Yin didiagnosa mengidap kanker cervix (leher rahim) pada tahun 1999. Dia menjalani operasi. Segalanya sudah bersih, tidak ada pengobatan selanjutnya lagi. Empat tahun kemudian (Augustus 2003), Yin meraskan sakit yang hebat pada tulalng belakangnya. Hasil scan tulang memunjukkan adanya metastasis (penyebaran) yang melibatkan tulang, scapula (tulang pundak) kiri dan T10 vertebra (ruas tulang belakang yang ke sepuluh). Masil MRI pada spinal (tulang punggung) menunjukkan adanya fraktur (patah tulang) di T8 dan T9 dan sedikit pembengkakan pada L3.L4 dan L/S1.
Yin berusia 67 tahun ketika penyakitnya kambuh, dia berkonsultasi dengan tiga onkologis di Kuala Lumpur. Semua onkologis tersebut mempunyai pandapat yang sama: Lakukan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanapun pengobatannya hanya untuk palliative saja (mengurangi rasa sakit tetapi tidak menyembuhkan). Kanker Yin tidak bisa mengobati. Paling bagus hanya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Prognosa (ramalan kesembuhan) kanker jenis ini hanya bertahan hidup selama enam bulan lagi.
Yin berkata bahwa dia lebih mati daripada menjalani kemoterapi dan radioterapi.Dia sudah melihat dua orang saudara laki-kakinya menderita dan meningal saat masih menjalani pengobatan ini.
Anak laki-laki Yin memutuskan membawa ibunya ke CA Care pada tanggal 23 September 2003. Yin mulai minum Kapsule A, herbal Cervical, Utero-ovary, Bone, Lung dan C-tea. Dalm waktu enam bulan setelah minum herbal hidup Yin kembali normal dan bebas dari rasa sakit.
Dr. Chris: Ibu, apa khabar sekarang?
Yin: Keadaab saya sangat sibuk menjaga cucu-cucu saya. Keadaan saya sangat baik, tidak ada kesulitan. Saya dapat melakukan semua dengan normal dan tidak ada masalah … Saat bebas, saya main mahjong. Setelah saya mengantar cucu-cucu ke sekolah, saya akan pergi bekeliling dengan berjalan kaki dna melakukan sedikit olahraga.
Dr. Chris: Mengapa Anda menolak melakukan kemoterapi dan radioterapi?
Yin: Saya takut. Saya sudah melihat orang-orang yang kehilangan rambutnya. Saudara laki-laki saya yang paling tua dna saudara laki-laki saya yang kedua menderita kanker hati. Mereka menjalani radioterapi dan kemoterapi. Mereka tidak dapat berjalan maupun makan. Lalu rambut mereka mulai rontok hingga botak. Meskipun diobati, mereka menderita dan kesakitan. Kemudian mereka meninggal dunia. Jadi ketika anak laki-laki saya mengakatakan saya haru melakukan kemoterapi dan radioterapi, saya katakan saya tidak ingin pengobatan itu.
Yin tambah berkata: Ketika saya sakit lagi, saya pikit akan meninggal karerna tidak dapat diobati lagi. Saya tidak mau dikemoterapu atau radioterapi. Jadi jika saya mati, saya lebih suka tanpa pengobatan.
Nota: Sehingga saat ini – Disember 2010 (tujuh tahun sudahpun lepas) Yin masih hidup dan selesa tanpa apa-apa masalah.
Dr. Chris kepada anaknya: Jika dia sudah setuju menjalani kemoterapi dan radioterapi, apakah Anda akan menizinkannya?
Anaknya: Tida orang onkologis semuanya berbicara dalam bahasa yang sama. Seperti yang mereka katakan kepada saya, pengobatan untuk penyakit ini hanyalah mempertahankan kualitas hidup. Hanya untuk mengurangi penderitaan dan rasa sakit. Onkologis berkata: Tulang dan paru-parunya sudah terserang memikian juga dengan ovariumnya (kandungan telur). Dalam pengobatan kaker, kami membicarakan tentang kualitas hidup untuk mengurangi penderitaan.
Saya katakan kepada onlogis: Terima kasih banyak. Salah satu dari onkologis adalah teman saya. Meskipun saya memperkirakan akan menghabiskan uang sekitar RM 100.000 atau lebih, saya mungkin tidak tahu apakah dia akan mendapat kesempatan untuk pengobatan atau tidak.
Anaknya tambah berkata: Ibu saya mengata kepada saya – Saya sudi menerima apa saja obat untuk saya, tetapi menolak sama sekali kemoterapi dan radioterapi.