Eddy dari Indonesia datang ke tempat kami pada 18 Juni 2007. Dia membawa ayah mertuanya yang menderita limfoma untuk menemui kami. Ini adalah kunjungan Eddy yang kedua. Kunjungan pertamanya pada tanggal 22 April 2005 ketika dia datang bersama koleganya untuk mencari pertolongan kami berhubung ayah koleganya, Sugi, yang menderita kanker paru.
Selama kunjungan Juni 2007, saya mendapat informasi tentang kesehatan Sugi dari Eddy – Apakah beliau masih hidup? Jawabannya adalah: Tentu, dia baik-baik saja. Saya sangat terkejut dan bahagia dengan berita yang indah ini. Saya mencari file Sugi dan mencatat cerita yang hampir terlupa.
Sugi (nama samaran) tidak merokok. Dia berumur 67 tahun pada Agustus 2003, ketika dia merasa nyeri pada mulutnya dan sakit kuning. Dia pergi menemui dokter dan melakukan CT Scan dan menemukan kanker di parunya. Dokter memberitahu Sugi bahwa dia cuma mempunyai enam bulan untuk hidup, meskipun kenyataannya ia terlihat sehat. Seseorang memberitahu Sugi tentang CA Care dan dia memutuskan untuk mengkonsumsi obat herbal kami: Kapsul A, Teh Paru 1 dan Paru 2. Sugi mengkonsumsi obat herbal selama delapan bulan tetapi sakit kuningnya menetap. Dia kehilangan keyakinan terhadap terapi kami dan memutuskan untuk mengkonsumsi obat herbal dari sumber lain. Tetapi Sugi tidak menerima pengobatan medis apapun.
Pada 22 April 2005, putra Sugi datang ke Penang dan mencari pertolongan kami. Dia memberitahu kami bahwa Sugi pergi menemui dokter dua minggu sebelum kunjungan ini dan sekali lagi Sugi diberitahu bahwa dia cuma mempunyai empat bulan untuk hidup. Putra Sugi bilang: Pada kunjungan pertama ke dokter, ayah saya diberitahu bahwa dia Cuma mempunyai waktu enam bulan untuk hidup dan sekarang tlah dua tahun dan dia tetap hidup. Dua minggu sebelumnya, dokter mengatakan bahwa ayah saya cuma mempunyai empat bulan untuk hidup. Dokter menganjurkan ayah saya melakukan operasi untuk mengangkat tumor tetapi ayah saya menolak.
Setelah mendapat informasi terbaru tentang konisi Sugi, kami menganjurkan Sugi untuk mengkonsumsi Kapsul A, Teh Paru 1 dan Paru 2, Teh-C, T & E, dan Teh S & M).
Pada 1 Juli 2005, kami menerima email dari putra Sugi dengan pesan sebagai berikut:
Setelah mengunjungi anda April 2005 lalu, saya ingin berbagi dengan anda tentang kondisi kanker paru ayah saya. Ayah saya telah mengalami peningkatan kesembuhan secara signifikan dalam arti peningkatan berat badan (dari 54 kg sampai 61 kg). Secara visual dia tampak lebih baik dan dia merasa baikan juga. Saya berterima kasih dengan tulus dan menghargai semua nasehat baik dan obat herbal anda.
Saya mengirim e-mail ke putra Sugi meminta informasi perkembangan akan kesehatan ayahnya. Pada 2 Juli 2007, saya mendapat balasannya.
Hello, Dr. Chris,
Sudah cukup lama sejak terakhir kali saya menulis kepada anda tentang kondisi ayah saya. Kami tentu saja benar-benar bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui tangan Dr. Chris, bahwa ayah saya masih sanggup untuk hidup sampai hari ini. Sekarang, ayah saya sanggup melakukan apa yang dia mau layakya orang yang normal.
Biarkan saya menjawab pertnayaan anda:
a) Bagaimana keadaan ayah anda belakangan ini? Dapat makan? Dapat tidur? Dapat bergerak tanpa masalah apapun?
Kesehatan ayah saya, berdasarkan penampilan visual sangatlah baik. Nafsu makannya sangat baik dan dia masih mengobservasi pantangan diet seperti yang tertulis oleh Dr. Chris dalam bukunya, Food and Cancer. Setiap pagi, ayah saya berjalan sejauh 3 km untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Tidurnya sangat baik. Dia pun dapat bergerak tanpa keluhan apapun.
b) Setelah kamu dan Eddy datang menemui saya di Penang sampai sekarang, apakah ayah anda pernah menemui dokter lagi?
Ayah saya hanya pergi menemui dokter sekali. Dia menerima suntikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Setelah itu, ayah saya menerima suntikan setiap bulannya. Terapi ini tampaknya bagus tetapi saya tidak tahu efeknya terhadap kankernya.
c) Apakah ayah anda juga mengkonsumsi obat herbal lain selain obat herbal CA Care?
Dia cuma mengkonsumsi obat herbal anda. Tetapi sejak tiga bulan yang lalu, ayah saya berhenti mengkonsumsi obat herbal anda. Saya kira itu karena dia bosan dengan obat herbal.
Komentar
Ini adalah satu kasus yang hampir terlupakan dalam rekaman kami. Sugi berasal dari Jawa Tengah dan ketika dia memulai mengkonsumsi obat herbal dia tidak datang kepada kami secara pribadi. Jadi tidak terdapat banyak komunikasi di antara kita. Sayangnya pada pengobatan pertama sakit kuningnya tidak menghilang setelah mengkonsumsi obat herbal. Alasannya jelas – dia tidak diberikan teh sakit kuning untuk diminum. Pengalaman kami menunjukkan bahwa Jaundice Heat atau Jaundice Cold tea(Teh panas sakit kuning dan Teh dingin sakit kuning), efektif untuk kondisi seperti berikut. Walaupun Sugi menderita sakit kuning, sangatlah mengejutkan bahwa dokter mengindikasikan bahwa hatinya dalam kondisi baik.
Cerita ini menegaskan satu aspek menyedihkan tentang pengobatan ilmiah. Ketika pasien didiagnosa dengan kanker paru (atau kanker apapun), beberapa dokter secara bervariasi mencoba berperan sebagai Tuhan dan menentukan prognosisnya: Anda menpunyai waktu tiga bulan untuk hidupatau Anda mempunyai waktu enam bulan untuk hidup. Komentar seperti itu tentu saja sangat merusak. Saya berpikir apa tujuan diutarakan komentar negatif seperti itu. Apakah ini suatu cara untuk menanamkan rasa takut dan terror pada diri pasien? Apabila pasien didorong sampai tahaptidak tertolong dan tidak ada harapan mereka menjadi lebih penurut dengan semua pengobatan yang ditawarkan. Bagi dokter, operasi, kemoterapi dan radioterapi merupakan satu-satunya cara untuk berurusan dengan kanker – cara lainnya adalah hocus pocus dan tidak terbukti.
Sayangnya cerita ini membuktikan sebaliknya. Tanpa perawatan pencegahan ini, Sugi lebih baik. Dia mempertahankan kesehatannya yang baik dan sehat secara fisik, emosional dan juga secara keuangan. Sudah hampir empat tahun sejak Sugi didiagnosa dengan kanker paru. Marilah kita berdoa untuk Sugi supaya dapat bertahan hidup beberapa tahun lagi. Keberhasilan Sugi karena penolakannya terhadap logika medis, jika anda percaya akan sesuatu yang namanya logika pada bidang medis!