakukan X-ray, menduga dia mungkin menderita tuberkulosis. Foto X-ray menunjukkan adanya tumor di paru-paru. Dia langsung dirujuk ke spesialis yang melakukan CT-Scan dan menemukan massa jaringan lunak berukuran 4.8 x 3.9 cm dengan limfadenopati pada paru kanan. Itu adalah kanker stadium III-A. Biopsi dianjurkan tetapi Swee menolak dan memutuskan datang ke Penang untuk pendapat kedua.
Di Penang, biopsi bronkial dilakukan dan hasilnya memastikan diagnosa awal. Itu adalah jenis karsinoma yang menyebar, berdiferensiasi rendah. Swee dirujuk ke ahli onkologis untuk kemoterapi.
Sehari sebelum Swee dijadwalkan untuk kemoterapi dia menerima telepon dari kerabatnya yang memberitahukan dia untuk mencari pengobatan di China saja. Dia melakukan ini tanpa ragu-ragu.
Swee dirawat di rumah sakit swasta di China selama dua puluh delapan hari. Dia menjalani pengobatan seperti berikut:
1. Kemoterapi dengan Navelbine.
2. Cryoablasi dengan Argon-helium. Tiga cryoprobe dimasukkan ke lesi dan keseluruhan proses pembekuan di pantau dengan CT scan sampai”bola es”sepenuhnya meyelimuti massa target. Setelah dua siklus pembekuan cryoprobe dicabut
3. Penanaman biji radioaktif iodin. Dibawah pengawasan CT Scan, 15 radioaktif iodin – 125 biji ditanamkan pada massa tumor.
Dokter menyimpulkan perawatan ini berhasil. Swee diijinkan pulang ke Indonesia.
Pada November 2007, Swee kembali ke China untuk perawatan yang kedua kalinya. Kunjungan kali ini sekitar lima belas hari. Dia menjalani perawatan yang sama: kemoterapi dengan Navelbine, cryoablasi dan penanaman biji iodine. Menurut para dokter, prosedur yang kedua berhasil dan kondisi pasien menjadi lebih baik.
Menurut putranya yang menemani dia ke China, dokter di China menganjurkan Swee menjalani total enam siklus perawatan. Putranya bilang: Dokternya menjamin bahwa tumornya akan hilang dan pada saat yang bersamaan memperingatkan bahwa kanker akan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada penyebaran. Dia juga tidak pasti bagian tubuh mana yang akan terkena penyebarannya.
Setelah Swee kembali ke rumahnya, anggota keluarganya mengalami dilema. Mereka tidak mempunyai tabungan lagi untuk pengobatan yang lebih lanjut di China. Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan pertama mereka adalah 87,000 Yuan. Pengobatan kedua 57,000 Yuan. Swee ingin menjual rumah yang sekarang ditempati keluarganya untuk membiayai perawatannya. Lima anaknya (dua putra dan tiga putri) tidaklah yakin bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Ini dikarenakan tidak adanya kepastian Swee akan sembuh total.
Putra Swee datang menemui kami pada Desember 2007 dan ingin mengetahui hal-hal berikut:
1. Apa yang harus mereka lakukan?
2. Apabila ada kemungkinan mengkonsumsi obat herbal kami dan pada saat yang bersamaan menjalani pengobatan China, apakah mereka harus memutuskan untuk ke China lagi. Maksudnya agar obat herbal ini dapat membantu Swee dalam beberapa hal yang mana pengobatan medis tidak dapat lakukan.
Saya memberitahu putranya bahwa hal yang paling penting yang mendapat pertimbangan serius adalah kemungkinan akan kanker tersebut menyebar ke otak. Tidak ada orang yang dapat mencegah hal itu dan kemungkinan untuk terjadi metastasis ini sangat tinggi.
Untuk hal ini putranya berkata : Ya. Ketika saya di rumah sakit di China saya telah melihat beberapa pasien yang menderita seperti ibu saya dan yang menjalani perawatan yang serupa. Sekitar enam bulan setelah perawatan kanker menyebar ke otak. Dokter juga memberitahu saya bahwa tipe kanker yang diderita oleh ibu saya adalah tipe yang sangat agresif dan terdapat 90% kemungkinan bahwa kanker akan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Tidak ada jaminan bahwa tidak akan menyebar.
Swee dan dua anak perempuannya kunjungi CA Care (Penang) untuk pertama kalinya setelah mengambil herbal kami selama sekitar satu tahun.
Chris (C): Anda telah minum herbal selama 1 tahun. Bagaimana kesehatan Anda?
Swee (S): Bagus. Tidak ada masalah.
C: Setelah pengobatan di Cina, apakah Anda baik?
S: Ya. Tetapi saya tidak mampu untuk pergi lagi. Keuangan kami sangat terbatas.
C: Berapa kali Anda pergi ke Cina?
S: Dua kali.
C: Anda memutuskan untuk tidak melakukan chemo lagi di Cina? Dan Anda memutuskan untuk mengambil herbal kami?
S: Ketika saya datang dari Cina saya batuk pada malam hari.
C: Setelah Anda minum herbal, apakah Anda masih batuk?
S: Tidak ada lagi batuk.
C: Apakah Anda terus minum herbal kami sehingga sekarang?
S: Ya. Saya tidak berhenti minum herabal sejak tahun lalu.
Pada bulan Agustus 2009, hampir dua tahun ibunya minum herbal, putra Swee datang ke pusat CA Care.
C: Anda berkata ibumu dua kali pergi ke China. Karena kendala keuangan, dia berhenti pergi ke China?
Putra: Dia tidak kembali lagi di sana.
C: Selain mengambil herbal kami, apakah ia mengambil obat orang lain?
P: Tidak. Dia hanya mengambil herbal Anda.
C: Bagaimana kesehatan ibu? Apakah ia bagus?
P: Dia baik dan waspada. Tetapi jika ia bekerja terlalu keras dan tidak memiliki cukup istirahat ia merasa lelah. Kemudian dia batuk pada malam hari.
C: Ada apa-apa keluhan?
P: Sampai saat ini, semuanya okay. Tidak ada keluhan.
C: Ini sudah dua tahun sejak pertama kali Anda datang untuk berkonsultasi dengan saya.
P: Ya, sekitar dua tahun.
C: Saya pernah mendengar tentang temannya yang pergi ke China. . . . .
P: Mereka semua telah meninggal.
C: Bagaimana Anda tahu?
P: Mereka semua tinggal di dekat tempat kami di Medan. Tiga orang yang bersama-sama pergi ke Cina untuk pengobatan. Dari tiga, ibu saya adalah satu-satunya orang yang bertahan sampai sekarang dan masih hidup.
C: Oh, dua teman-teman lainnya sudah mati?
P: Dokter di China mengatakan kepada mereka tidak perlu datang lagi ke Cina untuk berobat.
C: Berapa lama mereka menjalani perawatan di Cina?
P: Mereka pergi ke China total 5 (lima) kali untuk perawatan.
C: Ibu Anda pergi dua (2) kali?
P: Ya.
C: Secara ikhlas, bagaimana ibu Anda sekarang? Seberapa sering Anda melihat dia?
P: Saya kembali ke Medan setiap bulan. Ia sehat dan normal.
C: Bagaimana ibumu sebelum ia pergi ke China?
P: Sebelum perawatan di China, ia terlihat lelah dan lesu. Setelah pengobatan di China, dia sedikit lebih baik. Tetapi setelah menminum herbal CA Care, dia lebih baik dan lebih baik dan sangat waspada dan normal sekarang.
C: Jadi, apa yang dia lakukan sekarang?
P: Kami memiliki bengkel motor. Ia bekerja sebagai kasir di sana. Dia mulai bekerja di sekitar 9 – 10 pagi. Ia memerlukan nap antara 2 – 4 sore. Setelah itu, dia terus bekerja lagi.
C: Anda berhati-hati bahwa ia tidak terlalu berkerja banyak atau overstress diri. Apakah dia terus minum herbal?
P: Dia terus minum. Dia juga jaga tentang dietnya.
C: Ketika ia kembali dari China, dia dapat bekerja seperti sekarang?
P: Tidak. Dia masih lemah. Dia tidak bisa memasak atau melakukan sesuatu pekerjaan. Setelah mengambil herbal anda, dia bisa memasak sendiri dan didihkan teh-teh itu.
C: Sebenarnya, herbal kami bagus?
P: Jika tidak baik, saya tidak akan kembali lagi!
C: Berapa banyak biaya pengobatan dua kali ke China?
P: Lehih kurang 250 juta rupiah.
C: Apakah itu bermanfaat dan bernilai?
P: Huh. Tersenyum. (Tidak beri apa-apa komentar)
C: Ingat. Tidak ada obat untuk kanker. Kita hanya bisa kontrolnya saja. Apakah Anda memahami hal ini?
P: Semua anak-anak di keluarga kita memahami ini. Kami hanya berharap tak terjadi apa-apa.
C: Jika seseorang bisa lebih baik, ini kearah pemulihan, tidak ada alasan bahwa ia akan mundur dan tiba-tiba mulai mendapatkan parah. Jika itu terjadi, berarti ada melakukan apa yang salah, seperti tidak minum herbal atau makan makanan yang tidak benar.
Komentar
Sangatlah sulit bagi saya dalam hal ini untuk menasehati, kecuali untuk mengatakan bahwa dari yang saya baca di literatur medis, kanker paru fatal dan kemungkinan sembuh itu nol. Tetapi bagaimana caranya saya mengirimkan pesan ini dalam sikap yang tidak traumatik kepada pasien dan/atau anggota keluarga mereka?
Alexander Spira dan David Ettinger (Multidisciplinary management of lung cancer. New Englang J. of Med. 350:379-392) menulis: Walaupun bertahun-tahun penelitian dilakukan, prognosis untuk pasien dengan kanker paru tetap mengecewakan.
Menurut Stephen Spiro dan Joanna Porter (Lung cancer – where are we today? Amer. J. Respiratory and Critical Care Med. 166:1166-1196): Walaupun kemoterapi merupakan pendekatan yang logis, tidak ada bukti nyata bahwa itu dapat menyembuhkan NSCLC. Biaya keuangan … tinggi. Biaya lain dari kemoterapi adalah toksisitas dan potensinya untuk menurunkan kualitas hidup. Mengecewakan seperti yang didengar, ini merupakan kenyataan dari situasi ini.
Bahkan apabila apa yang saya katakan (kanker paru tidak ada kesembuhan) mungkin benar, umumnya pasien tidak akan mempercayai atau menerima itu dengan baik. Mereka menginginkan suatu kesembuhan dan mereka mengharapkan kesembuhan itu dari perawatan yang ditawarkan kepada mereka. Apabila kita menawarkan obat herbal dan mengajari mereka untuk mengganti kebiasaan hidup mereka dengan harapan dapat memperpanjang hidup mereka atau meningkatkan kualitas hidup mereka, mereka tetap memaksa kami untuk meberitahukan kemungkinan untuk sembuh.
E-mail ini merupakan satu contoh bagus untuk menggambarkan inti yang saya maksud.
Pasien menaruh kepercayaan total pada dokter untuk menuliskan metode resep terbaik, menaruh hidup mereka pada tangan dokter-dokter medis. Perusahaan farmasi besar … membuktikan mereka cukup meyakinkan dengan penjelasan ilmiah sampai hari ini. Itulan sebabnya kenapa banyak pasien masih memilih obat-obat mereka. Sebaliknya, pengobatan herbal tidak menawarkan penjelasan bagaimana cara kerjanya dan sampai sejauh mana dapat membantu pasien. Dalam kata lain, tidak ada jaminan bahwa dengan mengkonsumsi obat herbal akan membuat anda merasa baikan. Sama saja, apabila saya menanyakan kepada anda, secara pribadi, bagaimana dan sampai sejauh mana obat herbal anda dapat membantu pasien, saya tidak berpikir saya akan mendapatkan jawaban yang konkrit.
Sekali lagi, anda mungkin bilang itu tergantung dari pasien untuk memutuskan dan menaruh kepercayaannya pada keputusan apapun yang dibuat. Ini seperti memberitahu pasien untuk memilih apapun yang menurutnya merupakan pengobatan yang tepat. Saya tidak berpikir ini benar. Apabila saya mengetahui ada sesuatu di luar sana yang ampuh – baik itu adalah herbal maupun obat, saya tidak akan takut untuk berkomitmen dan membela fakta bahwa obat tersebut ampuh.
Ada pertanyaan-pertanyaan yang mungkin pasien akan tanyakan ketika mempertimbangkan obat herbal anda sebagai pengobatan alternatif seperti: apakah anda dapat dengan percaya diri mengatakan bahwa obat herbal anda lebih efektif daripada pengobatan modern?
Saya sepenuhnya mengerti pasien menginginkan jaminan atau janji akan kesembuhan. Tetapi pengalaman kami mengatakan bahwa tidak ada kesembuhan untuk kanker, baik untuk stadium awal maupun akhir.
Untuk memberitahu pasien sebaliknya, sejumlah kebohongan dengan berbagai cara dilakukan. Untuk kami, menyembuhkan (catatan: bahwa kata menyembuhkan yang dimaksud bukan berarti kesembuhan total) dari kanker bukan cuma dengan mengkonsumsi obat herbal saja. Kebanyakan pasien melewatkan inti bahwa mereka terlebih dahulu harus belajar untuk membantu diri mereka sendiri dengan mengganti gaya hidup mereka, diet, dan perubahan pola pikir apabila mereka mencari sebuah penyembuhan.
Sayangnya, perubahan semacam ini merupakan hal yang sulit dilakukan oleh pasien. Dalam kasus ini, putranya memberitahu kami bahwa Swee bukan orang yang mau berubah. Dia tidak siap untuk merubah dietnya dan makan semua makanan yang dia suka. Argumennya: kenapa saya tidak diperbolehkan makan segala yang saya suka – saya tetap akan segera meninggal. Tidak terjadi pada Swee bahwa mungkin saja gaya hidup yang tidak sehatlah yang meyebabkan kematian suaminya (komplikasi hipertensi, diabetes, dan lain-lain). Sebagai tambahan saudara perempuannya meninggal karena kanker kolon, saudara laki-laki karena kanker abdomen (perut) dan bibinya karena kanker nasofaringeal (NPC).
Kedua, obat herbal tidak akan terasa enak dan anaknya bahkan tidak mengharapkan Swee mau meminumnya. Pendek kata, kebanyakan pasien seperti Swee hanya tertarik mencari penyembuhan dengan cara mereka sendiri. Mereka mencari peluru ajaib yang akan dapat membuat merasa sehat.
Drs. Richard Deyo dan Donald Patrick, profesor-profesor di University of Washington, Seattle, USA, dalam buku mereka, Hope or Hype: the obsession with medial advances and the high cost of false promises, menulis:
1. Kita terlahir dengan kepercayaan buta kita sendiri dalam perusahaan medis yang memangsa ketakutan terbesa kita, semuanya alih-alih demi pertolongan kita dengan “kesembuhan ajaib”.
2. Kombinasi dari keserakahan industri,??? , Publikasi media massa yang gencar, kebijaksanaan politik, dan pola pikir kita sendiri yang “techno-consumption” mengarahkan kita lebih dan semakin lebih pada ketergantungan pada terapi yang mahal harganya, sedikit keefektifannya – dan kadang sangat berbahaya.
3. Ketika adanya pilihan menyangkut cara pengobatan terbaru, asumsi atau anggapan orang adalah bahwa semakin banyak dan semakin baru pasti akan lebih baik?
4. Dikatakan bahwa dokter lebih suka menuliskan resep dengan obat-obat terbaru bahkan tanpa melihat bukti nyata apapun yang membuat mereka senang, membuat pasien senang dan membuat medical representation (sales obat) merasa senang.
Kami tidak mempercayai bahwa terdapat hal seperti peluru ajaib untuk kanker. Kami menyimpang dari sebab dan mengkhianati misi kami apabila kami bilang atau bertindak seakan kita mempunyai itu. Sangatlah sulit bagi kebanyakan orang untuk mengerti bahwa kami disini hanya mencoba untuk membantu. Kami tidak berkeinginan untuk memaksakan obat herbal kami. Kami pun tidak mematok target penjualan dan tidak bertujuan untuk menaklukkan pasar bisnis. Kerja kami berlandaskan cinta dan semangat, bukan keuntungan. Apabila ada asuransi atau garansi yang didapatkan pasien dari kami, akan berupa: Cobalah obat herbal kami untuk seminggu atau dua minggu. Apabila pasien tidak merasa enakan, berhenti konsumsi obat herbal kami dan carilah orang lain yang dapat membantu.
Mari saya ringkaskan denga cerita ini.
Kanker paru sebelumnya diobati dengan Iressa. Ketika Iressa pertama kali diedarkan diumumkan di media sebagai: Obat Masa Depan; Obat Ajaib; Obat Pintar; Kesembuhan Ajaib – obat yang Bangkit dari Abu dan berbagai macam nama lainnya.
Pesan ke dunia sudah jelas: Suatu terobosan mutakhir di tangan – terdapat harapan dan antisipasi yang besar. Pasien penderita kanker paru tidak perlu meninggal lagi. Sebuah obat ajaib akhirnya ditemukan. US – Food and Drug Administration menyetujui penggunaan obat ini. Ini membuatnya lebih menyakinkan. Jaminan seperti inilah yang dibutuhkan bagi pasien kanker di seluruh dunia sebelum mereka menelan pil pertama mereka – nama penulis e-mail diatas tercantum.
Sejauh ini kira-kira 23,500 orang di Jepang telah menggunakan Iressa, 644 menderita efek samping. Karena ini telah meninggal 183 orang. Obat ini disetujui pada Juli 2002 di Jepang dan pada akhir Januari 2003 – hampir enam bulan kemudian, kematian yang berhubungan dengan reaksi efek samping Iressa telah mencapai 183 orang.
Pada negara-negara Barat, Iressa ditarik dan terbukti tidak efektif lagi berhubung besarnya pemberitahuan lewat media sebelumnnya. Tetapi di negara-negara Timur, Iressa masih diresepkan pada banyak pasien kanker, bahkan hari ini. Pasien harus menghabiskan RM 7,000 sampai RM 8,000 untuk persediaan Iressa selama sebulan.
Dengan Iressa dijelekkan, beberapa ahli onkologis beralih ke obat lain bernama Tarceva, obat yang bersaudara dengan Iressa. Satu pil Tarceva seharga RM 270 yang akan menjadi RM 8,100 jika diakumulasikan untuk persediaan selama sebulan. Apakah Tarceva efektif? Website perusahaan mengatakan bahwa itu sudah terbukti telah menaikkan angka harapan hidup secara keseluruhan sebanyak 37% dan telah menunjukkan keuntungan yang signifikan dengan memperpanjang waktu perburukan gejala. Dokter-dokter dan pasien-pasien menyukai jaminan seperti itu. Statistik secara ilmiah juga sangat menakjubkan. Tetapi apakah arti dari 37% ? kenyataannya: jika anda mengkonsumsi Tarceva, anda dapat hidup selama 9.5 bulan dan jika anda tidak mengkonsumsi Tarceva anda hanya dapat hidup selama 6.7 bulan. Dalam kalimat sederhana Tarceva hanya meningkatkan angka harapan hidup sebanyak 2.8 bulan.
Bagaimana jaminan seperti ini kedengaran bagi pasien? Apakah pasien tahu atau diberitahukan mengenai hal ini? Ingat, janji untuk sanggup bertahan 2.8 bulan lebih panjang itu datang dengan label harga RM 8,000 sebulan.
Laporan Terkini
Ibu memutus tidak pergi ke China untuk rawatan selanjutnya. Rumah kediaman seluruh keluarganya tidak perlu dijual!
Mark (nama samaran) adalah seorang laki-laki berumur 34 tahun. Suatu ketika bulan September 2006 dia menderita batuk yang kemudian didiagnosa sebagai kanker paru. Paru kanannya juga mengandung cairan (efusi pleura). Sebagai tambahan, terdapat beberapa lesi metastatik pada separuh lobus kanan tengah dan bawah dari paru yang kolaps. Paru sebelah kiri bersih. Sayangnya kanker telah menyebar ke iga IV dan VI. Biopsi bagian inti dari massa yang terdapat di paru mengindikasikan papillary adenokarsinoma yang berdiferensiasi sedang.
Dari Desember 2006 ke Februari 2007, Mark menjalani kemoterapi dengan Gemzar dan Cisplatin. Setiap bulannya dua siklus dan dia menerima total enam siklus. Biaya dari setiap siklusnya sekitar RM 4,000. Ahli onkologis memberitahunya bahwa tidak menjamin dapat sembuh tetapi ukuran dari tumor akan berkurang dengan pengobatan.
Setelah kemoterapi selesai, dilakukan CT scan pada 7 Maret 2007 yang menunjukkan paru kanan kolaps parah dengan lesi massa berukuran 6 cm dekat dengan hilus. Mark harus menjalani prosedur untuk mengembalikan fungsi paru.
Mark diberitahu bahwa kemoterapi tidak efektif. Dia diminta untuk mengkonsumsi obat oral, Tarceva yang mana menghabiskan RM 270 / pil. Respon dari perawatan sebagai berikut:
1. CT scan pada 9 Maret 2007 menunjukkan massa 7.5 cm x 6 cm dan nodul tambahan berukuran 4.5 cm x 3.5 cm.
2. CT scan pada 31 Mei 2007 menunjukkan massa berukuran 4 cm x 2 cm, terjadi penyusutan yang signifikan pada ukuran massa paru kanan.
3. CT scan pada 13 September 2007 menunjukkan tidak ada perubahan yang berarti dibandingkan CXR sebelumnya.
4. CT scan pada 13 November 2007 menunjukkan massa yang lebih besar berukuran 8 x 6 x 4 cm. Terdapat fibrosis di apeks kanan dan basis paru kanan. Terdapat penghancuran salah satu dari iga bawah sebelah kiri diduga berhubungan dengan metastasis tulang.
Dengan Tarceva, Mark diberitahu bahwa awalnya ukuran tumor sudah berkurang sekitar delapan puluh persen dari ukuran awalnya. Sayangnya penyusutan ini tidak berlangsung lama. Setelah delapan bulan mengkonsumsi Tarceva (menghabiskan RM 64,000) sudahlah jelas bahwa pengobatan tersebut telah gagal.
Mark diberitahu berita mengecewakan bahwa tumor telah membesar lagi. Tarceva tidaklah efektif. Sebagai tambahan, metastasis tulangnya bertambah parah. Mark juga mengkonsumsi Bonefos sejak didiagnosis dan pengobatan ini menghabiskan sekitar RM 400 sebulan.
Mark dan istrinya datang menemui kita pada Desember 2007. Mereka ingin tahu apakah dengan mengkonsumsi obat herbal tersebut tumor akan menyusut dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk obatnya bekerja. Jujur respon saya adalah: Maaf saya tidak tahu.
Komentar
Mark dan istrinya datang mencari kami untuk mendapat jaminan bahwa obat herbal dapat menyembuhkan dia.
Kami mempunyai pasien penderita kanker paru yang diberitahu oleh dokternya bahwa dia cuma bisa bertahan hidup selama 6 bulan, tetapi dengan mengkonsumsi obat herbal mereka hidup normal selama dua atau tiga tahun lebih sebelum akhirnya mereka benar-benar menyerah pada kanker.
Seorang pria dengan kanker tulang diberitahu: Pulanglah dan siapkan surat wasiat anda. Anda cuma mempunyai waktu enam bulan. Dia menolak pengobatan Bonefos, mengkonsumsi obat herbal dan masih hidup sampai hari ini – sudah hampir tujuh tahun sekarang.
Bagaimanapun, tetap salah kalau kita menuntut bahwa obat herbal dapat mengobati kanker. Sayangnya ketika Mark datang menemui kami, saya tidak dapat memberikan jaminan bahwa obat herbal dapat menyembuhkan apapun jika alasan itulah yang membuat dia dan istrinya datang. Saya memberitahu mereka, kami cuma dapat melakukan yang terbaik untuk membantu.
Saya diingatkan apa yang dibilang oleh Randall Fitzgerald (pada The Hundred Years Lie) :
Untuk kebanyakan orang yang tumbuh dan bergantung pada teknologi dan obat-obatan laboratorium dari pengobatan Barat, melepaskan paradigma itu atau bahkan berpikir untuk menggunakan pengobatan yang “kedengaran aneh” dari budaya lain, membutuhkan keyakinan dan kepercayaan.
Untuk mayoritas dari kita, sebelum kita menemukan penyembuhan alternatif, kita harus pertama mengalami perasaan depresi dan capek terhadap rangkaian pengobatan kimia sintetis yang ditawarkan oleh pengobatan moderen.
Bagaimanapun, untuk beberapa orang pengalaman akan kegagalan tidak memberikan isyarat apapun. Kebenaran yang menyedihkan tentang kanker paru stadium lanjut adalah bahwa tidak adanya penyembuhan untuk penyakit tersebut – bahkan dengan kemoterapi maupun Tarceva.
Stephen Spiro dan Joanna Porter dalam sebuah artikel: Lung cancer– where are we today? (Kanker paru – kemana kita sekarang ?) (American J. Respiratory and Critical Care Medicine. 166:1166 – 1196, 2000), menulis: walaupun kemoterapi merupakan pendekatan yang logis, secara virtual tidak terdapat bukti bahwa itu dapat menyembuhkan NSCLC (non – small cell lung cancer).
Ronald Feld dkk. (pada Lung. Clinical Oncology. 2nd ed. Harcourt Asia) meringkas pembicaraan: Di samping banyaknya pasien berdasarkan percobaan klinis, peranan daripada sistemik kemoterapi pada penatalaksanaan NSCLC merupakan salah satu dari isu yang paling controversial pada onkologi medis zaman sekarang.
Dr. Jeffrey Tobias dan Kay Eaton (pada Living with Cancer) lebih jelas ketika mereka menulis
Untuk pasien dengan NSCLC … (perawatan) sebenarnya lebih mengarah ke perbaikan gejala daripada perawatan dengan prospek untuk penyembuhan … sebuah kesembuhan tidaklah dapat benar-benar diusahakan.
Respon awal yang dramatis terhadap kemoterapi jarang bertahan sampai satu atau dua tahun … mungkin dalam enam bulan (terdapat) bukti yang jelas bahwa kanker telah kembali.
Apa itu Bonefos?
Bonefos digunakan pada beberapa kanker untuk mengurangi kerusakan pada tulang yang dapat mengakibatkan sakit dan patah tulang. Nama kimianya berupa Clodronate disodium yang digolongkan dalam kelas obat bernama bifosfonat. Cara kerjanya dengan menghentikan keluarnya kalsium dari tulang yang membuatnya makin lemah dan juga meningkatkan resiko terjadinya fraktur dan nyeri di samping meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Sekarang tertulis bahwa itu menyembuhkan kanker tulang. Dan dalam kasus ini, Bonefos tidaklah efektif.
Apa itu Tarceva?
Bukalah website dan carilah kebenaran yang pahit tentang obat oral yang satu ini. Menurut website perusahaan, http://www.tarceva.net/survivalresults.aspx, Tarceva merupakan obat oral pertama dan satu-satunya yang bersifat penghambat HER1/EGFR tirosin kinase yang terbukti memperpanjang angka harapan hidup. Obat ini secara signifikan meningkatkan angka harapan hidup sampai 37% dan juga mendemonstrasikan keuntungan gejala dengan memperpanjang waktu perburukan gejala.
Tulisan ini sangat menarik. Tetapi seperti biasanya, biarkan saya memperingatkan pasien untuk membaca menggunakan akal sehat. Tanyalah apa artinya kenaikan angka harapan hidup sampai 37% dalam kalimat sederhana? Data yang tersedia pada perusahaan sebagai berikut:
1. median angka harapan hidup adalah 9.5 bulan dengan Tarceva vs 6.7 bulan dengan plasebo. Dalam kalimat sederhananya Tarceva cuma meningkatkan angka harapan hidup sampai 2.8 bulan. Secara matematis benar untuk mengatakan bahwa kenaikan angka harapan hidup dengan tarceva adalah 41.8%. Tentu saja kenaikan 41.8% terdengar sangat menggiurkan.
2. Tarceva memperpanjang angka harapan hidup bebas progresif secara signifikan (PFS) sebanyak 82%. Angka sebenarnya adalah PFS dengan Tarceva adalah 3.6 bulan vs 1.8 bulan dengan plasebo.
Sekarang TIDAK ada pada literatur medis tertulis bahwa Tarceva menyembuhkan kanker paru! Pasien perlu untuk memutuskan apakah pantas menghabiskan RM 8,000 tiap bulan untuk pengobatan yang menunjukkan hanya dapat memperpanjang hidup selama 2.8 bulan. Pada kasus ini, Mark telah menghabiskan RM 64,000 dan menemukan bahwa Tarceva telah gagal.
Eddy dari Indonesia datang ke tempat kami pada 18 Juni 2007. Dia membawa ayah mertuanya yang menderita limfoma untuk menemui kami. Ini adalah kunjungan Eddy yang kedua. Kunjungan pertamanya pada tanggal 22 April 2005 ketika dia datang bersama koleganya untuk mencari pertolongan kami berhubung ayah koleganya, Sugi, yang menderita kanker paru.
Selama kunjungan Juni 2007, saya mendapat informasi tentang kesehatan Sugi dari Eddy – Apakah beliau masih hidup? Jawabannya adalah: Tentu, dia baik-baik saja. Saya sangat terkejut dan bahagia dengan berita yang indah ini. Saya mencari file Sugi dan mencatat cerita yang hampir terlupa.
Sugi (nama samaran) tidak merokok. Dia berumur 67 tahun pada Agustus 2003, ketika dia merasa nyeri pada mulutnya dan sakit kuning. Dia pergi menemui dokter dan melakukan CT Scan dan menemukan kanker di parunya. Dokter memberitahu Sugi bahwa dia cuma mempunyai enam bulan untuk hidup, meskipun kenyataannya ia terlihat sehat. Seseorang memberitahu Sugi tentang CA Care dan dia memutuskan untuk mengkonsumsi obat herbal kami: Kapsul A, Teh Paru 1 dan Paru 2. Sugi mengkonsumsi obat herbal selama delapan bulan tetapi sakit kuningnya menetap. Dia kehilangan keyakinan terhadap terapi kami dan memutuskan untuk mengkonsumsi obat herbal dari sumber lain. Tetapi Sugi tidak menerima pengobatan medis apapun.
Pada 22 April 2005, putra Sugi datang ke Penang dan mencari pertolongan kami. Dia memberitahu kami bahwa Sugi pergi menemui dokter dua minggu sebelum kunjungan ini dan sekali lagi Sugi diberitahu bahwa dia cuma mempunyai empat bulan untuk hidup. Putra Sugi bilang: Pada kunjungan pertama ke dokter, ayah saya diberitahu bahwa dia Cuma mempunyai waktu enam bulan untuk hidup dan sekarang tlah dua tahun dan dia tetap hidup. Dua minggu sebelumnya, dokter mengatakan bahwa ayah saya cuma mempunyai empat bulan untuk hidup. Dokter menganjurkan ayah saya melakukan operasi untuk mengangkat tumor tetapi ayah saya menolak.
Setelah mendapat informasi terbaru tentang konisi Sugi, kami menganjurkan Sugi untuk mengkonsumsi Kapsul A, Teh Paru 1 dan Paru 2, Teh-C, T & E, dan Teh S & M).
Pada 1 Juli 2005, kami menerima email dari putra Sugi dengan pesan sebagai berikut:
Setelah mengunjungi anda April 2005 lalu, saya ingin berbagi dengan anda tentang kondisi kanker paru ayah saya. Ayah saya telah mengalami peningkatan kesembuhan secara signifikan dalam arti peningkatan berat badan (dari 54 kg sampai 61 kg). Secara visual dia tampak lebih baik dan dia merasa baikan juga. Saya berterima kasih dengan tulus dan menghargai semua nasehat baik dan obat herbal anda.
Saya mengirim e-mail ke putra Sugi meminta informasi perkembangan akan kesehatan ayahnya. Pada 2 Juli 2007, saya mendapat balasannya.
Hello, Dr. Chris,
Sudah cukup lama sejak terakhir kali saya menulis kepada anda tentang kondisi ayah saya. Kami tentu saja benar-benar bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui tangan Dr. Chris, bahwa ayah saya masih sanggup untuk hidup sampai hari ini. Sekarang, ayah saya sanggup melakukan apa yang dia mau layakya orang yang normal.
Biarkan saya menjawab pertnayaan anda:
a) Bagaimana keadaan ayah anda belakangan ini? Dapat makan? Dapat tidur? Dapat bergerak tanpa masalah apapun?
Kesehatan ayah saya, berdasarkan penampilan visual sangatlah baik. Nafsu makannya sangat baik dan dia masih mengobservasi pantangan diet seperti yang tertulis oleh Dr. Chris dalam bukunya, Food and Cancer. Setiap pagi, ayah saya berjalan sejauh 3 km untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Tidurnya sangat baik. Dia pun dapat bergerak tanpa keluhan apapun.
b) Setelah kamu dan Eddy datang menemui saya di Penang sampai sekarang, apakah ayah anda pernah menemui dokter lagi?
Ayah saya hanya pergi menemui dokter sekali. Dia menerima suntikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Setelah itu, ayah saya menerima suntikan setiap bulannya. Terapi ini tampaknya bagus tetapi saya tidak tahu efeknya terhadap kankernya.
c) Apakah ayah anda juga mengkonsumsi obat herbal lain selain obat herbal CA Care?
Dia cuma mengkonsumsi obat herbal anda. Tetapi sejak tiga bulan yang lalu, ayah saya berhenti mengkonsumsi obat herbal anda. Saya kira itu karena dia bosan dengan obat herbal.
Komentar
Ini adalah satu kasus yang hampir terlupakan dalam rekaman kami. Sugi berasal dari Jawa Tengah dan ketika dia memulai mengkonsumsi obat herbal dia tidak datang kepada kami secara pribadi. Jadi tidak terdapat banyak komunikasi di antara kita. Sayangnya pada pengobatan pertama sakit kuningnya tidak menghilang setelah mengkonsumsi obat herbal. Alasannya jelas – dia tidak diberikan teh sakit kuning untuk diminum. Pengalaman kami menunjukkan bahwa Jaundice Heat atau Jaundice Cold tea(Teh panas sakit kuning dan Teh dingin sakit kuning), efektif untuk kondisi seperti berikut. Walaupun Sugi menderita sakit kuning, sangatlah mengejutkan bahwa dokter mengindikasikan bahwa hatinya dalam kondisi baik.
Cerita ini menegaskan satu aspek menyedihkan tentang pengobatan ilmiah. Ketika pasien didiagnosa dengan kanker paru (atau kanker apapun), beberapa dokter secara bervariasi mencoba berperan sebagai Tuhan dan menentukan prognosisnya: Anda menpunyai waktu tiga bulan untuk hidupatau Anda mempunyai waktu enam bulan untuk hidup. Komentar seperti itu tentu saja sangat merusak. Saya berpikir apa tujuan diutarakan komentar negatif seperti itu. Apakah ini suatu cara untuk menanamkan rasa takut dan terror pada diri pasien? Apabila pasien didorong sampai tahaptidak tertolong dan tidak ada harapan mereka menjadi lebih penurut dengan semua pengobatan yang ditawarkan. Bagi dokter, operasi, kemoterapi dan radioterapi merupakan satu-satunya cara untuk berurusan dengan kanker – cara lainnya adalah hocus pocus dan tidak terbukti.
Sayangnya cerita ini membuktikan sebaliknya. Tanpa perawatan pencegahan ini, Sugi lebih baik. Dia mempertahankan kesehatannya yang baik dan sehat secara fisik, emosional dan juga secara keuangan. Sudah hampir empat tahun sejak Sugi didiagnosa dengan kanker paru. Marilah kita berdoa untuk Sugi supaya dapat bertahan hidup beberapa tahun lagi. Keberhasilan Sugi karena penolakannya terhadap logika medis, jika anda percaya akan sesuatu yang namanya logika pada bidang medis!
JW Barham didiagnosa menderita kanker paru stadium terminal yang telah menyebar ke adrenal pada Juni 2008. Ia diminta menjalani kemoterapi dan radioterapi. Dengan perawatan itu ia dapat hidup selama 12 bulan tetapi tanpa terapi itu hidupnya hanya tinggal 6 bulan. JW menolak perawatan medis lebih lanjut dan memilih CA Care Therapy.
Setelah enam bulan, JW menemukan dirinya sendiri enam kaki di atas tanah, sedang memanjat tangga untuk mengecat rumah barunya. Tidak, dia tidak sedang berada enam kaki di bawah tanah.
Kami meminta pada Seng, anak dari salah satu pasien kami di Malaysia, untuk berbincang-bincang dengan JW di Hawaii dan membuat rekaman video. Mahalo … banyak terima kasih … kepada semuanya atas usaha dan kontribusinya.
Pada bulan April 2009, ketika video ini direkam, JW Barham berkata:
Saya tidak ingin wajah saya tampak kosong karena saya ingin seluruh dunia mengetahui tentang terapi Dr. Chris.
Sekitar 8 atau 9 bulan lalu (tepatnya Juli 2008), saya mengetahui bahwa saya telah divonis mati.Saya menderita kanker paru. Dan itu telah mengalami metastase ke adrenal. Saya pergi mencari 2 atau 3 pendapat lainnya dan hal-hal seperti itu. Merka semua mengkonfirmasi melalui foto-foto, PET Scan dan CAT Scan bahwa itu adalah benar bahwa pada paru kanan saya memang terdapat tumor dan telah bermetastase ke adrenal. Mereka mencoba membiopsi melalui tenggorokan saya dan masuk ke dalam paru-paru, tetapi saya terus-menerus batuk mengeluarkan kameranya. Oleh karena itu mereka meminta saya kembali keesokan harinya, dan mengambil biopsi melalui punggung saya dengan sebuah jarum. Mereka mendapatkan sampel-nya, saya rasa, dan mereka berkata, yup ini adalah keganasan.
Dr. Gelb: Ini adalah yang terburuk. Tidak ada pembedahan yang dapat diterapkan.
JW: Ini adalah terminal. Mereka berkata saya memiliki waktu sekitar 6 bulan untuk hidup. Pertumbuhan yang cepat, penyebaran yang cepat, dan mereka mencoba membicarakan agar dilakukan kemoterapi dan radioterapi.
Untuk … kebanyakan orang, tidak semua – tanggapan pada kemoterapi dan radiasi adalah kamu akan kesakitan, kamu kehilangan energimu, tubuhmu seperti akan mati. Saya tidak akan melakukan hal itu. Karena, jika saja mereka berkata saya mungkin mempunyai kesempatan 50 – 50 untuk bertahan hidup, saya mungkin akan mencobanya. Tetapi mereka berkata: Tidak. Jika saya menjalani kemoterapi dan radiasi, maka mungkin waktunya dapat diperjanjang dari enam bulan menjadi 1 tahun.
Riwayat Medis dan Laporan
JW Barham, seorang pria berusia 79 tahun (pada tahun 2008) seorang pria kaukasia, adalah seorang perokok aktif (1 pak per hari selama 60 tahun) dan memiliki riwayat penyakit arteri koronaria (terpasang stent), hipertensi, hiperlipidemia dan insufisiensi renal kronik. Sebagai tambahan, JW pernah melakukan kraniotomi dan reseksi pada Februari 1996 karena meningioma. Ia juga menderita polip laringeal dan divertikulosis. Ia juga menderita prediabetes mellitus.
Ia menggunakan obat-obat sebagai berikut
1. Combivent – inhaler, untuk mencegah spasme dari jalan napas atau bronkus yang disebabkan oleh Penyakit Pulmoner Obstruksi Kronis (PPOK).
2. Prilosec (omeprazole) – untuk menurunkan jumlah produksi asam yang diproduksi di dalam lambung. JW mempunyai riwayat yang panjang berhubungan dengan refluks asam lambung (acid reflux).
3. Lipitor – obat penurun kolesterol.
4. Lisinopril untuk terapi hipertensi, gagal jantung kongestif dan meningkatkan harapan hidup setelah terkena serangan jantung.
5. Zetia – untuk mengobati kolesterol yang tinggi.
6. Atenolol – untuk terapi angina (nyeri dada) dan tekanan darah tinggi.
7. Aspirin – digunakan jangka panjang, dosis rendah untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan bekuan darah pada orang-orang yang memiliki resiko tinggi terjadinya bekuan darah.
8. Plavix – untuk membantu melindungi terhadap kemungkinan serangan jantung atau stroke.
9. Cynocobalamin – vitamin B12.
10. Colace – Pelembut feses, membuat pergerakan usus menjadi lebih halus dan mudah untuk dilewati.
11. Lactulose – untuk konstipasi.
CT-scan dada pada 21 Juni 2008
1. Terdapat massa sebesar 2,7 cm pada daerah hilus kanan yang dicurigai malignansi (proses keganasan).
2. Kemungkinan post-obstruktif pneumonitis pada lobus tengah paru kanan.
3. Terdapat massa baru sebesar 2,7 cm pada adrenal sesuai dengan metastasis.
4. Fibrosis yang menetap ada apeks (ujung atas) paru.
PET-scan 18 Juli 2008
1. Massa hipermetabolik pada hilus kanan yang sangat dikhawatirkan adanya malignansi.
2. Hipermetabolik ringan pada hilus dan nodus limfatikus subcarinal yang masih dikhawatikan terjadinya metastasi pada nodus limfatikus.
3. Terdapat massa hipermetabolik pada ginjal kanan.
Pencarian Alternatif yang Membawa ke CA Care Malaysia
JW: Dr. Suzanne Gelb cukup berbaik hati untuk melakukan pencarian di google. Ia menemukan Dr. Chris dalam komputernya. Kami meng-emailnya. Cukup yakin, setelah membaca beberapa kesaksian, dan kami … memiliki beberapa buku-bukunya: Food and Cancer (Makanan dan kanker) dan yang lainnya. Dan itu semua masuk akal. Dr. Gelb menanyakan apakah saya mau mencobanya. Saya berkata kenapa tidak. Saya tidak akan kehilangan apa-apa. Maka kami menghubungi Dr. Chris. Saya mengirimnya hasil diagnosa saya, saya mengirim semua rekam medis saya. Ia merancang terapi berdasarkan kondisi saya.
Perubahan Gaya Hidup dan Diet
Pertanyaan oleh Seng: Terapi Dr. Teo – saya dengar itu ada hubungannya dengan gaya hidup, diet, olahraga dan obat-obatan herbal. Apakah anda dapat menjelaskannya?
JW: Saya harus mengubah seluruh gaya hidup saya. Saya harus mengubah pola makan saya menjadi seorang vegetarian. Makanan vegetarian mentah dan sayuran yang direbus kadang-kadang. Dan biji-bijian. Semua yang Dr. Teo rekomendasikan.
Saya harus meminum teh-teh yang ia rekomendasikan. Pada awalnya, ada sekitar 5 – 6 teh dan saat ini, saya hanya meminum 4 teh. Itu semua disiapkan dan dirancang khusus untuk terapi saya. Anda tahu, saya lahir dan dibesarkan di sebuah peternakan. Saya tumbuh di sebuah peternakan. Saya adalah seorang karnivora – dengan pola makan daging dan kentang. Saya dapat mengerti bahwa 70% orang tidak dapat bertahan dengan diet atau bertahan dengan teh-nya. Saya tidak terlalu memikirkan teh-nya.
Q: Apakah tehnya pahit ?
JW: Tidak. Itu tidak pahit. Hanya terasa berbeda. Itu tidak ada bedanya dengan kopi. Memiliki rasa sendiri, teksturnya sendiri. Saya terbiasa dengan itu, saya mengocoknya dan meminumnya. Saya tidak terlalu memusingkan tehnya. Yang saya tidak dapat menerima adalah makanan yang mentah. Tidak dibumbui, tidak ada rasa. Apakah anda pernah memakan kentang rebus tanpa mentega dan krim asam dan saus gravy?
Dengan bantuan Dr. Gelb – ia berkata, “pada akhirnya kamu akan terbiasa dengan rasanya, bersabarlah.” Dan dengan bimbingannya, saya menjauhi makanan yang lain. Ia memberikan saya brokoli mentah. Yah, biasanya saya makan brokoli sebagai hidangan pembuka atau untuk yang lainnya, tapi kita mencelupkannya dengan mayones atau yang lainnya, kalian tahu, dan kembang kol serta seledri – tapi kita mencelupkan semua itu ke dalam mayones atau yang lainnya itu, dan itu menyembunyikan rasa asli dan tekstur aslinya. Semua itu memakan waktu sekitar 2 bulan ketika saya benar-benar mulai merasakan rasa dari setiap buah dan setiap sayuran. Dan sekarang, 8 bulan kemudian, saya menikmati semua itu.
Untuk makan malam kemarin, saya menyediakan alpukat, brokoli yang direbus, dan bawang yang direbus, dan sebuah tomat mentah. Kemudian saya menambahkan biji wijen dan biji flax. [Sebelumnya] saya tidak dapat menerima semua itu – seperti memakan makanan sapi, sangat hambar. Tapi sekarang, semua itu mempunyai rasa yang enak. Sekarang, saya meminum 8 ons jus apel, dan 8 ons jus pir setiap harinya ketika sedang musim, dan juga anggur ketika sedang musim. Dan semuanya itu haruslah organik.
Semua yang kita lihat di televisi atau yang kita baca – Saya tidak akan mengkonsumsinya kecuali Dr. Chris mengatakan “okay”. Bila saya mendengar ini baik, maka saya dengar ini baik. Saya akan mengirimkan e-mail kepadanya dan berkata : Apakah saya boleh mengambil/memakan/melakukan ini ? Ia berkata, Tidak, Inilah yang seharusnya untukmu. Ini yang tidak untukmu.
Dr. Gelb: Seperti ketika ia berpikir untuk “mengecek ulang” untuk melihat perkembangannya.
JW: Dr. Chris berkata: Ikuti perasaanmu. Untuk apa melakukan tes untuk memberitahukan hasilnya padamu. Untuk apa membiarkan dirimu terpapar oleh semua radiasi itu.
Krisis Penyembuhan
Dr. Gelb: Pada awalnya Dr. Chris akan mengirimkan saya herbal selama 2 minggu saja, karena ia tidak yakin JW akan menyukai teh-nya, karena begitu banyak orang tidak menyukainya.
JW: Itu semua berlangsung untuk 10 hari pertama, saya rasa. Dr. Chris berkata pada saya: Kamu mengalami sebuah krisis penyembuhan. Ooh! Setelah hari kelima, saya sangat kesakitan. Saya rasa saya sedang sekarat. Saya pikir teh tersebut membunuh saya. Saya berpikir pada diri saya sendiri: yah, saya lebih baik meneruskan saja dan meninggal. Saya sangat sakit. Saya tidak dapat berpindah dari tempat tidur.
Dr. Gelb: Anda mengatakan tentang semua itu di internet, dalam satu dari surat kabarnya, yang berjudul “Sharing Experiences” (berbagi pengalaman).
JW: Bagaimanapun, itu semua berlalu dan saya tidak mengalami masalah lagi sejak saat itu.
Kami meminta JW untuk menulis lebih banyak lagi rincian tentang krisis penyembuhannya. Hukum penyembuhan (Law of Healing) ini hanya sedikit dimengerti oleh para pasien. Setelah meminum herbal selama satu atau dua minggu, pasien seperti merasa akan ke neraka (seperti pada kasus JW) atau mengalami perasaan tidak nyaman. Ini tidak bisa dihindari. Maka biarlah apa yang JW tulis dan jalani menjadi contoh yang baik pada yang lain.
Inilah yang JW tulis:
Malam ketika terjadi krisis penyembuhan [hari ke-8], Saya yakin herbal anda telah memicu kanker saya dan kanker ini sedang memakan saya hidup-hidup. Saya menginginkan pil penghilang rasa sakit untuk menyingkirkan rasa sakit. Saya memiliki toleransi yang tinggi terhadap rasa sakit, tapi ini tidak seperti apa yang saya pernah alami sebelumnya selama 79 tahun. Ini adalah neraka. Saya merasa sangat menderita, merasa seperti terjebak, seperti hewan di dalam kandang – saya tidak bisa melarikan diri dari rasa sakit yang luar biasa. Sejauh yang saya pikirkan, antara menelan pil penghilang nyeri untuk menghentikan rasa sakit ini, atau mati dan rasa sakit ini menghilang selamanya. Tetapi, karena beberapa alasan, saya mendengarkan teman saya, Dr. Gelb, yang menasehati saya untuk tidak meminum pil – berpikir kembali pada malam itu, saya rasa saya tidak mempunyai energi yang cukup untuk berdebat dengan Dr. Gelb tentang pil – pil itu… dan entah bagaimana, saya melewati malam itu.
Kemudian pada keesokan paginya (hari ke-9), saya bangun dengan rasa sakit yang berkurang jauh dan gas yang ada juga berkurang, dan segala sesuatunya tampak membaik sepanjang hari itu. Saya sangat lega dan merasa lebih baik, karena saya tidak pernah berpikir untuk berhenti melakukan program herbal. Saya hanya senang rasa sakit itu telah pergi.
Tapi malamnya (hari ke-9), rasa sakit itu kembali – tidak seberat malam kemarin, tapi walaupun demikian tetap saja sakit – seperti ditarik, nyeri yang menjalar, dan rasa sakit ketika bernapas. Rasa sakit itu seperti memakan saya – yang saya rasakan hanyalah nyeri, dan saya merasa seperti di neraka. Untungnya, saya dapat tidur untuk beberapa saat, yang memberikan saya sedikit waktu melepaskan diri dari nyeri yang dirasakan. Tetapi ketika saya bangun keesokan paginya (hari ke-10) sekitar pukul 6 pagi, rasa sakit itu konstan, itulah yang menyebabkan saya meng e-mail anda sekitar 80 menit kemudian (7:20 pagi). Sekitar 3½ jam kemudian, setelah saya tidur beberapa jam, rasa nyeri itu berkurang, dan sesuai yang anda perkirakan di e-mail berikutnya yang dikirimkan saya pada hari itu, rasa sakit itu menghilang tidak lama setelah itu.
Saya juga berharap dengan dibuatnya video dan kesaksian ini akan mendorong lebih banyak orang untuk mencari bantuan anda dan tetap mengikuti CA Care program. Terlalu banyak dari kita yang sekarat yang seharusnya tidak perlu. Saya berharap mereka yang membaca artikel ini akan mengerti bahwa disana terdapat cahaya di ujung terowongan, terutama tentang krisis penyembuhan – apa artinya sedikit sakit, apabila kamu dapat menyelamatkan hidupmu? Saya sangat berterimakasih saya dapat hidup melalui krisis penyembuhan dan tidak menyerah sampai disana. Dan saya ingin mengatakan pada semua orang, Jangan menyerah – hidupmu sangat berharga.
Anggota keluarga yang lain juga sudah diperingatkan sebelumnya ketika pasien mengalamin krisis penyembuhan. Untuk mengerti lebih lanjut, kami mengajukan dua pertanyaan pada Dr. Gelb.
Setelah melihat JW menderita ketika masa krisis penyembuhan – apa yang anda rasakan sebagai seseorang yang selalu berada dekat dengan JW dan keadaannya makin memburuk dan tidak membaik setelah mengkonsumsi herbal?
Dr. Gelb: Pertama-tama, ijinkan saya bercerita ketika saya melihat JW semakin memburuk setelah mengkonsumsi herbal pada awal Agustus 2008, saya sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi. Saya telah membaca beberapa materi yang ada pada website anda, tapi sama sekali tidak terlintas informasi yang dapat menjelas apa yang JW alami.
Sejauh apa yang dapat saya rasakan, ketika saya melihat JW semakin memburuk, pada dasarnya, saya merasa kecewa dan sedih. Kecewa karena saya mempunyai harapan besar pada herbal – ketika kita belajar tentang program itu pada awalnya, semuanya terasa sangat baik; sedih karena tampaknya herbal tersebut tidak bekerja, dan kankernya semakin memberat. Bagi saya, ini adalah sebuah kehilangan – kehilangan pengharapan, akan kesembuhan, dan kesempatan untuk menaklukan musuh. Setelah beberapa saat merasa kecewa dan sedih, dan bahkan meneteskan beberapa air mata, semua perasaan itu berlalu.
Pada suatu saat, saya juga merasakan seperti kehilangan kepercayaan diri, berpikir, “Oh Tuhan, saya yang memperkenalkan JW pada herbal ini, apa yang telah saya libatkan pada teman saya ini?” Untungnya, itu hanyalah pikiran sesaat.
Saya juga merasa empati dan simpati pada JW karena ia sangat menderita, dan saya mengerti mengapa ia menginginkan resep untuk pereda nyeri. Tapi satu hal yang saya ketahui secara pasti – menggunakan pereda nyeri hanya akan membahayakan, tidak baik. Saya mengetahui bila JW menggunakan pereda nyeri, ini akan menghancurkan seluruh program herbalnya. Saya tidak yakin bagaimana saya mengetahui ini dengan rasa bersalah yang saya alami, tapi tidak ada keraguan pada pikiran saya bahwa menggunakan pereda nyeri bukanlah suatu pilihan, dan jika JW bersikeras menggunakannya, itu hanya akan mengulang kembali pada gaya hidup yang “toksik”, dan menurut pendapat saya, yang memegang peranan penting memicu kanker pada JW – gaya hidup dengan makanan yang tidak sehat, merokok, obat-obatan yang toksik.
Apakah ada keraguan pada anda bahwa herbal tersebut berbahaya, tidak efektif atau apakah anda merasa itu akan berhasil entah bagaimana?
Dr. Gelb: Tidak pernah terlintas di pikiran saya bahwa herbal tersebut berbahaya, saya hanya berpikir herbal tersebut tidak bekerja, dan saya tidak tahu apakah herbal tersebut akan berhasil untuk JW. Jadi saya membiarkan diri saya sendiri mengalami emosi seperti yang saya sebutkan sebelumnya, tapi setelah saya dapat menerima apa yang sedang terjadi – ini bukan berarti saya menyerah, atau saya menyukai apa yang terjadi, tetapi rasa penerimaan ini membuat saya menjalani keadaan ini dan melakukan apa yang harusnya saya lakukan – membantu JW untuk tetap pada jalurnya dengan mempersiapkan herbal dan makanan untuknya, karena ia tidak dalam kondisi yang dapat melakukan hal tersebut.
Kesehatan Sebelum Mengkonsumsi Herbal
Q: Sebelum mengkonsumsi obat dari Dr. Teo, apa yang anda rasakan dibandingkan dengan sekarang?
JW: Saya merasa sangat rapuh…Saya ingin tubuh saya kembali. Saya menjalani banyak perawatan untuk masalah jantung…Saya memasang stent pada jantung saya. Saya bahkan tidak dapat menyeberang jalan. Kaki saya terasa nyeri, dan saya mengalami pegal-linu yang kronis, vertigo, letargi (kurang bergairah – lemah letih lesu). Saya memiliki skuter kecil yang saya kendarai untuk berpindah tempat. Dan saya pergi berbelanja dengan skuter kecil saya karena saya tidak dapat berjalan…Saya mengkonsumsi 7 atau 8 pengobatan…Obat anti pembekuan darah, aspirin, obat darah tinggi, obat penurun kolesterol – saya tidak tahu. Itu sama saja tetap membuat saya sakit. Dan ketika mereka mendiagnosa saya [kanker] – saya menghentikan itu semua. Saya bahkan tidak mengkonsumsi sebutir aspirinpun selama delapan bulan.
Pemulihan kesehatan setelah mengkonsumsi Herbal
Saya dapat berjalan satu mil sekarang. Saya dapat berlari. Saya dapat memanjat tangga dan mengecat [rumah]. Saya mendapatkan hidup saya kembali. Yang menjadi satu-satunya pikiran saya adalah saya merasa kekuatan tubuh saya kembali seluruhnya. Karena, saya tidak tahu, saya merasa vertigo (pusing berputar) – saya merasa keseimbangan saya kadang-kadang sedikit terganggu. Tetapi selain daripada itu – dan olahraga selama 30 – 35 menit setiap hari. Anda dapat melihat dalah salah satu rekaman – kami sedang berolahraga.
Pada 31 Januari 2009, JW menulis bahwa pada 29 Januari ia bertemu dengan Dr. X, dokternya selama 23 tahun, untuk melakukan pemeriksaan rutin. Dr. X membuat pernyataan berikut:
Trombosit tinggi (ia berkata itu karena infeksi…kanker).
Kolesterol tinggi (kolesterol menurun ketika ia memberikan saya obat kolesterol yang saya hentikan pemakaiannya pada Juli 2008).
Ia berkata saya harus mengkonsumsi vitamin B-12 karena kadar B-12 saya rendah (ia percaya bahwa seluruh vegetarian harus mengkonsumsi vitamin B-12).
Ia berkata ginjal saya dalam keadaan baik (yang berarti bukan kasus pre-kanker yang didiagnosa pada Juli 2008.
Ia mendengarkan dada saya, berkata, pada dasarnya paru-paru saya baik-baik saja, tapi ia dapat mendengar “rattle”.
Dr. X tidak memberikan rekomendasi apapun, kecuali untuk B12. Ia tahu sejak saya didiagnosa kanker, saa menolak semua terapi konvensional, dan saya dalam perawatan anda. Saya berkata saya akan mengemail-nya untuk memberitahukan hasil pemeriksaan darah dan saya akan mengikuti instruksi apa yang harus dilakukan berikutnya.
Dr. X terkesima dengan begitu baiknya penampilan saya, bahwa saya dapat berjalan beberapa blok (tidak dapat melakukan itu sebelumnya) dan saya berolahraga selama 30 menit sehari, bahwa arthritis/kram kaki/vertigo saya telah hilang, bahwa otot-otot lengan, kaki, dan tubuh telah menguat. Dan saya tidak lagi mengkonsumsi pil nitrogliserin lagi sejak saya mengkonsumsi teh/diet anda. Saya memberitahunya saya cukup baik untuk seorang yang telah mati !! (Pada 23 Juni 2008 saya telah diberitahu saya akan meninggal dalam 6 bulan bila saya tidak dikemoterapi, dll.)
Berita baik untuk ginjal saya! Beberapa waktu yang lalu, Dr. X berkata saya mungkin perlu melakukan dialisis. Saya mengkonsumsi kidney tea (teh ginjal), yang saya mulai sejak Agustus 2008 untuk perbaikan.
Sejauh ini tentang kesehatan saya, saya tidak pernah merasa sebaik ini dalam 10 tahun terakhir. Tujuh bulan yang lalu, saya tidak dapat menyeberang jalan tanpa rasa sakit pada kaki saya dan kelelahan. Sejak saya melakukan terapi herbal Dr. Chris dan rekomendasinya tentang diet/gaya hidup, saya mendapatkan kaki saya kembali dan dapat berjalan sejauh ½ mil. Saya pergi ke pusat kebugaran 30 menit setiap hari dan kekuatan fisik saya meningkat banyak.
Penurunan berat
29 Agustus 2008, JW menulis: Sejak saya mulai makan sesuai apa yang tertulis pada buku Food & Cancer (makanan & kanker) (28 Juli) berat badan saya turun cukup drastis (ketika meninbang pada 28 Juli 180 lbs, dan sekarang 164 lbs). Saya tidak keberatan terjadi penurunan berat badan karena tubuh saya merasa lebih baik, dan saya tidak keberatan mengurangi berat badan sampai 150 lbs.
10 Oktober 2008: Saya terus mengalami penurunan berat badan…saya menimbang 148…saya dapat mengurangi lagi sampai 140. Jika saya turun lebih rendah lagi, saya rasa saya terlalu kurus. Apakah saya harus menambah berat badan atau mempertahankan berat badan saya sekarang ini?
Olahraga
Olahraga 30 sampai 35 menit setiap hari (sepeda statis, mesin berat, peregangan, dll) – belum memaksa melebihi apa yang dapat dilakukan, tetapi saya bertambah kuat.
Energi
Pada 13 Desember 2008, JW menulis: Saya merasa sangat baik. Belakangan ini saya berjalan 4 blok dan kembali – pertama kalinya saya berjalan sejauh itu dalam 5 tahun terakhir!
Meskipun saya memiliki banyak energi dan merasa jauh lebih baik dari sebelum mengkonsumsi herbal, saya merasa cepat lelah (bukanlah sesuatu yang baru). Saya dapat tidur siang, dan setelahnya merasa segar kembali. Dan juga, jika saya bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau kursi, kadang-kadang saya merasa pusing untuk beberapa detik (bukanlah sesuatu yang baru).
Pada e-mailnya 16 Maret 2009, JW menulis: Sekedar mengulang, 7,5 bulan yang lalu saya menghentikan seluruh pengobatan jantung saya (obat anti pembekuan darah, kolesterol)…Saya masih membawa nitrogliserin saya di dalam kantong, tetapi jika bukan karena ada suatu insiden, saya tidak pernah mengalami rasa sesak pada dada saya atau nyeri pada dada. Dan untuk saya, stamina saya tidak dapat dipercaya – seperti yang anda ketahui, sebelumnya saya tidak dapat berjalan untuk menyeberang jalan tanpa membuat kaki saya sakit dan pegal. Sekarang saya dapat berjalan ½ mil, dan saya mengecat dan memanjat naik turun tangga sepanjang hari karena kami merenovasi rumah kami. Dan kolega saya, [Dr. Gelb], yang saya tuliskan dalam cerita krisis penyembuhan saya, tidak dapat percaya dengan stamina saya sekarang.
Refluks Asam Lambung(Acid Reflux)
Sejak usia muda, saya menderita nyeri seperti terbakar pada ulu hati/Refluks asam lambung. Ibu saya memberi saya soda kue untuk masalah ini ketika masa kecil. Setelah itu, saya mengkonsumsi antasida untuk masalah ini selama bertahun-tahun (di U.S., antasida yang populer adalah Turns). Beberapa tahun terakhir ini, dokter saya meresepkan Prolisec untuk masalah ini – itu adalah antasida yang sekarang dapat dibeli lewat konter-konter yang ada (tidak dibutuhkan resep).
Saya mulai mengkonsumsi soda kue secara reguler sejak saya membaca buku diet anda tentang Food & Cancer pada 28 Juli 2008. Pada saat itu, saya menghentikan penggunaan Prolisec karena saya tidak ingin memberikan obat yang toksik kedalam tubuh saya, dan saya ingat ibu saya memberikan saya soda kue ketika saya masih muda. Kemudian saya mengadakan beberapa pencarian tentang soda kue dan belajar bahwa itu digunakan untuk nyeri ulu hati.
Kami rasa kami dapat melakukan sesuatu untuk masalah refluks asam lambung JW. Obat farmasi hanya meredakan gejala. Ia dapat terus menggunakan Prolisec untuk bertahun-tahun tetapi masalahnya tidak akan hilang. Satu cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menguatkan lambungnya. Jadi saya melakukan riset untuk mengatasi masalah itu dan meramu beberapa herbal untuk JW. Ini adalah yang terjadi berikutnya setelah JW menggunakan herbal untuk refluks asam lambungnya.
16 Januari 09: Refluks asam: Sepertinya sekitar 90% telah hilang. Kadang-kadang saya tidak menggunakan soda kue; hari-hari lainnya saya menaruh sedikit di ujung lidah saya 1x/hari, kadang-kadang 2x/hari. Karena masalahnya tidak hilang dengan sempurna … apakah akan lebih baik jika dicoba untuk diberikan Stomach 2 yang membantu pasien anda yang lain dengan refluks.
17 Maret 09: Refluks asam: Daripada mengalami hari yang buruk pada 14 Maret (nausea, tidak berenergi, tidak merasa lapar – tidak makan banyak sepanjang hari – tidak yakin apa yang menyebabkan hari yang buruk itu), perut saya terasa lebih tenang – saya sudah dua hari tanpa nyeri ulu hati (sebagai catatan, saya tidak mengkonsumsi soda kue sama sekali). Sebelumnya, saya mengkonsumsi sedikit soda pada ujung lidah saya dengan sedikit air 1-2x / hari. Hari ini, sekarang pukul 8.36 malam, saya tidak mengkonsumsi soda kue sama sekali, perut saya terasa sangat tenang, tidak ada perasaan tidak enak di perut, tidak ada diare, tidak banyak gas (tidak ada buang angin melalui anus ataupun mulut).
7 April 09: Refluks asam: Jika saya dapat bertahan 3 jam lagi hari ini (sampai tengah malam), ini akan menjadi 8 hari yang betul-betul bebas dari soda! Saya sangat puas sekali dengan ini. Terima kasih.
Kesimpulan
Setelah 6 bulan berlalu, saya tidak berharap untuk mengingatkan JW tentang permasalahannya. Tetapi JW memberitahukan saya bahwa jika mengikuti definisi dari dokter, ia seharusnya sudah menjadi seorang mayat hidup. Jadi, saya memberikan beberapa pertanyaan untuk JW jawab.
1. Apa yang anda rasakan setelah diberitahu bahwa hidup anda tinggal 6 bulan?
Saya tidak terkejut diberikan diagnosis seperti itu. Bekerja dengan penyakit stadium lanjut selama bertahun-tahun dengan kapasitas saya sebagai seorang menteri, saya terbiasa dengan diagnosa-prognosa dari kanker stadium terminal. Saya bahkan tidak berpikir bahwa tekanan darah saya meningkat ketika dokter memberitahu saya berita buruk itu. Hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah – Tidak ada kemo, tidak ada radiasi. Pikiran lain yang terlintas dalam pikiran: Saya hampir 80 tahun, saya memiliki hidup yang baik, saya tidak takut akan kematian. Saya tahu kemana saya akan pergi setelah saya kehilangan tubuh saya. [Tentu saja kita memiliki ketakutan yang alami tentang kematian karena keinginan untuk hidup pada badan saya berjuang untuk hidup. Tetapi kematian itu sendiri tidak mengganggu saya.] Pikiran lain yang terlintas adalah,saya tidak akan menderita karena ini. Jadi, apapun yang saya lakukan adalah untuk membebaskan tubuh saya terbebas dari rasa sakit, itu adalah jalan yang akan saya tempuh.
2. Lalu anda memutuskan untuk memulai sesuatu yang anda tidak tahu atau tidak yakin – boleh dikatakan pengobatan yang belum terbukti – apa yang membuat anda melompati batas dan memutuskan untuk meninggalkan pengobatan modern?
Seperti yang saya sebutkan di atas, saya tidak ingin kemoterapi atau radiasi. Dalam pekerjaan saya dengan orang-orang yang sudah pada stadium terminal, saya melihat kesakitan dan penderitaan yang disebabkan oleh terapi tersebut. Jadi ketika kolega saya, Dr. Suzanne Gelb, menemukan website dan membawanya kepada saya, setelah saya mendengar nama anda dan melihat foto di web, saya mempunyai perasaan yang mendalam bahwa anda dapat membuat saya bebas dari rasa sakit selama Tuhan menginginkan tubuh saya tetap hidup.
3. Kini setelah anda melewati batas 6 bulan – apa yang anda rasakan?
Saya dengan tulus mengatakan saya tidak pernah merasa sebaik ini dalam 10 tahun terakhir. Saya pikir itu terjadi selama saya mengkonsumsi obat jantung, penurun kolesterol, dan apapun yang mereka coba, mereka masukan ke dalam botol untuk saya.Saya merasa seperti sakit, letargi, tidak berenergi, vertigo. Intinya saya merasa saya tidak sehat. Saya mengalami peningkatan berat badan (karena terlalu banyak makan), merokok lebih dari biasanya. Saya merasa tidak sehat.
Tetapi sekarang, saya merasa jauh lebih baik. Saya turun sekitar 60 pon sejak saya memulai diet yang direkomendasikan dalam buku Food & Cancer, saya dapat berolahraga 30 menit setiap harinya, dan berjalan beberapa blok setiap harinya (sesuatu yang bahkan saya tidak dapat lakukan bertahun-tahun karena saya tidak mempunyai cukup energi, tidak ada kekuatan).
Bagaimanapun juga, saya tetap merasa kurang sehat – saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Saya tidak merasa sakit, tetapi saya merasa tidak sehat, jika mungkin itu yang dimaksud. Mungkin saya mencoba untuk membandingkan dengan kualitas hidup ketika saya masih berusia 30 atau 40 tahun ketika saya masih merupakan suatu bola energi. Kadangkala saya lupa kalau bulan depan saya berubah menjadi usia 80, atau, apakah itu memang berarti jika seseorang benar-benar hidup dengangaya hidup sehat? Satu hal yang pasti, saya menikmati hidup, dan secara emosional, psikologikal, dan spiritual , saya dalam keadaan yang baik — Saya tidak merasa stres atau khawatir tentang hidup sehari-hari; saya tidak merasa khawatir dengan kesehatan saya – pada kenyataannya, saya merasa bergairah ketika saya memikirkan tentang peningkatan yang saya alami sejak saya ditangani oleh anda, dan saya maksud juga dalam arti lain – di tangan anda (ha, ha – tidak bermaksud untuk membuat anda bertanggung jawab jika saya harus mati keesokan hari!!).
Berita Terbaru
Jumat, 3 Juli 2009
Ketika saya masuk ke ruangan Dr. W hari ini, matanya sama besarnya dengan sebuah piring. Ia begitu terkejut melihat saya, melihat begitu sehatnya saya. Suhu tubuh saya 98,3, timbangan saya berada pada angka 136,5 lbs, tekanan darah saya 126/64, denyut nadi saya 73. Saya berkata kepadanya, “anda kira saya pasti sudah mati saat ini.” Ia berkata,” Ya, saya benar-benar terkejut anda dapat hidup selama ini. Apapun yang anda lakukan, teruslah lakukan itu.” (Sekarang sekitar satu tahun sejak mereka mendiagnosa saya menderita kanker stadium terminal, dan memberi saya waktu 6 bulan untuk hidup jika tanpa terapi dan 1 tahun jika saya melakukan kemo). Ia berkata paru-paru saya terdengar bersih dan bersih.
29 Juli 2009
Aloha Dr. Chris,
Hari ini kami merayakan satu tahun perayaan sejak memulai program dari CA Care pada 28 Juli 2009. Saya sangat menghargai semua bantuan anda dan akan terus melanjutkan program ini secara ketat.
Tahe (M319), seorang pria berumur 75 tahun dari Bogor, Indonesia mulai merokok sejak berusia delapan belas tahun. Pada 2000 dia menjalani operasi jantung by-pass. Pada 2005 dia mempunyai gejala seperti flu dan mempunyai kesulitan bernafas. Gejala-gejala ini menetap selama sekitar tiga bulan. Dia kemudian pergi ke rumah sakit di Jakarta dan didiagnosa sebagai tuberkulosis (TB). Dia pun menjalani pengobatan TB. Bagaimanapun, setelah mengkonsumsi obat selama beberapa minggu batuknya semakin bertambah sering. Tidak merasa puas, dia pun memeriksakan diri ke rumah sakit swasta di Singapura.
Tahe, istrinya, anak perempuan dan menantunya datang mengunjungi kami pada 29 Februari 2008 dan berhubungan dengan cerita yang terjadi di Singapura.
1. Dokter berpikir bahwa dia mempunyai masalah infeksi di paru. Tahe pun mengkonsumsi antibiotik. Setelah dua minggu, masih tetap batuk.
2. Sebuah CT Scan dilakukan dan terdapat tumor yang besar di parunya. Menurut dokter, itu adalah tumor yang agresif.
3. Tahe menjalani kemoterapi, setiap siklus dengan interval tiga minggu. Dia menjalani total enam siklus. Tumor menghilang total.
4. Empat bulan kemudian tumor lain ditemukan tumbuh pada sisi lain dari paru. Tahe menjalani enam siklus kemoterapi lagi. Tumor kembali menghilang.
5. Empat bulan kemudian, tumor kambuh lagi. Kali ini tumor tumbuh pada bagian yang sama dengan tumor pertama.
6. Dokter menginginkan Tahe menjalani kemoterapi lagi, tetapi pada waktu itu Tahe mengalami perdarahan pada anus. Kemoterapi merupakan kontraindikasi.
7. Dikarenakan tumor di paru tumbuh semakin besar, Tahe menjalani dua puluh delapan kali pengobatan radiasi.
8. Setelah dilakukan semua hal itu, permasalahan Tahe menetap.
9. Hasil dari CT Scan pada dada dan hati yang dilakukan pada 21 Februari 2008 mengindikasikan:
Terdapat efusi pleura kecil yang baru pada sisi kiri.
Terdapat kehilangan volume yang ekstrim pada hemithorax sebelah kiri.
Terdapat perubahan pola heterogen yang ringan sampai kolaps paru pada regio perihilar.
Terdapat kemungkinan kekambuhan pada massa paru hilar kiri yang menyebabkan penyumbatan bronkus.
Terdapat nodul paru sebesar 8mm pada lobus kanan atas.
Terdapat massa yang terkait dengan ligamentum falsiform.
Terdapat densitas hepatik sebesar 12mm pada segmen 6 hati.
Terdapat beberapa hipodensitas berukuran subsentimeter pada hati yang terlalu kecil untuk di kalsifikasi.
Terdapat massa adrenal kiri berukuran 3.7 cm.
Terdapat massa adrenal kanan berukuran 2.7 cm.
Tidak terdapat lesi destruksi tulang.
Sangatlah jelas bahwa perawatan sejauh ini gagal untuk menyembuhkan Tahe. Dokter menganjurkan untuk menjalani lebih banyak kemoterapi. Tetapi Tahe menolak pengobatan lebih jauh. Malah dia dan keluarganya datang mencari pertolongan saya. Tahe diresepkan Kapsul A & B, Teh Hati, Teh Paru 1 & 2, Teh LL dan Teh Ginjal).
Berikut adalah percakapan kita pada malam tanggal 29 Februari 2008.
Chris: Okay Bapak – apakah anda ingin menjalani lebih banyak kemoterapi?
Tahe: Tidak, saya tidak mau lagi. Tubuh saya sudah lemah. Saya sudah tua dan tidak mempunyai banyak tenaga lagi.
Istri: Semua tulangnya sakit.
Chris: Anda pasti telah menghabiskan ribuan untuk kemo anda?
Istri: Ya, banyak sekali.
Menantu: Dia menghabiskan banyak sekali uang!
Chris: Saya telah menulis ini sebelumnya – Orang yang kaya dan berpendidikan, biasanya meninggal lebih cepat. Dari pengalaman saya, pada kasus kanker paru, tumor bisa menyusut atau bahkan hilang setelah pengobatan. Tetapi ini tidak berarti bahwa kankernya telah sembuh.
Tahe: Ya, benar.
Chris: Sekarang Bapak, anda sepeertinya setuju dengan apa yang telah saya katakan. Tetapi apabila saya mengatakan ini sebelum anda menjalani kemoterapi, anda pasti tidak akan mempercayai saya,
Tahe: Saya tidak tahu akan hal ini.
Chris: Ya, bahkan apabila anda mengetahui hal ini setelah saya memberitahukan kepada anda, anda tetap tidak akan percaya!
Tahe: Tidak, saya percaya anda.
Chris: Tidak. Bagi mereka yang belum pernah mengalami seperti apa yang anda alami atau tidak mengambil jalan yang sana seperti anda pilih, tidak akan percaya apa yang saya katakan bahwa:setelah kemo tumor akan kembali.
Istri: Dokter sebelumnya memberitahukan bahwa pengobatan ini cuma dapat membantu sampai 80%. Tidak, kanker tidak akan pergi total.
Chris: Ya, ini yang telah sering saya lihat. Setelah operasi, kemoterapi dan radioterapi, tumor akan menghilang tetapi setelah empat atau enam bulan tumornya kambuh lagi. Dan setelah itu kambuh, kanker akan menjadi lebih agresif. Ini dikarenakan tubuh sudah lemah. Bagaimana mungkin tubuh yang sudah lemah bisa memerangi kanker?
Istri: Sekarang ini waktunya berserah pada Tuhan. Lebih cepat dari yang kami perkirakan. Ahli radiologis mengatakan bahwa dokter cuma dapat membantu 80%, sisa 20% tergantung pada Tuhan.
Komentar: Di CA CARE kami memberitahukan kepada pasien-pasien: Ini adalah tangan kita tetapi Tuhan-lah yang menyembuhkan.Tetapi pada dunia manusia berpikir bahwa dia lebih pintar daripada Tuhan ! Kenyataannya pengobatan ilmiah telah gagal Tahe. Marilah kita berendah hati untuk menerima akan hal itu.
Dokter menganjurkan Tahe untuk menjalani lebih banyak lagi kemoterapi. Menurut anda apa yang akan menjadi hasilnya – sukses atau kematian?