SLK (S51) adalah seorang perempuan Indonesia berusia 49 tahun. Selama sekitar setahun dia mengeluhkan perut kembung dengan sesekali sakit perut ringan. Terkadang dia merasa sakit selama menstruasi. USG menunjukkan sebuah kista ovarium kanan besar dengan bengkak di dalamnya.
SLK mendatangi rumah sakit swasta di Penang dan menjalani operasi pada tanggal 4 Oktober 2011.
Masalah datang menimpa SLK setelah operasi.
- Dia keluar setelah 8 hari menjalani perawatan di rumah sakit akibat operasi.
- Setelah keluar dari rumah sakit, SLK menderita kram dan merasa otot di paha sebelah kirinya tertarik. Dia terpaksa harus kembali ke rumah sakit. Kali ini menjalani perawatan selama 6 hari.
- Sayangnya sakit dan gangguan di kakinya tak kunjung hilang. Dokter memberitahu bahwa mereka telah melakukan yang terbaik dan tidak dapat memberikan bantuan selebihnya.
- Hari berikutnya, pada tanggal 20 Oktober 2011, SLK yang merasa putus asa beserta keluarganya mendatangi CA Care. Mereka meminta kami membantu SLK dengan sakit di kaki kirinya.
- Sayangnya tidak ada laporan medis terkait dan kami tidak mengetahui apa yang terjadi. Kami meminta keluarga nya untuk kembali kepada dokter dan menanyakan semua catatan medisnya. Kami tidak bertemu dengan SLK lagi setelahnya.
Pada tanggal 23 November 2011, SLK dan suaminya kembali mendatangi kami – kali ini beserta sebuah foto kista ovarium yang telah diangkat dan catatan histopatologinya. Catatan histopatologi tertanggal 14 Oktober 2011 menunjukkan adenokarsinoma sel jernih ovarium. Endometriosis.
Perkenankan SLK untuk menceritakan kisahnya.
Pokok pembicaraan kami:
- Operasi kanker ovarium saya dilakukan tanggal 4 Oktober 2011. Sebelumnya saya bisa berjalan tanpa masalah. Tapi sebelumnya juga saya suka merasa kram di kaki kiri – tetapi tanpa pembengkakan.
- Terdapat sejumlah pembuluh darah varises di kaki kiri saya.
- Empat hari setelah operasi, betis kiri terasa tidak nyaman – otot merasa tertarik.
- Tanggal 12 Oktober 2011, saya keluar dari rumah sakit, tepatnya setelah delapan hari.
- Namun tanggal 14 Oktober 2011 saya harus dibawa kembali ke rumah sakit karena kaki kiri yang membengkak. Terasa nyeri dan berat. Saya keluar tanggal 19 Oktober 2011. Ketika di rumah sakit saya menerima total 12 suntikan – 2 suntikan sehari. Selain itu saya minum Warfarin (obat pembeku darah) dan Dalfon (obat anti inflamasi non steroid). Obat-obatan ini tidak banyak membantu. Saya masih merasa kesakitan dan kaki saya terasa tidak nyaman.
- Itulah sebabnya tanggal 20 Oktober 2011 kami datang dan menemui anda.
- Kami kembali ke Jakarta tanggal 2 November 2011. Saat itu kaki masih bengkak, namun ukurannya sedikit berkurang.
- Di rumah, saya terus minum obat dokter itu – Warfarin dan Dalfon.
- Pada tanggal 18 November 2011 , saya kembali lagi ke Penang dan menemui dokter (onkologis spesialis ahli bedah dan pembuluh darah) . Onkologis meminta saya terus minum Warfarin selama enam bulan lagi dan kali ini dosisnya ditingkatkan . Dokter bilang saya akan sembuh setelah enam bulan. Sementara itu, saya diminta menjalani kemoterapi akibat kanker ovarium itu.
- Saya menolaknya. Saya juga tidak mau lagi minum Warfarin. Kami menunggu anda kembali dari Laos untuk bertemu anda lagi .
CA Care dari 23 November sampai 28 November 2011
- Saya minum obat herbal yang Anda sarankan dan juga menjalani e-Therapy. Pengobatan ini membantu saya.
- Setelah tiga kali e-Therapy, sekarang saya bisa berjalan. Dan kaki saya tidak lagi bengkak. Sebelumnya jika saya berjalan, kaki kiri membengkak. Sekarang saya dapat berjalan ke pasar dan juga bepergian dengan bis. Saya merasa lebih ringan ketika berjalan. Sebelum datang ke CA Care saya tidak bisa berjalan seperti yang saya lakukan sekarang ini.
- Suami: Sekarang dia bisa berjalan sangat jauh – dari Gurney Park ke pasar Pulau Tikus – tanpa masalah. Sebelum pengobatan ini, kami harus menyewa taksi untuk datang dan menemui Anda. Sekarang kami cukup menggunakan bis dan berjalan ke mana pun kami mau.
Saksikan video ini dengan seksama dan lihat bagaimana SLK berjalan, sebelum dan sesudah obat herbal dan e-Therapy