Penghargaan: Izin untuk menggunakan video ini tanpa harus menyembunyikan identitas dirinya diberikan oleh pasien.
Ini adalah kisah pahit-manis Le, seorang perempuan 37 tahun dariIndonesia. Dia datang mengunjungi kami pada tanggal 14 Oktober 2011 setelah didiagnosis dengan kanker payudara yang mungkin telah menyebar ke paru-parunya. Dia datang dengan keluhan sakit nyeri di seluruh tubuhnya, terutama di sendi-sendi. Dia tidak bisa menekuk jari-jarinya. Dia tidak bisa tidur nyenyak dan batuk.
1. Saya menemukan benjolan kecil di payudara saya pada tahun 2003. Saya mengabaikannya. Pada tahun 2009, benjolan bertambah besar dan saya saya boleh merasa itu waktu terbaring. Saya jumpa seorang dokter yang meyarankan saya buat biopsi. Saya menolak. Saya enggak kemoterapi atau radiasi.
2. Mengapa Anda pergi jumpa dokter itu? Le: Hanya untuk tau adakah benjolan itu kanker atau tidak!
3. Dokter memastikan itu kanker. Saya menolak perawatan medis dan memilih terapi alternatif dan minum suplemen gantinya.
4. Saya minum “sesuatu.” Saya tidak tau apa ramuan itu. Ini berharga enam juta rupiah per bulan. Tumor tumbuh lebih besar.
5. Setelah minum ramuan itu, tumor bertambah lebih besar – tidakkah Anda menyadari bahwa Anda telah ikuti jalan yang salah? Le: Tidak, saya tidak pernah memikirkan itu!
6. Saya tidak tahu harus ke mana lagi. Saya membeli semua jenis produk untuk mencuba. Salah satu suplemen yang saya minum selama satu tahun, berharga 700,00 rupiah se hari – setiap meneguk suplemen ini biaya 700.000 rupiah.
7.Tumor tumbuh bertambah besar, dan akhirnya pecah.
8. Saya tidak punya pilihan lagi. Saya pun setuju buat radioterapi.
9. Setelah radiasi, tumor mengecil. Tapi empat bulan kemudian tumor yang lain muncul di tulang selangka. Ia bermula sebagai benjolan kecil dan kian membesar sampai jadi benjolan yang sangat besar di leher saya.
10. Mengapa Anda tunggu sampai bejolan tumbuh begitu besar sebelum pergi radiasi sekali lagi? Le: Saya berharap benjolan akan mengecil jika saya minum suplemen.
11. Benjolan bertambah besar semasa Anda minum suplemen. Apa sebab Anda terus makan suplemen itu? Le: Saya terus minum suplemen itu dan tunggu tetapi benjolan kian membesar.
12. Jadi saya pergi menjalani lebih radiasi (totalnya saya diberi 106 perawatan radiasi). Kemudian mereka meradiasikan indung telur saya enam kali.
13. Sebelum semua perawatan radiasi saya selesai, satu lagi benjolan muncul di perut saya.
14. Waktu menjalani radioterapi, saya minum tamoxifen. Sepuluh hari setelah tamoxifen pergelangan tangan saya membengkak dan saya tidak bisa menekuk jari saya. Setelah satu bulan minum tamoxifen, saya tidak bisa berjalan.
15. Saya terpaksa guna kerusi roda dan suami saya medukung saya.
16. Teman baik saya dariMakassarmenelefon. Dia bilang tubuh saya tidak bisa tahan lebih radiasi lagi. Saya harus berhenti rawatan radiasi. Tapi di mana saya harus pergi? Saya telah mencoba semua alternatif dan gagal. Teman saya kata kepada saya, “Pergilah ke Chris Teo. Anda dapat mencarinya di internet. ”
17. Saya tanya Anda soalan ini – jika Anda di beri peluang memulai dari awal lagi, dari 2009 ketika Anda terasa benjolan di payudara mu – apa yang akan Anda lakukan? Le: Saya akan datang berjumpa kamu (CA Care). Saya tidak ingin perawatan medis.
18. Bila Anda jumpa benjolan kecil itu, Anda pergi jumpa dokter, tapi mengapa Anda tidak mau di menolong kamu? Le: Saya pergi jumpa seorang “sinseh”. Dia kata bahwa saya menderita penyakit akibat dosa. “Sinseh”apa itu?
19. Saya ingin tau ini, tau kah Anda bahwa jika Anda ada benjolan kanker di payudara mu, pilihan terbaik adalah untuk bejolan itu diambil oleh dokter? Le: Jika saya bertemu dokter kamu waktu itu, kemungkinan besar saya akan ikut saran kamu dan keluarkan benjolan itu. Karena setelah itu saya dapat minum herbal, oke – itu, saya bersetuju. Tapi saya enggak kemoterapi atau radioterapi setelah operasi. Sayangnya, saya tidak kenal kamu pada masa awal itu.
Dengan kesedihan kami diberitahu bahwa Le harus diopname setelah dia kembali ke Surabaya karena kanker sudah menyebar ke hatinya. Dia meninggal pada 6 Januari 2012.
Baca cerita Le yang lengkap:
Bagian 1: Kesejahteraan Pulih Setelah Dua Hari Minum Herbal dan e-Terapi
Bagian 2: Terapi Alternatif – Pengobatan Suplemen Dua puluh-Satu-Juta-Rupiah Se Bulan
Bagian 3: Mengapa Saya Menolak Kemoterapi / Pengobatan Medis
Bagian 4: Radiasi Membantu Tapi Tidak Menyembuhkan, Tamoxifen Bawa Bencana.
Bagian 5: Mimpi Saya dan Pengalaman Dekat Maut
Bagian 6: Penyembuhan Empat Hari Saya Setelah Perawatan di CA Care
7 tanggapan untuk “Kanker Payudara: Herbal dan e-Terapi Pulihkan Kesejahteraan Nya Setelah 106 kali Perawatan Radiasi Bagian 7: Perjalanan Saya Yang Kurang Pengetahuan”