Mengkonsumsi Obat Herbal dan Tetap Sehat Selama Tujuh Tahun Sampai sekarang

Siew (A948) berusia 20 tahun ketika dia menderita demam tinggi yang naik turun pada 1996. Terdapat juga sebuah benjolan di sisi kiri dari lehernya. Dia berkonsultasi ke sinshe Cina yang memberitahu dia bahwa ini terjadi dikarenakan kepanasan. Karena permasalahannya menetap,

Pengobatan meliputi:

Fase Induksi

1.   Vincristine pada hari 1, 8, 15, 22, dan 29.

2.   Daunorubicin pada hari 1, 8, 15, 22, dan 29.

3.   Prednisolon pada hari 1 sampai 22.

4.   L – asparginase pada hari 15 sampai 28.

Setelah fase induksi, pengobatan diistirahatkan selama 2 minggu dan fase kedua dimulai dengan:

Fase 2

1.   Siklofosfamid pada hari 26 sampai 50.

2.   Ara C (andriamisin) pada hari 13 sampai 16, 43 sampai 46, 50 sampai 53 dan 57 sampai 60.

3.   6 – MP, melalui iradiasi kranial.

4.   MTX.

5.   Iradiasi kranial selama 15 kali.

Setelah Fase 2 terselesaikan, pengobatan diistirahatkan selama 2 minggu dan dilanjutkan dengan:

Fase 3

1.   Mitoxanthrone pada hari 2 dan 3.

2.   Ara C pada hari 1 sampai 4.

Pada 31 Juli 1997,  enzim hepar Siew meningkat dan HbsAg reaktif.

Dokternya beranggapan bahwa ini mungkin dikarenakan transfusi darah pada hepatitis. Kemoterapi lanjutan dilakukan. Fungsi hati Siew kembali normal dan tes ultrasound pada abdomennya juga normal. Aspirasi Sumsum Tulang (AST) dilakukan pada 17 September 1997, menunjukkan tidak adanya bukti infiltrasi.

Dari 1 Oktober 1997, Siew diobati dengan MTX, L – asparginase, asam folinat dan metotreksat. Pada 29 Oktober 1997, AST dilakukan dan hasilnya negatif. Lebih banyak lagi pengobatan kemoterapi dilakukan berdasarkan basis reguler sampai Mei 1998.

Siew menjalani pengobatan oral pada 1999. Pada 2000 dia terlihat sehat dan tidak pada pengobatan apapun. Pada Juli 2000, Siew datang untuk mencari bantuan. Dia diresepkan beberapa obat herbal tetapi kunjungannya yang pertama juga merupakan kunjungannya yang terakhir.

Sekitar 2 tahun kemudian, pada Maret 2002, Siew datang kembali menemui kita. Keadaan waktu datang:

1.   Merasa berat pada kepala.

2.   Kelelahan.

3.   Pembengkakan pada sisi kanan dari lehernya. Terdapat sensasi tertarik dengan rasa nyeri singkat.

Kami menganjurkan Siew untuk kembali mengunjungi dokternya di rumah sakit untuk pengobatan medis yang lebih jauh. Siew menolak dengan datar. Dia memberitahu bahwa dokter ingin melakukan biopsi pada benjolan. Dia juga tahu bahwa pada akhirnya dia harus menjalani kemoterapi lagi. Siew mengatakan bahwa dulu dia sangat beruntung bisa keluar dari rumah sakit dan masih hidup. Ketika di rumah sakit menerima pengobatan, dia melihat banyak pasien dengan kondisi yang serupa tidak berhasil dan meninggal.

Kami menghormati keputusan Siew untuk menggunakan obat herbal disamping melakukan kemoterapi. Kami memberitahukan bahwa benjolan di lehernya mungkin tidak akan hilang. Dan tidak ada jaminan bahwa dia akan merasa baikan juga. Siew dan istrinya mengerti resiko-resiko yang dia ambil.

Siew merasa baikan setelah satu minggu mengkonsumsi obat herbal. Kepalanya tidak merasa berat lagi. Benjolan di lehernya tampak mengendor dan tidak ada sensasi ketarik. Bagaimanapun, dia masih merasa lelah.

Setelah kira-kira dua bulan mengkonsumsi obat herbal, Siew memperhatikan bahwa benjolan di leher bertamabah bengkak. Juga, terdapat benjolan tambahan. Bagaimanapun, kesehatan Siew tetap baik.

Setelah kira-kira setahun mengkonsumsi obat herbal, Siew melaporkan bahwa dia mengalami lebih sedikit episode demam dibanding waktu dulu. Bagaimanapun, kadang-kadang dia juga merasa kepanasan. Obat herbal Heat Flu kami membantu dia menyelesaikan masalah ini. Awalnya, Siew menunjukkan kepada kita 3 benjolan yang membentuk menjadi satu di lehernya. Tetapi kemudian, 2 benjolan telah hilang. Ukuran dari benjolan yang menetap juga telah mengecil.

Seperti halnya tulisan ini, April 2009, telah 7 tahun sejak Siew memutuskan untuk meninggalkan perawatan medis dan datang menemui kami. Selama masa ini, dia mengkonsumsi obat herbal kami dengan sangat patuh dan taat pada semua anjuran diet kami. Siew tampak sehat dan tidak menderita masalah apapun. Dia baik-baik saja sampai hari ini.

Pada 12 April 2009, kami berbincang singkat dengan Siew dan istrinya. Berikut adalah cuplikan pembicaraan kami.

Chris (C): Anda tampak sehat.

C: Anda menderita kanker pada 1997?

S : Ya. Terdapat benjolan pada leher saya. Saya pergi ke rumah sakit umum untuk kemoterapi.

C: Berapa lama anda menjalani kemoterapi?

S (Siew) : Sekitar 2 tahun, masuk keluar rumah sakit.

W (Istri) : Setelahnya kambuh lagi. Dalam waktu satu setengah tahun, terdapat benjolan besar lagi.

S : Sekarang juga terdapat benjolan.

W: Tetapi sangat kecil, sangat sangat mini.

C: Coba saya lihat. Kenapa warnanya merah?

S : Saya menyentuhnya.

W: Tidak dapat merasakannya lagi. Terakhir kali, saya dapat dengan mudah merasakannya. Jauh lebih besar.

S : Terakhir kali, saya dapat merasakannya begitu saya menaruh tangan saya ke leher. Sekarang, saya harus benar-benar mencari untuk menemukannya. Saya harus menekan leher untuk menemukannya.

W: Seperti yang anda katakan: Hiduplah dengan itu.

C: Dalam tujuh tahun ini, apakah anda mempunyai masalah?

S : Tidak juga. Kadang-kadang saya mungkin demam sedikit.

W: Sangat jarang sekarang. Dulu, sangat sering.

C: Saya ingat, anda dulunya sangat sering demam.

W: Setuju.

S : Ketika saya mengalami sakit kepala, demam juga akan menyerang saya.

W: Tetapi itu tidak serius.

C: Jadi, setelah kemo, terjadi kekambuhan?

W: Dokter menginginkan dia menjalani biopsi. Tetapi dia kabur.

(Semua orang tertawa)

C: Dokter mengajurkan kemo?

S : Tetapi mereka ingin melakukan biopsi terlebih dahulu.

W: Saya membawanya keluar dari rumah sakit.

S : Dia membawa saya pulang. Dia membantu saya melarikan diri.

C: Apa yang membuat anda melakukan hal itu?

W: Kami telah tahu bahwa itu adalah kanker. Apa tujuan dari melakukan biopsi lain lagi? Itu tidaklah masuk akal. Itulah yang saya pikirkan kemudian. Jadi, saya membawa dia ke sini. Saya tidak menyetujui ide untuk mengusik benjolan tersebut.

S : Bagi saya tidak apa untuk melakukan biopsi. Tetapi setelah itu, mereka menginginkan saya untuk menjalani kemoterapi. Saya tidak ingin menjalani kemoterapi lagi. Cara berpikir istri saya memberikan saya kesempatan (pilihan) untuk menolak kemoterapi.

W: Dia tidak ingin menjalani kemoterapi lagi dikarenakan penderitaan yang dia alami ketika menjalani kemoterapi yang lalu.

C: Apakah kemoterapi begitu menyeramkan?

W: Dia bahkan pingsan di jalan suatu kali.

S : Itu cuma gelap mendadak – tetapi hanya untuk waktu yang singkat. Itu terjadi pada hari-hari saya dikemoterapi.

W: Dan livernya juga terpengaruh. Tidak ada masalah dengan livernya sebelum dia menjalani kemoterapi. Dokter mengatakan bahwa dia mempunyai hepatitis dan hal-hal lainnya. Mereka menginginkan dia menjalani lebih banyak pengobatan. Karena dia mempunyai pilihan, dia memilih untuk ke sini. Kami melakukan persis seperti yang anda beritahukan. Dia minum jus apel dan jus hasil ekstraksi dari dedaunan dari tumbuhan tujuh jarum dan lainnya.

C: Saya ingat. Ketika anda pertama kali datang, saya juga turut khawatir.

S : Pada waktu itu, saya hanya berumur dua puluh tahun lebih. Sekarang saya sudah berumur tiga puluhan lebih.

W: Tetapi hal yang paling penting adalah makanan yang dia makan.

S : Jika saya menjalani kemo lagi, saya tidak dapat bekerja sama sekali.

C: Maksud anda, dua tahun selama anda dikemo, anda tidak kerja?

S : Ya, saya tidak kerja. Anda lihat, saya susah makan. Saya muntah. Saya merasa lemah.

C: Bagaimana dengan daya ingat atau memori anda?

S : Lumayan.

W: Kamu sangat pelupa. Kamu tidak mempunyai daya ingat yang bagus.

S : Tentu saja saya dapat mengingat hal-hal yang terjadi sehari atau dua hari kemarin. Tetapi untuk hal yang telah terjadi lama sekali, saya tidak dapat mengingatnya dengan jelas.

W: Dia tidak dapat mengingat wajah-wajah. Tidak dapat mengenali orang-orang yang dia temui.

C: Dibandingkan dengan waktu sebelum anda dikemo. Apakah ada perbedaan dalam daya ingat anda?

S &W : Ya, ada perbedaan.

S : Saya lebih mudah lupa. Saya sudah tidak seteliti dulu.

W: Dia cukup lamban.

S : (Setuju) Ya. Ketika saya bicara, tidak terasa seperti dulu. Saya tidak dapat berbicara selancar dulu. Terkesan seperti sedikit cadel. Tidak sejelas dulu.

W: Dan rambutnya tidak sebanyak dulu. Telah banyak menipis. Dan tidak tumbuh menjadi sebanyak dulu.

S : Ketika saya bicara, pada saat yang sama saya tidak dapat mengekspresikan diri dengan baik.  Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat  yang dimaksudkan untuk diungkapkan.

C: Sebelum kemoterapi anda, apakah anda mengalami hal seperti ini?

S : Tidak, tidak pernah.

W: Satu masalah adalah dia tidak dapat memakan apapun yang dimakan orang lain.

C: Jangan terlalu dipikirkan soal makanan.

S : Itu tidaklah penting, bahwa saya masih hidup itu sudah cukup bagus.

Komentar

Kami telah mendokumentasikan kasus yang serupa tentang Devi. Dia segera mengalami kekambuhan setelah kemoterapinya selesai dijalani. Dia mengkonsumsi obat herbal dan mendapatkan kesehatannya kembali. Telah berjalan 12 tahun dan Devi masih baik-baik saja, menjalani hidup yang normal. Jadi kesembuhan Siew bukanlah tembakan keberuntungan semata! Itu merupakan keulangan dari kasus Devi. Perulangan dan inilah semuanya tentang ilmu alam!

Devi: Seorang Nyonya Yang Menderita Limfoma Non-Hodgkin (NHL)

Devi terdiagnosis limfoma pada tahun 1997. Setelah menyelesaikan perawatan medis dia datang ke CA Care pada Agustus 1998 dan memulai Terapi CA Care. Pada 18 Maret 1999 kami bertemu dengan Devi dan mendokumentasikan kondisi kondisinya lewat videotape. Yang berikut merupakan kutipan-kutipan percakapan kami.

Apa yang terjadi pada anda?

Devi: Saya terdiagnosis limfoma dua tahun lalu. Ada satu konflik terhadap perawatan yang akan saya terima. Seorang onkolog mengatakan bahwa saya dapat disembuhkan lewat radiasi. Beberapa orang lainnya mengatakan bahwa kemoterapi merupakan solusi terbaik. Saya memilih kemoterapi. Setelah dosis kemoterapi pertama, sistem pencernaan keseluruhan badan  saya terserang berat. Saya menghabiskan dua minggu dirumah sakit, dengan dosis morfin. Mereka tidak dapat menemukan mengapa saya bereaksi seperti itu.

Mengapa anda menggunakan morfin?

Devi: Karena saya merasa nyeri. Ketika saya mengkonsumsi makanan, saya menderita nyeri sangat berat. Saya terbaring dirumah sakit selama dua minggu sampai suatu hari saya mengamuk karena saya overdosis morfin….Saya tidak semakin membaik. Saya mengenal seorang dokter bedah yang baik yang melakukan operasi dan ketika dia mengunjungi saya, Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak membaik. Dia setuju. Itu nampaknya tidak seperti anda. Inginkah anda dikeluarkan? Tanyanya. Jadi, saya keluar sendiri.

Saya pergi kesebuah klinik yang mempraktekkan terapi selasi dan dokter menanyakan kepada saya diet apa yang saya terapkan? Saya diminta untuk berhenti mengkonsumsi makanan padat dan melanjutkan buah buahan, sayur-sayuran, makanan semi padat dan cairan. Dalam dua hari setelah diet yang dianjurkan, nyeri lenyap.

Anda menghentikan kemoterapi sepenuhnya?

Devi: Ya. Saya tidak menginginkan kemoterapi apapun. Radioterapi dilakukan lima hari seminggu, terus menerus.

Setelah radiasi, apa yang terjadi pada anda?

Devi: Agaknya, saya menjalani radiasi cukup baik. Setelah radiasi, saya dikirim untuk menjalani scan dan dokter mengatakan tidak ada bukti kanker. Saya menganggap itu merupakan akhir . Saya bahkan tidak pernah membayangkan bahwa kanker muncul kembali. Saya berpikiran bahwa saya sembuh. Pastinya setahun berikutnya, limfoma saya kambuh kembali.

Setelah radiasi, anda beranggapan bahwa anda sembuh? Apakah anda kembali kepada diet lama anda?

Devi: Ya. Saya kembali ke gaya hidup lama saya. Saya melupakan tentang jus buah. Kanker saya kambuh; kali ini didaerah perut. Tidak ada nyeri tetapi perasaan ketidaknyamanan didaerah perut. Saya dikirim untuk menjalani CT scan. Mereka mendeteksi tumor didaerah perut.Dokter mengatakan radiasi tidak bisa . Saya menjalani 6 kali chemoterapi. Masalah yang saya hadapi selama kemoterapi ialah bahwa setelah setiap sesi kemoterapi, bahkan untuk dosis pertamanya, jumlah darah putih saya biasanya turun hingga 0,7—sungguh-sungguh batas dasar.

Setiap kali jumlah darah saya turun, saya berada dirumah sakit setidaknya lima hari. Saya diberikan sejumlah injeksi untuk menaikkan jumlah darah. Kemoterapi yang saya jalani merupakan sesi setiap tiga minggu.

Setelah enam sesi kemoterapi, sayamenjalani scan. Tidak ada tanda kanker. Saya sangat baik.

Tetapi, saya merasakan kalah lagi setelah kemoterapi. Ada satu ketakutan pada diri saya, seperti apa yang akan terjadi bila kanker muncul kembali. Kanker itu muncul kembali sebelumnya. Akankah ada obat apapun atau sesuatu apapun yang dapat saya makan yang dapat menjaga kanker itu tetap jauh dari saya? Dokter mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang dapat saya perbuat. Upayakan chek-up, cari tanda-tanda dan bila ada suatu apapun, lakukan scan.

Mengapa selanjutnya anda mencoba ramuan?

Devi: Seperti yang saya katakan sebelumnya, setelah kemoterapi ini merupakan akhir jalannya.Secara medis, mereka tidak mempunyai sesuatu apapun yang bisa diberikan kepada anda. Ketika saya ada dirumah sakit, saya mendengar pasien membicarakan tentang rodent tuber. Tetapi tidak ada seorangpun yang benar-benar mencobanya. Sehingga, saya mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa bila ilmu pengetahuan medis tidak mempunyai sesuatu apapun yang bisa diberikan kepada saya setelah ini, satu-satunya opsi lain yang tersedia bagi saya adalah kembali ke alam. Saya mempunyai perasaan ini dalam diri saya—kita terlalu sibuk mencoba mengembangkan hal-hal untuk menyembuhkan diri kita sendiri sehingga seringkali kita mengabaikan bahwa jawaban atas semua penyembuhan ini pada dasarnya ada dialam.

Saya merasakan bahwa saya tidak mempunyai beban dengan mencoba rodent tuber. Dan itulah ketika saya datang mengunjungi anda.

Ketika anda mengunjungi saya, apakah anda merasa baik?

Devi: Tidak, ketika saya mengunjungi anda, saya baru saya menyelesaikan enam putaran kemoterapi dan saya merasa sangat lemah.

Ketika anda pertama kali mulai meminum ramuan itu, apa reaksi awal anda? Apakah anda ragu-ragu terhadapnya?

Devi: Cukup jujur, saya sedikit ragu-ragu. Tetapi pada saat bersamaan, saya menganggapnya sebagai satu-satunya harapan. Ketika anda mempunyai penyakit seperti kanker, anda harus mencoba apapun yang diberikan kepada anda.

Setelah meminum ramuan itu, apakah anda benar benar menemukan kepercayaan diri atau memperoleh bantuan?

Devi: Sejalan waktu berlalu, saya sesungguhnya dapat merasakan tubuh saya pulih jauh lebih cepat.Saya merasa jauh lebih baik. Saya lebih sehat dan jauh lebih hidup. Saya biasanya separuh mati.

Apakah anda benar-benar merasa lebih baik atau apakah ini hanya merupakan sebuah efek placebo?

Dewi: Tidak, tidak, tidak. Saya benar-benar dapat merasakan tubuh saya merespon. Untuk satu hal, saya benar-benar dapat merasa bahwa saya mempunyai lebih banyak energi. Ketika saya menjalani kemoterapi, dan ketika saya menyelesaikan kemoterapi, ada waktu-waktu ketika saya merasa seperti saya tidak ingin bangkit dari tempat tidur. Saya hanya bangkit untuk makan dan selanjutnya kembali pergi ke tempat tidur. Tetapi setelah meminum ramuan, saya dapat merasakan diri saya sendiri membangun energi dan saya lebih aktif. dan sekarang ini, saya cukup sehat dan saya bahkan kembali bekerja.

Sebelum anda meminum ramuan dan sementara anda menggunakan perawatan medis, apakah anda kembali bekerja?

Dewi: Tidak…selama 7 bulan.

Ketika anda meminum ramuan anda mulai bangkit lagi sendiri?

Dewi: Ya, saya mempunyai lebih banyak energi. Saya lebih hidup dan berharap mulai membaik. Ini juga mempengaruhi saya secara psikologis. Saya mulai merasa bahwa saya semakin baik. Saya kembali menuju kehidupan sebagaimana seharusnya bukannya sekedar berbaring ditempat tidur. Sehingga, saya mulai bekerja dan saya kembali secara penuh waktu.

Bagaimana tentang diet anda?

Dewi: Saya menjadi lebih vegetarian saat ini, saya menghindari daging merah dan makanan laut kecuali ikan. Saya makan buah-buahan dan sayur-sayuran.

Sejumlah orang mengatakan bahwa bila tidak dapat mengkonsumsi makanan kegemaran saya, kehidupan tidak bernilai. Apa komentar anda tentang hal itu?

Dewi: Apa yang perlu saya katakan kepada orang-orang itu adalah, Kehidupan adalah bernilai lebih dari sekedar makanan kegemaran anda. Ini merupakan pengorbanan sangat kecil yang perlu dilakukan. Kehidupan jauh lebih bernilai dari sekedar makanan.

Anda merupakan seorang pemakan daging sebelumnya dan kini anda menjadi seorang vegetarian. Banyak orang mengatakan bahwa bila anda tidak memakan daging, anda tidak mempunyai kekuatan. Apa yang perlu anda katakan tentang hal itu?

Dewi: Tidak, tidak benar. Pastinya, saya merasa jauh lebih sehat saat ini sehingga saya menyingkirkan daging dari diet saya. Saya sama sekali tidak kehilangan energi.

Sejauh ini baik-baik saja?

Devi: Ya. Saya mengatakan kepada dokter saya bahwa saya memakai perawatan ramuan, meditasi dan doa. Dan selama chek-up terakhir, dia menanyakan saya apakah saya masih menggunakan ramuan, doa dan meditasi….Saya katakan, ya, dengan keimanan tinggi, dan dia hanya tertawa!

Bahagian 1: Devi minum herbal

 

Bahagian 2: Pengalaman kemoterapi